nusabali

Warga Banyak yang Bingung dan Belum Instal Aplikasi

Masuk Mal Pelayanan Publik Wajib Scan Aplikasi PeduliLindungi

  • www.nusabali.com-warga-banyak-yang-bingung-dan-belum-instal-aplikasi

DENPASAR, NusaBali
Penerapan perdana aplikasi PeduliLindungi di Mal Pelayanan Publik (MPP) di Graha Sewaka Dharma (GSD) Lumintang, Denpasar, Senin (20/9) sebagian besar warga yang datang belum melakukan instal aplikasi.

Selain itu banyak kendala yang dialami warga dalam penerapan ini. Mulai dari sistem error hingga kurangnya sosialisasi. Seperti yang dialami, Putu Angga Setiawan, 17, bersama ibunya, Nengah Sukerti, 40, yang datang ke GSD untuk membuat e-KTP. Sampai di lokasi dia dan ibunya malah tertahan di depan pintu masuk karena belum memiliki aplikasi PeduliLindungi.

Petugas menyarankan untuk hari pertama bisa menggunakan sertifikat vaksin. Angga dan ibunya memilih mengambil sertifikat vaksin di jok motornya yang dimiliki Sukerti. Sayangnya, karena yang mengurus e-KTP adalah anaknya, mereka tidak diizinkan masuk. “Karena anak saya yang membuat KTP tidak boleh pakai sertifikat milik saya, harus punya anak saya,” kata Sukerti.

Mereka sempat duduk di depan pintu masuk sambil berpikir sebelum akhirnya Angga memutuskan pulang mengambil sertifikat vaksin miliknya. Sukerti menuturkan sebelumnya tak ada pemberitahuan jika masuk ke tempat pelayanan publik harus menggunakan aplikasi PeduliLindungi. Dengan sulitnya masuk tanpa aplikasi, Angga dan ibunya pun berharap agar seterusnya diperbolehkan hanya menunjukkan sertifikat vaksin saat ke MPP. “Saya juga tidak bisa pakai HP yang begitu, tidak ngerti saya. Ya kalau bisa dipermudahlah,” katanya.

Lain lagi dengan, Moh Yasin yang datang ke Gedung Sewaka Dharma untuk mengurus e-KTP yang bermasalah agar bisa ikut vaksinasi. “Petugas di tempat vaksin bilang nomor di e-KTP saya tidak cocok, saya belum bisa vaksin jadinya, makanya saya ke sini mengurus itu. Tapi sampai di sini malah harus menunjukkan sertifikat vaksin. Saya pun bingung sekarang,” ujar Yasin.

Dia terpaksa menunjukkan surat yang diberikan dari tempat mengikuti vaksin dan meminta pengertian petugas. Sementara itu banyak juga masyarakat yang belum melakukan instal aplikasi PeduliLindungi. Sehingga mereka harus berpacu dengan waktu melakukan pemasangan aplikasi sekaligus melakukan registrasi.

Petugas pengarah aplikasi PeduliLindungi di Mal Pelayanan Publik Graha Sewakadharma Lumintang, Denpasar, Arlon Satrya mengatakan hampir 60 persen masyarakat baru melakukan pemasangan aplikasi saat berada di mal pelayanan publik. “Banyak yang belum instal aplikasi, hampir 60 persennya yang belum,” ungkapnya.

Selain itu ada juga beberapa permasalahan lain, yakni aplikasi yang error hingga warga yang tak memiliki HP support aplikasi PeduliLindungi. Juga ada yang mengaku kehilangan e-KTP sehingga belum bisa melakukan vaksinasi. Dia menambahkan, untuk hari pertama ini masih diizinkan untuk menggunakan sertifikat vaksinasi Covid-19. “Ada yang memang belum vaksinasi karena KTP-nya hilang dan sekarang mau ngurus KTP ke sini. Kami bijaksanai mereka,” imbuhnya. *mis

Komentar