nusabali

Harga Sepeda Brompton Anjlok

  • www.nusabali.com-harga-sepeda-brompton-anjlok

JAKARTA, NusaBali
Usai harga sepeda lipat anjlok 30 persen beberapa bulan lalu, kali ini giliran harga sepeda brompton yang babak belur.

Ketua Asosiasi Pengusaha Sepeda Indonesia (Apsindo) Eko Wibowo Utomo menyebut saat ini sepeda brompton di level distributor dijual di harga Rp32 juta-Rp34 juta, turun dari harga awal tahun di kisaran Rp36,5 juta.

Padahal, kata dia, tahun lalu sepeda brompton masih bisa dijual distributor di harga Rp40 jutaan karena tingginya permintaan sementara stok tidak mencukupi kebutuhan.

"Dulu kenapa harga brompton bisa naik harga jual umumnya di atas Rp40 jutaan? Itu karena supply dan demand engga seimbang sehingga stok distributor habis banyak ambil di negara luar dan masih untung," katanya seperti dilansir CNNIndonesia.com, Kamis (16/9).

Ia menyebut sepeda brompton mulai sepi peminat sejak pemerintah menerapkan pengetatan mobilitas lewat Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat yang kemudian diubah menjadi PPKM level.

Sejak Juli lalu hingga kini ia melihat penurunan penjualan sepeda brompton. Sayangnya, ia mengaku tak memiliki angka pasti karena tidak ada laporan dari setiap distributor di Indonesia.

Menurut Eko, penurunan harga sepeda branded seperti brompton jarang terjadi karena terbatasnya stok yang diproduksi dan jumlah yang diorder distributor. Selain itu, berbagai komponen dan material juga cenderung naik harga setiap tahunnya.

Namun, karena pengaruh PPKM dan masih banyaknya stok sepeda brompton yang dipesan sejak tahun lalu, mau tidak mau sepeda brompton dijual murah.

Ia menyebut berbagai usaha dilakukan untuk mendorong penjualan, dari diskon hingga berbagai hadiah diberikan dalam setiap pembelian.

"Ada yang kasih hadiah dengan helm, ada gimiknya dilakukan penting karena kalau bisnis bagian dari strategi mendorong penjualan," imbuhnya.

Ia mengaku sulit memproyeksikan tren sepeda brompton hingga akhir tahun ini. Namun, ia menilai harga tidak akan naik seketika dalam waktu dekat kecuali ada lonjakan permintaan secara tiba-tiba.

Eko menyebut pengusaha tidak bisa hanya mengharapkan tren sepeda yang naik turun tidak menentu. Ia menyebut harus ada bantuan dari pemerintah menyediakan infrastruktur sepeda sebagai alat transportasi agar penjualan bisa stabil. *

Komentar