nusabali

Termotivasi Perjuangkan Aspirasi Perempuan

Ni Kadek Weisya Kusmiadewi Pimpin KKP Karangasem

  • www.nusabali.com-termotivasi-perjuangkan-aspirasi-perempuan

AMLAPURA, NusaBali
Ketua Fraksi Gerindra DPRD Karangasem Ni Kadek Weisya Kusmiadewi makin termotivasi memperjuangkan aspirasi kaum perempuan, setelah dikukuhkan sebagai Ketua KPP (Kaukus Perempuan Parlemen) Karangasem.

“Jabatan Ketua KPP lebih memotivasi saya memperjuangkan aspirasi kaum perempuan dalam banyak hal. Terutama menyangkut kepentingan sosial, di tengah himpitan masalah sosial yang sangat kompleks ini,” ujar Ni Kadek Weisya Kusmiadewi, usai dilantik sebagai Ketua KPP Karangasem, dihubungi di kediamannya, Banjar Perasi Kangin, Desa Pertima, Kecamatan Karangasem, Minggu (12/9).

Pelantikan Ketua KPP se-Bali dilakukan oleh Ketua KPP Provinsi Bali Dr I Gusti Ayu Diah Werdhi Srikandi Wedasteraputri Suyasa SE MM, di gedung DPRD Bali di kawasan Niti Mandala, Denpasar, Minggu kemarin.  

Dari 45 anggota DPRD Karangasem, hanya ada 3 anggota perempuan. Ketiganya adalah Ni Kadek Weisya Kusmiadewi, Ni Kadek Sridewi Wahyuni dari Fraksi PDIP sebagai Sekretaris KPP, dan Ni Putu Sriani dari Hanura bergabung di Fraksi Panca Warna sebagai Bendahara KPP.

Dipercaya sebagai Ketua KPP Karangasem, Weisya Kusmiadewi yang duduk di Komisi IV DPRD Karangasem tercatat telah memegang tiga jabatan sebagai ketua. Sebelumnya dipercaya sebagai Ketua Fraksi Gerindra DPRD Karangasem dan Ketua FKP (Forum Pembauran Kebangsaan) Bali. Secara keseluruhan dia aktif di 9 organisasi sosial dan politik.

Alumnus Fakultas Hukum Universitas Mahendradata 2012, Pasca Sarjana Kenotariatan Fakultas Hukum Unud 2018, mengaku sejak di bangku SMP senang berorganisasi. Sebab, dengan berorganisasi bisa mengasah wawasan, kemampuan mengemukakan pendapat, menjaring aspirasi, memecahkan masalah, dan saling sharing pendapat.

“Kan demokrasi seperti itu, semakin banyak pendapat yang masuk semakin bagus untuk dirumuskan, guna memecahkan persoalan yang terjadi,” ucapnya.

Di DPRD Karangasem, Weisya Kusmiadewi sering menyuarakan bidang pendidikan, agar segera diberlakukan belajar tatap muka, karena belajar daring tidak efektif dan kurang optimal.  

Semua yang disuarakan itu hasil turun ke lapangan, menyerap aspirasi masyarakat, terutama dari ibu-ibu rumah tangga. Sebab, ibu-ibu rumah tangga sejak 1,5 tahun terakhir tugasnya bertambah merangkap jadi guru mengajar anak-anaknya di rumah yang tengah belajar daring. “Itu pekerjaan sangat berat, ibu-ibu terpaksa mendampingi anak-anaknya belajar daring. Justru yang sibuk ibu-ibunya mengerjakan pekerjaan rumah, sedangkan anak-anaknya kebanyakan bermain,” imbuhnya. *k16

Komentar