nusabali

Warga Besakih Dapat Sosialisasi Pencegahan Stunting

  • www.nusabali.com-warga-besakih-dapat-sosialisasi-pencegahan-stunting

AMLAPURA, NusaBali.com - Warga di Desa Besakih, Kecamaan Rendang, Karangasem mendapatkan sosialisasi pencegahan stunting yang dibawakan oleh tim dari Yayasan Panca Werdhi Bhuana, Minggu (19/9/2021).

Sekitar 20 orang ibu-ibu yang juga mengajak anaknya, menyimak dengan seksama pemaparan mengenai pentingnya asupan gizi yang baik pada 1.000 hari pertama kehidupan anak. Adapun kegiatan bertempat di wantilan Rumah BCC (Bali Caring Community) Besakih tersebut mengangkat tema ‘Melalui Kegiatan Sosialisasi Stunting Kita Wujudkan Generasi Hindu yang Sehat dan Terbebas dari Gizi Buruk’.

“Harapannya masyarakat mengerti tentang stunting, baik dari segi dampaknya, bagaimana efek ke depannya pada anak dan juga ke ibu-ibu yang hamil, karena pada prinsipnya (pencegahan) stunting itu kita harus mengisi asupan nutrisi anak-anak dari masa nol pada saat pembuahan sampai umur dua tahun,” ujar I Wayan Budiarta, Ketua Yayasan Panca Werdhi Bhuana di sela-sela kegiatan.

Ia menambahkan kegiatan ini juga sebagai sarana edukasi untuk masyarakat bagaimana memberikan asupan makanan yang bergizi kepada anak. Dikatakan, di pasaran banyak beredar makanan-makanan yang tidak memenuhi standar kelayakan gizi (junk food). Ia mengajak masyarakat Besakih dan sekitarnya untuk memanfaatkan potensi makanan sehat yang berasal dari sumber alami seperti yang banyak terdapat di daerah pedesaan seperti Besakih.

“Di daerah sini banyak sekali sumber daya alam, tetapi mereka, ibu-ibu itu, seringkali membeli makanan yang cepat saji,” tambah Budiarta.

Budiarta menjelasakan, program-program yang dilaksanakan oleh Yayasan Panca Werdhi Bhuana merupakan perpanjangan program dari pemerintah, dalam hal ini Dirjen Bimas Hindu, Kementerian Agama RI. Termasuk, ujarnya, sosialisasi stunting yang dilakukan di desa yang terletak di kaki Gunung Agung.  

Program pemberdayaan masyarakat untuk selanjutnya akan terus dilakukan oleh Yayasan Panca Werdhi Bhuana bekerjasama dengan Rumah BCC. Program penyuluhan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat), program kesetaraan jender, program sadar akan dana punia (peningkatan mutu SDM), dan kegiatan moderasi beragama baik antarsesama  maupun antarumat beragama merupakan program-program yang tengah disiapkan oleh pihaknya yang akan bekerjasama dengan Rumah BCC.  

Sementara itu salah seorang relawan Rumah BCC, Putu Agus Astawa, memberikan apresiasi terhadap kegiatan sosialisasi stunting yang digagas oleh Yayasan Panca Werdhi Bhuana. Ia mengatakan sosialisasi ini sangat bermanfaat untuk mengenalkan bahaya stunting kepada masyarakat yang tinggal di sekitar Rumah BCC, Besakih.

“Jadi yang awalnya mereka tidak tahu tentang apa itu stunting, sekarang mereka mengerti tentang stunting, cara menanggulanginya seperti apa, jadi sangat bermakna sekali,” ucap Astawa.

Diharapkannya Rumah BCC dapat terus bekerjasama dengan Yayasan Panca Werdhi Bhuana untuk menyelenggarakan kegiatan-kegiatan serupa namun tidak hanya di bidang kesehatan tetapi juga di bidang pendidikan, seni maupun budaya.

Untuk diketahui, Yayasan Panca Werdhi Bhuana merupakan yayasan yang bergerak di bidang sosial keagamaan maupun pendidikan. Menurut I Wayan Budiarta, ketua sekaligus pendiri Yayasan Panca Werdhi Bhuana, dirinya merintis Yayasan Panca Werdhi Bhuana sudah sejak tahun 2011, namun baru tahun 30 September 2016 mendapatkan akta pendirian, sekaligus mendapatkan tanda daftar yayasan dari Dirjen Bimas Hindu, Kementerian Agama RI.

Menurut Budiarta, Yayasan Panca Werdhi Bhuana dibangun atas dasar kesadaran ingin membangun manusia Hindu yang dimulai dari daerah pedesaan. Dikatakannya, di daerah pedesaan belum ada lembaga-lembaga yang bisa membidangi kegiatan-kegiatan yang ingin dilakukan oleh masyarakat.

Sekretariat Yayasan Panca Werdhi Bhuana sendiri saat ini berasa di Desa Pempatan, Kecamatan Rendang, Karangasem, namun para anggotanya telah tersebar di seluruh Bali. “Keanggotaan Yayasan Panca Werdhi Bhuana tersebar di seluruh Bali yang anggotanya itu dari kalangan pengusaha, pejabat, dosen, juga sampai petani,” terang Budiarta. *adi

Komentar