nusabali

Ketua Dewan Pertanyakan Cara Mengajar Siswa Kelas I SD

  • www.nusabali.com-ketua-dewan-pertanyakan-cara-mengajar-siswa-kelas-i-sd

AMLAPURA, NusaBali
Ketua DPRD Karangasem, I Wayan Suastika, mempertanyakan cara mengajar siswa kelas I SD saat diskusi best practice di Objek Wisata Museum Pustaka Lontar, Banjar Dukuh Bukit Ngandang, Desa Adat Dukuh Penaban, Kecamatan Karangasem, Minggu (19/9).

Diskusi ini diselenggarakan Komunitas Literasi Karangasem (KLK) Karangasem. Pertanyaan literasi bagi siswa kelas I SD dilontarkan Ketua Dewan karena saat pandemi pembelajaran membaca dan menulis digelar dalam jaringan (daring).  

Ketua DPRD Wayan Suastika menanyakan caranya mengenalkan huruf, angka, membaca, dan menulis secara daring. Menurutnya, tidak semua jenjang pendidikan bisa belajar daring. Pembelajaran daring menuntut orangtua merangkap sebagai guru untuk anak-anaknya sehingga pendidikan tidak bisa optimal. Sebagai ibu rumah tangga tugasnya mengurus rumah dan menyediakan kebutuhan keluarga, sesekali mencari nafkah. Namun sekarang diberikan beban tambahan sebagai guru. “Latar belakangnya juga bukan sebagai guru,” ungkap Wayan Suastika, politisi PDIP dari Banjar Juuk Legi, Desa Duda Timur, Kecamatan Selat.

Sementara Koordinator KLK Karangasem, Dr I Made Regeg SPd MPd mengakui siswa, guru, dan orangtua mengalami kesulitan belajar daring. “Khusus untuk siswa kelas I SD yang baru belajar membaca dan menulis serta pengenalan huruf dan angka, guru pengajar di sekolah bisa menyiasati dengan melakukan home visit,” jelas Made Regeg. Guru melakukan kunjungan ke rumah-rumah siswa yang terdekat, walau hasilnya kurang optimal. Guru tidak akan mampu mengunjungi seluruh siswa secara rutin. Namun lebih baik ada kunjungan ke rumah siswa sekali seminggu, daripada tidak pernah sama sekali. Sehingga dapat bimbingan langsung, pengenalan huruf dan angka, serta teknis menulis dan membaca.

Wakasek Kesiswaan SMK Giri Pendawa Desa Nongan, Kecamatan Rendang I Komang Warsa, yang menjadi narasumber mengapresiasi inovasi KLK agar guru-guru kelas I SD lebih banyak melakukan kunjungan rumah. “Kunjungan untuk mengenalkan huruf, juga memberikan cerita bergambar. Pengenalan huruf akan lebih efektif dalam bentuk cerita,” jelas pendidik dari Desa Adat Alasngandang, Desa Pempatan, Kecamatan Rendang itu. *k16

Komentar