nusabali

RSUD Buleleng Rancang Poli Geriatri

Siapkan Layanan Ramah Lansia

  • www.nusabali.com-rsud-buleleng-rancang-poli-geriatri

SINGARAJA, NusaBali
Setelah menyiapkan Poli ISPA untuk pasien yang terindikasi Covid-19 dan eks pasien yang mengalami gejala panjang Covid-19, kini RSUD Buleleng bersiap untuk kembali mendirikan Poli Geriatri.

Poliklinik yang dikhususkan untuk penanganan pasien lansia terpadu, merupakan salah satu upaya RSUD Buleleng menjadi rumah sakit ramah lansia. Wakil Direktur (Wadir) Pelayanan Medik dr I Ketut Gede Agus Budi Wirawan, Minggu (26/9) kemarin mengatakan Poli Geriatri sebenarnya sudah sempat ada di RSUD Buleleng. Namun saat wabah pandemi datang, Poli Geriatri ini divakumkan sementara dan bangunannya dialihkan menjadi Lab PCR, untuk menunjang pelayanan Covid-19. “Dulu sudah ada tetapi belum optimal, sehingga kemarin dialihkan ke pemenuhan sarana yang lebih urgent. Saat ini kami sedang siapkan kembali untuk Poli Geriatri Terpadu tipe sederhana, karena ini juga amanah dari kementerian dan salah satu keperluan akreditasi,” jelas dia.

Poli Geriatri yang akan dibangun disebut Budi Wirawan akan memanfaatkan gedung HD (cuci darah) lama. Mengingat layanan cuci darah juga akan pindah ke gedung baru di sebelah barat Mahottama. “Setelah layanan HD pindah ke gedung baru langsung kita siapkan. Nanti bisa pakai gedung HD lama, atau gedung bekas UDD yang sekarang dipakai Poli ISPA. Nanti dikaji lebih lanjut apakah nanti ada pertukaran atau memanfaatkan gedung HD lama,” imbuh dia.

Menurutnya, dalam Poli Geriatri ini, pasien lansia akan dilayani secara terpadu dalam satu gedung. Sehingga lansia yang rentan dengan penyakit lebih dari satu tak perlu memeriksakan diri dari poli satu ke poli yang lain. Pasien hanya perlu datang ke Poli Geriatri untuk mendapatkan penanganan terpadu. Budi Wirawan menyebutkan dalam poli ini akan diisi oleh sejumlah dokter yang biasanya menangani pasien lansia. Mulai dari dokter spesialis penyakit dalam, spesialis penyakit jiwa, spesialis saraf, rehabilitasi medik, psikolog hingga dokter spesialis fisik dan rehabilitasi.

“Dokternya akan kumpul di sana, sehingga pasien lansia tidak perlu antri terlalu lama dan prosesnya tak terlalu berbelit-belit. Intinya nanti lebih ramah lansia,” kata Budi Wirawan. Dokter yang bertugas di poli ini disebutnya akan berkoordinasi, sehingga target untuk menghindari pemberian obat-obatan yang berlebihan bisa ditekan. *k23

Komentar