nusabali

Kadisdikpora Karangasem Kukuhkan 38 Guru Penggerak

  • www.nusabali.com-kadisdikpora-karangasem-kukuhkan-38-guru-penggerak

Sebagian guru penggerak mengaku berat saat mengerjakan tugas-tugas LMS (learning management system).

AMLAPURA, NusaBali

Kadis Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Karangasem, I Wayan Sutrisna, mengukuhkan 38 guru penggerak angkatan I di Taman Surgawi, Banjar Ujung Tengah, Desa Tumbu, Kecamatan Karangasem, Senin (27/9). Sebanyak 38 guru penggerak itu mengikuti pelatihan selama 9 bulan, semunya dinyatakan lulus. Ilmu yang didapatkan selama pelatihan diharapkan digetoktularkan kepada guru lainnya di sekolah masing-masing.

Kadisdikpora Wayan Sutrisna memuji kerja keras 38 guru penggerak yang mengikuti pelatihan selama 9 bulan. Mereka mampu membagi waktu antara tugas-tugas di sekolah dengan menuntaskan program guru penggerak. Wayan Sutrisna juga mengapresiasi kinerja 8 pendamping guru penggerak dan fasilitator guru penggerak yang secara kontinyu memberikan bimbingan. Para guru penggerak setiap bulan dapat modul untuk dipelajari dan dievaluasi melalui acara lokakarya.

Delapan pendamping guru penggerak yang bertugas selama 9 bulan yakni I Putu Sudibawa (Kasek SMAN Rendang), I Putu Eka Yasdika (guru SMKN Manggis), I Nengah Edi Imawan (guru SMKN Abang), I Made Yuda Adi Putra (guru SMKN Manggis), Pande Gede Eka Sumiartha (guru SDN 1 Seraya), Ida Bagus Gede Eka Putrawan (guru SDN 1 Karangasem), I Made Suardita (guru SDN 3 Gegelang, Kecamatan Manggis), dan I Dewa Ayu Anom Pratiwi (Kasek TK Negeri Pembina Karangasem).

Pendamping guru penggerak, I Putu Sudibawa mengatakan, persoalan yang dihadapi guru penggerak misalnya guru memiliki ide melakukan pelatihan yoga berbasis Tri Hita Karana, namun terbentur menghadirkan siswa karena pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Sebagian guru penggerak mengaku berat saat mengerjakan tugas-tugas LMS (learning management system). Putu Sudibawa mendampingi 5 guru, masing-masing 2 guru SD yakni Ketut Kertiasa dan Kadek Junaedi Putra dan 3 guru SMP yakni Nyoman Sri Damayanti, Ni Komang Ayu Sunariati, dan I Kadek Doni Wiputra.

Pendamping guru penggerak lainnya, Made Yuda Adi Putra mengatakan, persoalan dihadapi selama pendampingan hanya mengatur jadwal pertemuan daring yang sulit dengan guru-guru. “Sebab guru-guru yang didampingi juga sibuk mengajar,” ungkap Made Yuda yang baru maekajati sebagai pamangku ini. Begitu pula guru pendamping I Dewa Ayu Anom Pratiwi mengaku kesulitan mengimplementasikan ide. “Saya mendampingi guru TK, sementara untuk implementasi siswa tidak ada ke sekolah,” jelasnya. Pelatihan secara online sejak Oktober 2020 sempat jeda beberapa bulan. *k16

Komentar