nusabali

Bali Catat Kasus Corona Terendah dalam 3 Bulan

Tinggal 1.749 Kasus Aktif di Bali

  • www.nusabali.com-bali-catat-kasus-corona-terendah-dalam-3-bulan

DENPASAR, NusaBali
Pandemi Covid-19 di Bali sudah semakin melandai. Per 26 September 2021 kemarin, di Bali hanya muncul 85 kasus baru Covid-19, bersa-maan dengan 143 pasien sembuh dan 4 pasien meninggal.

Inilah kasus harian terendah di Bali dalam 3 bulan terakhir. Walhasil, kasus aktif Covid-19 di seluruh Bali kini tinggal 1.749 orang. Berdasarkan data terbaru yang dirilis Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Bali, dari 85 kasus baru per Minggu (26/9), terbanyak muncul di Kota Denpasar dengan 27 kasus baru. Sedangkan kasus terbanyak berikutnya muncul di Kabupaten Badung dengan 25 kasus baru, disusul Bangli (9 kasus baru), Gianyar (8 kasus baru), Tabanan (6 kasus baru), Jembrana (6 kasus baru), Karangasem (3 kasus baru), dan Buleleng (1 kasus baru). Daerah di Bali yang nihil kasus baru adalah Klungkung.

Inilah kasus harian terendah di Bali selama 3 bulan terakhir. Kasus terendah terakhir sebelumnya tercatat 20 September 2021 lalu, ketika muncul 99 kasus baru bersamaan dengan 229 pasien sembuh dan 9 pasien meninggal. Dan, itu pula merupakan untuk kali pertama kasus harian di Bali di bawah angka 100 dalam 3 bulan terakhir.

Jumlah kumulatif positif Covid-19 di Bali sejak awal pandemi Maret 2020 hingga saat ini tembus 112.249 kasus. Dari jumlah itu, 106.582 orang di antaranya sudah berhasil sembuh, sementara 3.918 orang lagi meninggal dunia.

Pada hari yang sama, Minggu kemarin, di Bali terdapat tambahan 143 pasien Covid-19 yang berhasil sembuh. Terbanyak berada di Denpasar dengan 32 pasien sembuh, disusul Tabanan (28 pasien sembuh), Badung (25 pasien sembuh), Jembrana (17 pasien sembuh), Gianyar (12 pasien sembuh), Karangasem (10 pasien sembuh), Buleleng (7 pasien sembuh), Bangli (6 pasien sembuh), dan Klungkung (6 pasien sembuh).

Walhasil, jumlah kumulatif positif Covid-19 yang sudah berhasil sembuh sejak awal pandemi hingga saat ini mencapai 106.582 orang. Tingkat kesembuhan pasien Covid-19 di Bali pun merangkak naik ke angka 94,95 persen. Ini kian dekat dengan rekor angka sembuhan terti-nggi sepanjang pandemi Covid-19 di Bali yang mencapai hampir 96,00 persen.

Sedangkan jumlah kumulatif pasien Covid-19 di Bali yang meninggal dunia hingga saat ini mencapai 3.918 orang atau 3,49 persen dari total 112.249 kasus positif. Ini setelah per Minggu kemarin terdapat tambahan 4 pasien meninggal. Dan, ini untuk kali pertama selama September 2021 tercatat hanya 4 pasien meninggal dalam sehari.

Sementara, jumlah kasus aktif (pasien Covid-19 yang masih dirawat di rumah sakit dan tempat karantina serta isolasi mandiri) di Bali hingga saat ini tinggal 1.749 orang atau hanya 1,56 persen dari total 112.249 kasus positif.

Sebaran kasus aktif ini terbanyak berada di Badng mencapai 548 orang, disusul Denpasar (553 kasus aktif), Bangli (142 kasus aktif), Gianyar (124 kasus aktif), Jembrana (124 kasus aktif), Tabanan (113 kasus aktif), Karangasem (55 kasus aktif), Buleleng (47 kasus aktif), Klungkung (34 kasus aktif), selain juga dari luar Bali (9 kasus aktif).

Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Bali, I Made Rentin, mengatakan dari total 1.749 kasus aktif hingga 26 September 2021 kemarin, sebanyak 405 orang di antaranya dirawat di rumah sakit rujukan untuk yang bergejala sedang hingga berat. Rinciannya, 329 orang dirawat di Ruang Non ICU dan 76 orang dirawat di ruang ICU.

“Selebihnya, 1.057 orang menjalani isolasi terpusat (Isoter) yang disiapkan pemerintah dan 287 orang lagi menjalani isolasi mandiri (Isoman) di rumah masing-masing,” terang Made Rentin saat dikonfirmasi NusaBali tadi malam.

Menurut Rentin, dari total 287 pasien Covid-19 kategori orang tanpa gejala dan gejala ringan (OTG GR) yang menjalani isolasi mandiri, terbanyak berada di Badung mencapai 107 orang, disusul Denpasar (105 orang Isoman), Tabanan (34 Isoman), Jembrana (24 Isoman), dan Gianyar (7 Isoman).

“Sedangkan untuk 4 daerah lainnya di Bali, tidak lagi ada OTG GR yang Isoman, masing-masing Buleleng, Bangli, Karangasem, dan Klungkung,” terang birokrat asal Desa Werdi Bhuwana, Kecamatan Mengwi, Badung yang juga menjabat Kepala BPBD Bali ini.

Sementara itu, Kadis Kesehatan Provinsi Bali, dr I Ketut Suarjaya MPPM, mengatakan penurunan kasus Covid-19 ini tidak terlepas berkat pelaksanaan tracing dan testing di Bali, yang tembus rata-rata 5.000 per hari. Menurut Suarjaya, tracing dan testing ini jauh meningkat dibanding bulan-bulan sebelumnya.

“Di awal Juli 2021 lalu, kita hanya mampu tracing dan testing kisaran 3.000-3.500 orang per hari, karena faktor keterbatasan petugas. Akhirnya, semua elemen dilibatkan, termasuk TNI/Polri, sehingga testing gencar, penanganan Covid-19 pun lebih maksimal. Kini tracing dan testing rata-rata 5.000 per hari," jelas Suarjaya secara terpisah di Denpasar, Minggu kemarin.

Suarjaya menyebutkan, saat ini perbandingan tracing dan testing adalah 1:20. Artinya, ketika ditemukan 1 kasus positif Covid-19, yang ditracing dan ditesting mencapai 20 orang kontak erat. "Basis tracing dan testing kita adalah kontak erat dari kasus positif, bukan berdasarkan screening di pintu masuk Bali. Kalau dulu, tracing dan testing kita memang agak rendah, 1 banding 8," tegas Suarjaya.

Versi Suarjaya, kasus baru Covid-19 yang hanya 85 orang per Minggu kemarin juga tidak terlepas dari kebijakan pemerintah pusat dengan PPKM Level 3, yang mengendalikan mobilitas orang. "Prokes yang ketat dan disiplin dalam masa PPKM Level 3 di Bali, sangat signifikan membantu menekan angka positif Covid-19," terang birokrat asal Desa Pengastulan, Kecamatan Seririt, Buleleng ini.

Meskipun kasus Covid-19 di Bali sudah melandai, kata Suarjaya, Pemprov Bali tetap berharap masyarakat membatasi kegiatan dan mobilitas yang dapat menimbulkan kerumunan. "Selain itu, kuncinya adalah taat Prokes. Kalau dengan pola displin ini bisa bertahan terus, kasus Covid-19 tidak akan ada lagi. Bali bisa bangkit, pariwisata cepat dibuka, ekonomi pulih," imbau Suarjaya.

Suarjaya menegaskan, vaksinasi Covid-19 juga cukup gencar dilakukan untuk menciptakan herd immunity (kekebalan komunal) bagi krama Bali. Untuk vaksinasi tahap I yang target sasarannya sempat dinaikkan, kini sudah menembus angka 97,01 persen. Sedanglkan vaksinasi tahap II di Bali sudah tembus 74,95 persen. "Vaksinasi sekarang semakin masif, sehingga kekebalan komunal makin kuat," tandas Suarjaya. *nat,nar

Komentar