nusabali

Menparekraf Dorong UMKM Bali 'Naik Kelas'

  • www.nusabali.com-menparekraf-dorong-umkm-bali-naik-kelas

GIANYAR, NusaBali
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif terus mendorong dan menggerakkan perekonomian masyarakat.

Terutama dengan mendorong UMKM untuk bangkit dan naik kelas di masa pandemi. Berbagai cara dan usaha dilakukan untuk kembali meningkatkan dan menstabilkan perekonomian. Salah satunya adalah dengan pendampingan dan pelatihan secara offline dan online.

Menteri Pariwisata dan ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali menyimpan banyak potensi dan sangat kaya dengan atraksi pariwisata serta budaya, mulai dari keindahan alam, kesenian hingga wisata kuliner. Kemenparekraf sangat mendukung pelestarian alam dan budaya serta kesejahteraan masyarakat.  Sandiaga pun meminta pemerintah daerah untuk mendorong masyarakat ikut dalam program-program Kemenparekraf, seperti Desa Wisata, Kabupaten/Kota (KaTa) Kreatif, Program Pengembangan SDM, Baparekraf for Startup (Bekup), Bantuan Insentif Pemerintah (BIP), Bedakan (Bedah Desain Kuliner Nusantara), Begerak (Bedah Gerai Kuliner) serta Inkubasi Fesyen & Kriya.

Kemenparekraf bekerjasama dengan institusi lainnya mendorong pengembangan infrastruktur di destinasi pariwisata. “Kalau di Kabupaten Gianyar tentunya kita sudah tahu, di sini banyak sekali kerajinan yang bisa dikembangkan dan naik kelas menjadi tingkat internasional,” kata Sandiaga di sela acara Workshop Pelaku Ekonomi Kreatif Pengembangan KaTa Kreatif Indonesia di Yayasan Bali Purnati, Desa Batuan, Kecamatan Sukawati, Gianyar, Sabtu (25/9).

Untuk itu, pihaknya menggelar workshop yang membahas terkait peningkatan kualitas dari hasil kerajinan di Kabupaten Gianyar sehingga kualitas dari produksi kerajinan tersebut bisa terus naik kelas. Hingga akhirnya bisa bersaing di kancah internasional. “Ada pelaku profesional yang kita undang untuk meningkatkan kualitas para perajin, sehingga akan ada peningkatan baik secara kualitas dan juga kuantitasnya,” tegas Menteri Sandiaga yang juga seorang pengusaha ini.

Penyelenggaraan workshop ini merupakan bagian penting dari strategi Pengembangan Kabupaten/Kota (KaTa) Kreatif Indonesia sebagaimana diamanahkan dalam Perpres No 142 Tahun 2018 mengenai Rencana Induk Pengembangan Ekonomi Kreatif Nasional. Keikutsertaan para pelaku ekonomi kreatif sesuai dengan subsektor ekonomi kreatif unggulan di Kabupaten Gianyar ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi peningkatan inovasi dan kewirausahaan yang sesuai dengan potensi dan kearifan lokalnya masing-masing.

Pada tahun 2021, Kemenparekraf/Baparekraf memiliki target untuk melaksanakan workshop di 25 kabupaten/kota dan Kabupaten Gianyar adalah lokasi ke 14 dari rangkaian kegiatan tersebut. Program Pengembangan Kabupaten/Kota (KaTa) Kreatif Indonesia merupakan program yang dilaksanakan sejak tahun 2016 dan hingga saat ini terus dikembangkan oleh Kemenparekraf/Baparekraf. Kabupaten Gianyar termasuk salah satu kabupaten yang juga telah ditetapkan sebagai Kabupaten/Kota (KaTa) Kreatif subsektor seni pertunjukan pada tahun  2017.

Tahapan kegiatan dimulai dengan pemetaan dan pengusulan subsektor ekraf unggulan melalui kegiatan uji petik terhadap 4 (empat) unsur/elemen Penilaian Mandiri Kabupaten Kota Kreatif Indonesia (PKM3I), yaitu: (1) 17 subsektor ekonomi kreatif; (2) kreator/pelaku ekraf (ABCG-M); (3) rantai nilai ekraf; dan (4) keterkaitan backward-forward linkage.

Turut hadir dalam acara workshop kemarin, yakni Wakil Bupati Gianyar AA Gde Mayun, Kepala Dinas Pariwisata Daerah Gianyar AA Gede Putrawan, serta pelaku UMKM se Gianyar. Para pelaku UMKM berkesempatan berdiskusi dengan Menparekraf Sandiaga Uno sekaligus memperkenalkan produk yang dibuat.

Saat bertemu 35 pelaku ekonomi kreatif di Yayasan Bali Purnati ini, Menparekraf Sandiaga juga sempat berkolaborasi dengan salah satu musisi terkenal kelahiran Gianyar yaitu I Wayan Balawan dengan membawakan satu buah lagu dari grup Slank. Setelah itu Menparekraf Sandiaga Uno melihat produk-produk ekraf karya masyarakat Gianyar.

Di Gianyar Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno juga berkesempatan berkunjung ke Tuksedo Studio Bali, bengkel restorasi mobil klasik dalam melakukan restorasi dan produksi mobil klasik di Bali yang terletak di kawasan Ketewel, Gianyar. "Apresiasi yang tinggi patut kami sampaikan terhadap karya anak bangsa, sehingga lapangan terbuka luas. Kami lihat di sini jajaran mobil klasik Eropa dan di pusat-pusat otomotif dunia hadir di Tuksedo Studio Bali," kata Sandiaga Uno dalam keterangannya, Sabtu kemarin.

Dia mengatakan, kreativitas yang dihadirkan pelaku ekonomi kreatif ini tidak hanya dapat membuka lapangan kerja, tapi juga dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan. Tuksedo Studio Bali mampu memproduksi dan merestorasi berbagai mobil klasik dari mulai Porsche 356 Speedster (1957), Porsche 356 A Coupe (1955-1959), Porsche 550 Spyder (1953-1956), Mercedes Benz 300 SL Gullwing (1954-1957).

Toyota 2000 GT 1968 (1967-1970), Jaguar XK 120 (1948-1954), Ferrari 250 GTO (1962-1964), hingga Maserati 450S (1956-1958) dan berbagai mobil klasik lainnya. *nvi, ant

Komentar