nusabali

Tanah Galian Longsor, Meluber ke Jembatan

  • www.nusabali.com-tanah-galian-longsor-meluber-ke-jembatan

Dampak galian tanah ini sangat membahayakan keselamatan pengendara. Apa lagi saat dini hari.

GIANYAR, NusaBali

Galian tanah uruk di ujung timur Desa/Kecamatan Sukawati, Gianyar, longsor pasca diguyur hujan semalaman, Sabtu (11/9). Akibatnya, lumpur meluber ke jalan aspal dan tertahan di atas jembatan penghubung Sukawati - Desa Saba, Kecamatan Blahbatuh, Minggu (12/9) pagi.

Lumpur tebal dan licin tersebut membahayakan pengendara yang melintas. Bahkan tak sedikit yang harus memutar haluan menghindari terpeleset di jalan berlumpur itu. Jembatan di atas Tukad Petanu itu menjadi akses utama lalu lintas warga dari dua desa setempat. Jika melewati jalan utama baik di utara dan Bypass IB Mantra di selatan, jarak tempuhnya relatif jauh dan memakan waktu lama.

Menurut warga sekitar, longsornya galian tanah ini cukup sering terjadi. Apalagi memasuki musim penghujan. Menurut warga, dampak galian tanah ini sangat membahayakan keselamatan pengendara. Apa lagi saat dini hari. Karena dominan pedagang asal wilayah Blahbatuh berjualan ke Pasar Sukawati, melalui jembatan tersebut. "Yang paling bahaya saat subuh. Minim penerangan, aktivitas sudah ramai karena ibu-ibu akan ke pasar untuk jualan. Jika tidak kuat pegang stir motor bisa terplanting itu," ujar warga yang enggan disebut namanya.

Warga mengaku sudah pernah mengingatkan agar pemilik tanah membuat saluran air. Agar setiap hujan tidak membahayakan warga. Jangan hanya melihat untungnya saja. "Tapi sampai saat ini tidak kunjung dibuatkan. Ini kan milik pribadi perhatikan juga keselamatan masyarakat," ujar warga yang mengaku asal Sukawati itu.

Atas kondisi ini, Pemerintah Kecamatan Sukawati turun tangan. Camat Sukawati I Gusti Ngurah Gede Udayadnya langsung mengecek lokasi setelah mendapat laporan. Camat juga meminta bantuan Damkar Satpol PP Gianyar untuk menyemprot lumpur yang cukup tebal.

Mengatasi lumpur tersebut ternyata bukan perkara gampang. Selain Mobil Damkar penyemprot air, satu Unit alat berat dikerahkan untuk membersihkan lumpur tersebut. Bahkan dua mobil damkar tampak beberapa kali bolak-balik kehabisan air. Penangananya pun dilakukan dari pagi hingga siang hari, langsung dipimpin oleh Kasat pol PP dan Damkar, I Made Wata. "Galian ini kita stop sementara sebelum ada yang menjamin kebersihannya dan dibuka got salurannya, ini got saluran sudah ada tapi malah ditutup," ujarnya.

Terkait maraknya terdapat galian di Gianyar, Kepala Dinas Perizinan Kabupaten Gianyar Dewa Gde Alit Mudiarta mengatakan, memang terkait izin galian tersebut ranahnya terakhir di pihak Dinas Perizinan. Namun sebelumnya harus ada rekomendasi melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR). "Iya memang izin di kami, kami hanya mengeluarkan. Harus ada rekomendasi dulu dari PUPR. Setelah itu baru  kami bisa keluarkan izin," ujarnya.*nvi

Komentar