Disdik Klaim PTM di Gianyar Mulus

Hasilnya, PTM berjalan mulus karena semua anak PTM sehat dan PTM didukung penuh oleh para orangtua siswa. Suradnya harap warag sekolah prioritaskan pelaksanaan protokol kesehatan (prokes).

Dia menilai para orangtua  siswa gembira dengan PTM ini. Karena mereka selama ini susah mengajari anak-anak di rumah. "Dalam PTM ini, bukan hanya guru yang senang, para orangtua murid juga sangat senang. Apapun persyaratan dia, misalnya harus ada kesepakatan dengan orangtua, orangtua sepakat dan semua menyambut positif," ujar pejabat asal Desa/Kecamatan Blahbatuh ini.

Suradnya mengklaim PTM di Gianyar akan diikuti Provinsi Bali pada 1 Oktober. Dia menyebut, anak tak datang ke sekolah atau belajar di rumah bisa berkeliaran di jalanan hingga sulit dipantau. ‘’Sekarang karena PTM, walaupun  orangtua sulit memantau anak, tidak masalah," ujarnya.

Suradnya mengaku, PTM ada kendala pada anak kelas 1 SD yang tidak sempat masuk TK. "Begitu masuk, sempat menangis. Apalagi, ada yang tidak pernah masuk di TK," ujarnya.

Suradnya menegaskan saat PTM agar prokes menjadi prioritas. Dia mengaku di sekolah disiagakan petugas untuk mengecek suhu tubuh, cuci tangan dan sebagainya. Dalam pengamatannya selama beberapa hari ini, belum ada laporan siswa sakit. "Sehat semuanya. Kalau ada yang sakit, agar minta izin tidak masuk. Namun selama ini tidak mendapat laporan izin. Guru juga menyambut positif," ujar Suradnya.

Dia mengatakan, siswa jenjang SD kelas 1, 2 dan 6 wajib PTM. Mengingat kelas awal, anak-anak perlu belajar membaca. Sedangkan kelas 6 perlu persiapan ke jenjang SMP. "Kalau saya, kelas 1, kelas 2 dan kelas 6 harus masuk. Karena di SD jumlah kelas ada, minimal 6 ruangan. Jadi bisa dibagi. Untuk kelas 1 dan 2, perlu belajar baca. Sedangkan kelas 6 persiapan ke SMP," jelasnya. *nvi