nusabali

Putus Kontrak, Tanaman Tembakau Menyusut

  • www.nusabali.com-putus-kontrak-tanaman-tembakau-menyusut

GIANYAR, NusaBali
Sampai tahun 2017, produksi tembakau hasil pertanian di  Gianyar menduduki peringkat dua di Bali, setelah Buleleng.

Saat itu, tembakau Gianyar dipasok untuk kebutuhan bahan rokok oleh PT Bentoel Biru. Namun karena kualitas tembakau berkurang, kerjasama ini tidak berlanjut.

Kabid Pembibitan Dinas Pertanian Peternakan Gianyar, Gusti Nyoman Raka, Minggu (12/9) menjelaskan komoditas tembakau terbanyak ditanam di Kecamatan Sukawati. "Luas tanamnya kini menyusut. Sekarang tanaman tembakau sekitar 368 hektare di Sukawati," jelas Gusti Raka.

Luas lahan tanam tersebut berkurang drastis sejak lima tahun lalu yang hampir 600 hektare. "Berkurangnya karena alih fungsi lahan dan komoditas tidak laku di skala nasional," ungkapnya.

Sedangkan saat ini, luas tanam temnakau 368 hektare ini hasil panennya untuk pemenuhan lokal, seperti pecanangan/nginang dan rokok lokal. Rokok lokal ini juga untuk rokok kebutuhan upacara. "Keluhan petani pada umumnya hasil panen tidak laku, sehingga dijual di pasar lokal saja," jelasnya.

Diakuinya, sebelum lima tahun, ada 13 subak di Kecamatan Sukawati sangat bergairah menanam tembakau. Dulu, nilai ekonomis tembakau melebihi padi, sehingga petani bergairah. Saat ini, hanya disaat masa tanam palawija saja petani mengisi dengan tembakau.

Disebutkan, turunnya kualitas tembakau karena beberapa hal. Diantaranya, pemeliharaan yang terkait dengan unsur hara, pemupukan kurang, sehingga kadar nikotin tinggi. Selain itu, saat musim panen terlalu banyak hujan sehingga kualitasnya tidak baik. "Hal lainnya karena umur daun saat dipanen dan permentasi dan penjemuran daun pasca panen, kurang," ujarnya.

Sedangkan dua kecamatan lain sebagai penghasil tembakau adalah Payangan dan Tegallalang. Sebelumnya, luas tanam di Payangan sekitar 8 hektare, kini hanya 2 hektare. Sedangkan di Tegallalang hanya 1 hektare, dari sebelumya sampai 12 hektare. Khusus untuk panen tembakau di dua kecamatan ini, produksi hanya untuk lokal saja. "Produksi di dua kecamatan ini hanya untuk kebutuhan lokal dan sarana upacara agama saja," jelasnya. *nvi

Komentar