nusabali

Akan Muncul Kejutan di Papua

Prediksi Ketua KONI Bali Ketut Suwandi

  • www.nusabali.com-akan-muncul-kejutan-di-papua

Masih banyak yang dapat dilakukan atlet Bali menuju PON Papua. Sengan semua keterbatasan, jangan menyerah dan tetap berjuang maksimal.

DENPASAR, NusaBali

KONI Bali memprediksi banyak terjadi kejutan prestasi pada ajang PON XX/2021 di Papua, Oktober nanti. Kejutan itu karena dua tahun tanpa kejuaraan maupun ujicoba akibat pandemi Covid-19. Jadi, bisa saja atlet pemula yang belum memiliki nama, namun rutin latihan akan mampu memberikan kejutan meraih medali.

"Secara umum semua buta kekuatan lawan, ini harus saya akui secara jujur. Saya yakin kejutan peraih medali di sejumlah cabor pasti akan terjadi," kata Ketua Umum KONI Bali, Ketut Suwandi di Denpasar, Kamis (16/7).

Dengan buta kekuatan lawan, kata Suwandi, jelas akan banyak muncul kejutan. Atlet yang selama ini tidak diketahui perkembangan prestasinya dalam dua tahun terakhir juga punya potensi memberikan kejutan.

"Kejutan prestasi pasti terjadi, dan situasi saat ini sulit diterka. Acuan kita hanya hasil Pra PON 2019. Itu saja data pembanding kita," kata Suwandi, yang mantan Ketua Umum KONI Badung.

Lebih jauh Suwandi menyebutkan, kejutan bisa saja dari atlet Bali maupun luar Bali. Untuk atlet Pelatda Bali, Suwandi berharap peningkatan kualitas latihan. Menurutnya, masih banyak yang dapat dilakukan menuju PON Papua. Namun dengan semua keterbatasan, jangan sampai menyerah  dan tetap berjuang maksimal.

"Kita sekarang ini sama-sama bergerak dalam kondisi buta kekuatan lawan," kata pria asal Kerobokan, Kuta Utara.

Suwandi mengakui, biasanya setelah Pra PON masih tetap bergulir ujicoba dan kejuaraan lainnya. Namun situasi Pandemi Covid-19 memaksa meniadakan hal itu. Padahal dua event itu dapat mengetahui perkembangan lawan, tapi sekarang sulit diketahui.

Menurut Suwandi, hikmah positif di PON Papua, yakni lawan juga tidak mengetahui perkembangan atlet Bali. Bahkan daerah, seperti DKI Jakarta, Jatim, Jabar, dan Jateng biasanya TC di luar negeri, sekarang tidak dapat melakukannya. Kini , persiapan ke PON Papua mengandalkan pelatih lokal, dan program seadanya.

Padahal KONI yang memiliki anggaran besar biasanya atletnya latihan di luar negeri, seperti Eropa dan China,”kata Ketut Suwandi.*dek

Komentar