nusabali

BUMN Bantu Dana Pakan Satwa Monyet di Bali

  • www.nusabali.com-bumn-bantu-dana-pakan-satwa-monyet-di-bali

GIANYAR, NusaBali
Menteri BUMN Erick Thohir bersama Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho, Wakil Gubernur Bali Tjokorda Artha Ardhana Sukawati dan Koordinator Staf Khusus Presiden RI yang juga Ketua Yayasan Puri Kauhan Ubud AAGN Ari Dwipayana dijadwalkan akan menyerahkan bantuan dana pakan monyet di Bali, Senin (20/9) hari ini.

Dana pakan akan diserahkan kepada 3 pengelola objek wisata di Bali, yakni Monkey Forest di Desa Adat Padangtegal, Kelurahan Ubud; Alas Kedaton, Desa Kukuh, Kecamatan Marga, Tabanan dan Alas Pala Sangeh di Desa Sangeh, Kecamatan Abiansemal, Badung.

Ketua Yayasan Puri Kauhan Ubud yang juga Koordinator Staf Khusus Presiden RI, AAGN Ari Dwipayana saat dikonfirmasi membenarkan agenda ini. "Ya betul agendanya besok (hari ini). Kumpul terlebih dahulu di Puri Kauhan Ubud," jelasnya. Di Puri Kauhan Ubud yang tak lain adalah kediaman AAGN Ari Dwipayana, secara simbolis akan diserahkan bantuan tabung oksigen untuk RSUD Sanjiwani Gianyar.

Selanjutnya rombongan menuju Wantilan Ubud untuk penyerahan bantuan sembako kepada masyarakat Ubud. "Pak Menteri juga berencana mengunjungi Pasar Ubud, berdialog dengan pedagang. Setelah itu baru ke Monkey Forest penyerahan dana pakan monyet," terang Gung Ari.  Hanya saja berapa nominal bantuan dana yang diserahkan kepada masing-masing objek wisata khusus monyet ini belum diketahui.

"Nominalnya, belum dipastikan kayaknya," ujarnya.  Dikonfirmasi terpisah, Lurah Ubud I Gusti Nyoman Suastika mengatakan seluruh warga Kelurahan Ubud yang tersebar di 13 Banjar mendapatkan bantuan sembako kolaborasi BUMN dan Bank Indonesia Provinsi Bali ini. "Totalnya ada sebanyak 2.498 Kepala Keluarga se Kelurahan Ubud. Semua dapat sembako ini," jelasnya. Guna menghindari kerumunan, penyerahan akan dilakukan secara simbolis. "Penyerahan besok (hari ini) simbolis saja, pendistribusiannya sudah kita lakukan mulai hari ini (kemarin, red). Agar besok tidak ada kerumunan," jelasnya.

Bagi masyarakat Ubud, bantuan sembako di saat pandemi ini sangat dibutuhkan. "Karena pandemi berlangsung cukup lama. Masyarakat Ubud yang mengandalkan penghasilan dari pariwisata, menjadi sangat terdampak. Sehingga bantuan sembako ini sangat dibutuhkan," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, sejumlah kawanan monyet di kawasan wisata Monkey Forest, Ubud mulai keluar kawasan untuk mendapatkan pakan yang layak. Dalam kondisi sepi turis, pengelola obyek wisata mulai kewalahan memberi pakan. Bendesa Padang Tegal, Ubud, Made Gandra, Senin (6/9) mengakui kalau saat ini pengelola kawasan wisata kewalahan memberi pakan. Disebutnya, sebelumnya alokasi dana setiap bulan untuk kawanan monyet tersebut sebesar Rp 120 juta untuk setiap bulannya. "Mulai beberapa bulan lalu kami mulai kewalahan memberi pakan. Sebulannya menghabiskan Rp 120 juta," jelas Made Gandra. Biaya pakan ini pun terus menggerogoti dana simpanan desa adat.

Dijelaskannya, sudah hampir dua tahun, obyek wisata tersebut tidak ada pemasukan sama sekali, sehingga pegawai di kawasan wisata tersebut hanya bekerja memberi pakan dan membersihkan kawasan. Dalam kondisi pariwisata normal, setidaknya dikunjungi 6.000 wisatawan per hari, sehingga pengelola kawasan antusias dalam pengelolaan. Di kawasan tersebut, setidaknya terdapat seribuan monyet. Kawasan 26 hektare ini masih terkelola dan dijaga kebersihannya oleh sekitar 200 pegawai. "Ya, jam kerja pegawai berkurang. Ini menyesuaikan dengan kondisi," jelasnya lagi. *nvi

Komentar