nusabali

Terlambat Buka Link dan Reaktif, 34 Peserta PPPK Tunda Ikuti Seleksi

  • www.nusabali.com-terlambat-buka-link-dan-reaktif-34-peserta-pppk-tunda-ikuti-seleksi

TABANAN, NusaBali
Tes kompetensi tahap 1 seleksi Pegawai Pemerintahan dengan Perjanjian Kerja (PPPK) guru di Kabupaten Tabanan telah selesai.

Dari 1.171 pendaftar, sebanyak 34 orang tidak bisa mengikuti seleksi. Penyebabnya ada peserta yang terlambat buka link, dan saat mengikuti seleksi hasil rapid test antigen mereka reaktif.

Uji kompetensi PPPK guru di Tabanan berlangsung pada 13-14 September 2021. Pelaksanaannya mengambil tempat di SMAN 1 Tabanan dan SMKN 1 Tabanan. Bagi mereka yang tidak bisa mengikuti kompetensi tahap 1, bisa mengikuti kompetensi tahap 2 dengan menunggu jadwal dari pusat.

Kepala Dinas Pendidikan Tabanan I Nyoman Putra, mengatakan pelaksanaan uji kompetensi PPPK guru di Tabanan sudah selesai. Sebanyak 1.171 guru honor yang mengajar di sekolah negeri dan swasta mengikuti program Kemendibud tersebut.

Namun sayangnya tak semua peserta bisa mengikuti seleksi, 34 orang seleksi mereka ditunda. “Ditundanya ini karena beberapa faktor. Satu, karena peserta ada yang terlambat buka link. Kedua, saat hendak ujian hasil rapid tes antigen mereka reaktif,” ungkap Nyoman Putra, Rabu (15/9).

Menurutnya peserta yang terlambat buka link ini, mereka harus masuk link H-1 sebelum ujian. Sebab informasi jadwal ujian dan informasi lain-lain diterima secara mandiri oleh peserta. “Namun bagi mereka  yang terlambat buka link maupun hasil tes reaktif saat ujian, masih bisa mengikuti seleksi tahap 2. Jadwalnya menyesuaikan dari pusat,” imbuh Nyoman Putra.

Dijelaskan Nyoman Putra, kuota PPPK untuk guru di Tabanan terus mengalami perubahan dari pusat. Awalnya Tabanan mendapat kuota sebanyak 1.485 orang, kemudian dikoreksi menjadi 1.211 orang. Namun H-1 sebelum ujian atau terakhir sampai 12 September malam, kuota yang diterima bertambah menjadi 1.171 orang. Sehingga yang mengikuti seleksi tahap 1 tersebut sejumlah 1.171 orang.

“Mekanisme rekrutmen PPPK ini sepenuhnya diatur pusat, input data pun by system. Jadi kami di daerah mendapatkan peran menyiapkan tempat ujian dan menyiapkan protokol kesehatan dengan ketat saja,” beber Nyoman Putra.

Untuk saat ini, bagi peserta yang sudah mengikuti seleksi tahap 1 tinggal menunggu pengumuman kelulusan yang rencananya dilakukan pada 24 September mendatang. Tidak ada lagi tes berikutnya yang diikuti.

Kelulusan peserta ini pun berdasarkan passing grade PPPK guru. Banyak yang lulus passing grade maka akan ada sistem perankingan yang nantinya diranking oleh pusat langsung. “Lulus atau tidak, tergantung jawaban dari peserta. Karena informasi dari peserta, tingkat kesulitan soal-soalnya lumayan,” kata Nyoman Putra.

Nyoman Putra menambahkan uji kompetensi PPPK ini pun tak sama dengan pelaksanaan tes CPNS. Artinya untuk PPPK jika tak lolos seleksi kompetensi pertama, bisa mengikuti kompetensi kedua, begitu pun jika tak lolos kompetensi kedua, bisa mengikuti kompetensi ketiga. “Ya harapan kita, mereka yang ikut seleksi bisa lolos, karena memang Tabanan saat ini lagi kekurangan guru,” ucap Nyoman Putra.

Nyoman Putra menegaskan, pelaksanaan seleksi PPPK murni diatur oleh pusat langsung, sementara di daerah kebagian peran menyiapkan tempat ujian dan penyediaan alat rapid test antigen yang bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Tabanan. “Kami tegaskan, pelaksanaannya ini murni dari pusat yang mengatur, datanya by system,” tandas mantan Kabag Umum Setwan Tabanan ini. *des 

Komentar