nusabali

Hilang 3 Hari, Gadis Kolok Ditemukan Tewas di Jurang

  • www.nusabali.com-hilang-3-hari-gadis-kolok-ditemukan-tewas-di-jurang

GIANYAR, NusaBali
Seorang penyandang disabilitas yang tinggal di Banjar Celuk, Desa Buruan, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, Ni Putu Oki Ari Dapitri, 20, ditemukan tewas mengenaskan dalam kubangan air jurang di belakang rumahnya, Selasa (14/9) sore.

Sebelum ditemukan tewas, gadis kolok (tidak bisa bicara) ini sempat dinyatakan hilang selama 3 hari, sejak Sabtu (11/9). Korban Putu Oki Ari Dapitri, yang merupakan anak tunggal pasangan suami istri

I Kadek Arya Kempanye, 50, dan Ni Made Muriani, 47, ditemukan tewas dalam kubangan air jurang pada jarak sekitar 100 meter dari rumahnya, Selasa sore pukul 15.00 Wita. Kepala Pelaksana BPBD Gianyar, Ida Bagus Suamba alias Gus Suamba, mengatakan mayat korban pertama kali diketahui oleh keluarganya yang melakukan pencarian. Jasad korban dilihat berada di bawah jurang sedalam 15 meter.

Temuan heboh ini kemudian dilaporkan ke polisi. Oleh kepolisian, laporan diteruskan ke BPBD Gianyar. Begitu mendapat laporan, petugas BPBD Gianyar langsung terjun ke lokasi dengan peralatan kea-manan lengkap, untuk mengevakuasi jasad korban.

Menurut Gus Suamba, jurang yang curam menyulitkan petugas BPBD Gianyar untuk melakukan evakuasi. Setelah berjibaku selama 1,5 jam dengan dibantu warga setempat, jasad perempuan disabilitas berusia 20 tahun tersebut akhirnya bisa diangkat.

Dalam evakuasi tersebut, BPBD Gianyar menerjunkan 12 anggota, dengan dimpimpin langsung oleh Gus Suamba bersama Kabid Kedaruratan dan Logistik, IGN Dibya Prasesta. Gus Suamba menyebutkan, ciri-ciri jasad korban mengarah ke perempuan disabilitas yang sebelumnya dilaporkan hilang. Hal itu dikenali mulai dari kondisinya yang tanpa busana hingga potongan rambutnya.

"Sebelum penemuan ini, kami sejak tiga hari lalu telah mendapatkan laporan adanya orang hilang. Memang dari laporan tersebut, korban yang hilang adalah perempuan berusia 20 tahun yang mengalami keterbelakangan metal. Korban memang sering berlari-lari tanpa sepengetahuan keluarganya," papar Gus Suamba.

Sementara, setelah jasad korban berhasil dievakuasi dari kubarangan air di dasar jurang, pihak keluarga meminta agar kantong jenazah dibuka untuk memastikan bahwa jesad itu memang benar Putu Oki Ari Dapitri. Setelah dipastikan kebenarannya, jasad korban kemudian langsung dibawa ke rumah duka di Banjar Celuk, Desa Buruan. Selanjutnya, jenazah korban dikuburkan di Setra Adat Celuk, Desa Buruan lewat prosesi nyulubang, tadi malam.

Sementara itu, Kapolsek Blahbatuh, AKP Yoga Widyatmoko, mengatakan berdasarkan keterangan keluarganya kepada polisi, korban Putu Oki kabur dari rumahnya, 11 September 2021 sore sekitar pukul 17.30 Wita. Sebelum kabur dari rumah, penyandang disabilitas ini hendak dimandikan oleh ibunya, Made Murniati.

Sebelum kabur, kata AKP Yoga, korban Putu Oki yang hendak dimandikan dibiarkan dalam keadaan telanjang sendirian di kamar mandi. Sedangkan ibunya kala itu pergi ke dapur untuk mengambil air hangat yang akan digunakan memandikan korban.

“Saat kembali membawa air hangat inilah, ibu korban terkejut karena anak semata wayangnya itu sudah tidak ada. Kemudian, yang bersangkutan memanggil anggota keluarga lain untuk ikut mencari korban," jelas AKP Yoga saat dikonfirmasi NusaBali terpisah, Selasa kemarin.

Sejak saat itu, korban Putu Oki menghilang tanpa jejak, bak ditelan bumi. Upaya pencarian terus dilakukan keluarganya di sekitar rumah dan jalan lingkungan Banjar Celuk. Namun, upaya pencarian tidak membuahkan hasil.

Terakhir, Selasa siang sekitar pukul 14.00 Wita, paman dan bibi korban, I Wayan Suparta dan Ni Putu Ariyani, melakukan pencarian dengan menyisir aliran sungai Tukad Pakerisan yang berada persis di belakang rumah korban. Berselang 1 jam kemudian, tepatnya pukul 15.00 Wita, korban Putu Oki ditemukan tewas mengambang di kubangan air Tukad Pakerisan sedalam 20 meter.

Menurut AKP Yoga, petugas Unit Opsnal Reskrim Polsek Blahbatuh juga terjun ke lokasi TKP, kemudian menghubungi pihak BPBD Gianyar dan PMI Gianyar untuk melakukan evakuasi mayat korban. "Sekitar pukul 16.40 Wita, dengan bantuan dari masyarakat, mayat korban berhasil dievakuasi,” katanya.

Disebutkan, mayat korban Putu Oki ditemukan mengambang di kubangan air sungai dalam posisi telungkup di antara tumpukan sampah daun dan ranting. Dari hasil pemeriksaan medis oleh petugas Puskesmas Blahbatuh, dr Luh Rai Widiastuti dan Ni Nyoman Murniasih, tidak ditemukan tanda-tanda bekas kekerasan di tubuh korban. Korban diperkirakan meninggal 1-2 hari sebelum ditemukan tewas. Mayat korban sudah mengeluarkan bau busuk dan keluar cairan dari lubang telinga, mulut, dan hidung.

"Penyebab kematian korban diduga karena tenggelam, yang menyebabkan asfiksia pada paru-parunya," jelas AKP Yoga. Pihak keluarga sudah mengikhlaskan kepergian korban sebagai musibah, sehingga menolak untuk dilakukan otopsi jenazah.

Sementara itu, Kepala Dusun (Kadus) Banjar Celuk, Desa Buruan, I Ketut Arianta, mengatakan korban Putu Oki Ari sudah mengalami keterbelakangan mental sejak kanak-anak. "Anaknya hiperaktif, tidak bisa ngomong (kolok), suka lari-lari," jelas Ketut Arianta saat dihubungi terpisah, tadi malam.  Karena kondisinya, gadis kelahiran tahun 2001 ini tidak pernah mengenyam pendidikan formal. *nvi

Komentar