nusabali

Rumahnya Tenggelam, 235 KK Sempat Mengungsi

Bencana Banjir Terjang Tiga Banjar di Desa Kusamba, Kecamatan Dawan

  • www.nusabali.com-rumahnya-tenggelam-235-kk-sempat-mengungsi

SEMARAPURA, NusaBali
Bencana banjir terjang kawasan Desa Kusamba, Kecamatan Dawan, Klungkung, akibat meluapnya Sungai Candigara saat hujan lebat, Sabtu (11/9) jelang tengah malam.

Tidak ada laporan korban tewas maupun terluka dalam bencana banjir yang terjadi sekitar pukul 23.30 Wita tersebut. Namun, 235 kepala ke-luarga (KK) beranggotakan 700 jia yang rumahnya tenggelam terpaksa mengungsi ke tepat aman.

Rumah-rumah yang terendam banjir malam itu berada di wilayah tiga banjar berbeda di Desa Kusamba. Rinciannya, rumah milik 160 KK di Banjar Pancingan, 50 KK di Banjar Anyar, dan 25 KK di Banjar Manggis. Bahkan, ada rumah yang terendam air dengan ketinggian sampai 1,5 meter.

Selain menenggelamkan 235 rumah warga, banjir yang terjadi secara tiba-tiba malam itu juga menyebabkan kerusakan parah sejumlah bangunan di Banjar Pancingan. Setidaknya, 5 unit tembok panyengker rumah warga di Banjar Pancingan hancur, selain merusak tembok panyengker Pura Dalem Sari. Selain itu, 550 ekor ayam petelor milik warga juga mati. Sedangkan di Banjar Manggis, tercatat ada satu tembok penyengker rumah warga yang ambruk.

Informasi di lapangan, meluapnya Sungai Candigara terjadi jelang tengah malam pukul 23.30 Wita. Ketika itu, air tiba-tiba sudah masuk kerumah warga. Kejadian ini sontak membuat panik warga di tiga banjar. Mereka juga berteriak-teriak untuk saling membangunkan warga yang sudah tidur.

Warga kemudian berlarian menyelamatkan diri ke tempat aman. Sebagian besar dari mereka menyelamatkan diri dan mengungsi ke Bale Banjar Pancingan. Sebagian lagi mengungsi ke rumah kerabat terdekat yang berada di posisi lebih tinggi.

Hanya saja, ada beberapa warga lanjut usia (Lansia) yang terjebak banjir, sehingga mereka harus dievakuasi menggunakan 1 unit perahu karet dari Balawista Desa Kusamba. Luapan air yang merendam 235 rumah di tiga banjar baru berangsur surut, Minggu (12/9) dinihari sekitar pukul 02.00 Wita. Namun, ratusan warga yang mengungsi belum berani kembali ke rumahnya, karena mereka merasa was-was terjadi banjir susulan. Warga baru berani pulang ke rumah, Minggu pagi sekitar pukul 06.00 Wita, untuk mengecek kondisi rumahnya.

"Saya menyelamatkan diri bersama istri dan dua anak saya, setelah rumah tiba-tiba kemasukan air. Kami sekeluarga mengungsi ke rumah kertabat yang posisinya aman,” ungkap I Ketut Putra, salah seorang warga Banjar Pancingan, Desa Kusamba yang rumahnya tenggelam.

Ketut Putra mengaku tidak sempat menyelamatkan barang-barang berharga miliknya saat mengungsi. Banyak barahnya yang rusak. Hingga kemarin siang, air di masih menggenangi kamar-kamar di rumah ke;luarga Ketut Putra. "Ijazah anak saya juga ikut basah,” keluh Ketut Putra yang kemarin didampingi sang istri, Ni Wayan Kariani, saat membersihkan rumahnya.

Sedangkan warga korban banjir lainnya, Nyoman Rambih, mengaku langsung mengungsi ke Bale Banjar Pancingan bersama keluarganya. Menurut Nyoman Rambih, tempat tinggalnya sudah tiga kali diterjang banjir akibat meluapnya air sungai. Namun, banjir kali ini paling parah. "Hujannya deras dan butirannya besar-besar hingga atap rumah kayak kejatuhan batu,” tutur Rambih.

Lain lagi cerita I Nengah Sumertayasa, korban banjir lainnya di Banjar Pancingan.  Sumertayasa mengakui sebagian besar dari 250 ekor ayam petelornya mati akibat terendam banjir. Hanya beberapa ekor saja yang masih hidup dan kemarin diselamatkan satu per satu. "Kami menderita kerugian sekitar Rp 250 juta," tutur ipar Sumertayasa, yakni I Gede Jaya.

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Klungkung, I Putu Widiada, mengatakan penyebab banjir akibat hujan deras yang mengguyur sejak Sabtu malam, hiungga air Sungai Candigara meluap. "Begitu menerima laporan terjadi banjir tadi malam (Sabtu), kami langsung turun untuk melakukan evakuasi warga. Hingga saat ini, kami masih mendata rumah-rumah warga yang terdampak banjar," jelas Putu Widiada di Semarapura, Minggu kemarin.

Sedangkan Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta, kemarin sempat terjun ke Desa Kusamba untuk memastikan kondisi warganya yang jadi korban banjir. Bupati Suwirta, antara lain, meninjau tembok penyengker yang roboh, kasur basah, hingga motor terendam air.

Saat terjun kemarin, Bupati Suwirta langsung memberikan bantuan sembako dan kasur untuk korban banjir di Desa Kusamba. "Untuk bangunan fisik yang hancur, BPBD akan melakukan inventarisasi guna segera kita tindaklanjuti," ujar Bupati Suwirta.

Bupati Suwirta juga telah menungaskan Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, dan Kawasan Permukiman Klungkung untuk mengecek sumbatan-sumbatan pada aliran Sungai Candigara, seraya mencarikan solusi mengalihkan aliran air agar tidak fokus ke sungai ini. "Volume air begitu besar, aliran Sungai Candigara tidak bisa menampung. Padahal, sudah sempat dilakukan normalisasi sungai oleh Balai Wilayah Sungai Bali Penida. Masalah sampah tetap menjadi perhatian serius kita. Karena salah satu penyebab banjir itu adalah sampah," terang Bupati Suwirta.

Tiga bulan lalu, Sungai Candigara juga meluap akibat hujan deras, 9 Juni 2021 lalu. Akibatnya, puluihan rumah milik 40 KK warga di Banjar Pancingan, Desa Kusamba terendam air hingga selutut orang dewasa. *wan

Komentar