nusabali

Baru 53 Catin yang Konsultasi Pranikah, 5 Terindikasi Kurang Gizi

Program Pranikah Catin Sehat di Tabanan Sepi Peminat

  • www.nusabali.com-baru-53-catin-yang-konsultasi-pranikah-5-terindikasi-kurang-gizi

TABANAN, NusaBali
Sejak digulirkan tahun 2017, program pranikah calon pengantin (catin) sehat di Tabanan sepi peminat. Tahun 2021 saja, baru ada 53 orang catin yang konsultasi pranikah.

Bahkan dari jumlah itu terdata 5 orang catin terindikasi kekurangan gizi. Program catin sehat dibuat untuk menyiapkan calon orangtua secara fisik, mental, dan ekonomi guna menghasilkan generasi yang berkualitas. Terlebih lagi untuk menghindari adanya pengantin nikah muda yang mana mereka belum siap fisik dan mental.

Bagi mereka yang akan mengikuti catin sehat bisa langsung konsultasi ke tiap puskesmas. Menariknya program ini gratis. Namun apabila saat konsultasi ada penyakit yang berisiko perlu pemeriksaan lanjutan seperti cek laboratorium, barulah dikenakan biaya.   

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Tabanan I Made Supardiyadnya, menjelaskan sebelum menikah alangkah baiknya catin mengikuti program pranikah. Ini bisa diakses melalui tiap puskesmas. “Dalam konseling ini, catin akan mendapat informasi tentang kesehatan reproduksi supaya lebih siap dan mengerti terutama dalam menyambut buah hati,” ungkapnya, Rabu (15/9).

Menurutnya di tahun 2021 ini, ada 53 orang catin yang mengikuti program pranikah. Bahkan 5 dari mereka ada yang terindikasi kekurangan gizi. Mereka terindikasi kekurangan gizi bukan karena miskin sampai tidak bisa makan. Melainkan lebih karena ketidaktahuan mereka terhadap gizi yang seimbang.

“Patokan dari kondisi gizi ini adalah lingkar lengan, jika kurang dari 23,5 centimeter maka berisiko mengalami kekurangan energi kronis saat hamil. Ini penting ditangani dari awal sehingga ketika mengandung nanti perkembangan janin tidak mengalami masalah,” beber Supardi.

Disebutkan jumlah 53 catin yang mengikuti program pranikah ini termasuk masih sepi peminat. Meskipun di tiap tahun bertambah dibandingkan ketika awal program ini diluncurkan 2017 lalu yang ikut program hanya 1-2 catin.

Sepi peminat pasangan pengantin ikuti program karena mereka biasanya melapor hendak menikah mendekati hari H. “Nanti kami akan bekerjasama dengan adat, setidaknya ketika hendak menikah mereka melapor jauh-jauh hari kemudian bisa diarahkan untuk mengikuti catin sehat,” tandas Supardi. *des

Komentar