nusabali

Pegawai Hotel Tewas Tenggelam di Kolam Hotelnya Saat Bekerja

  • www.nusabali.com-pegawai-hotel-tewas-tenggelam-di-kolam-hotelnya-saat-bekerja

SINGARAJA, NusaBali
Peristiwa maut terjadi di Hotel Alamanda kawasan Banjar Dinas Geretek, Desa Sambirenteng, Kecamatan Tejakula, Buleleng, Kamis (9/9), ketika seorang karyawan tewas tenggelam di kolam renang hotel.

Korbannya adalah I Gede Sumada, 34, yang jatuh tenggelam diduga karena kejang lantaran penyakit epilepsinya kambuh saat bekerja melakukan perawatan kolam. Korban Gede Sumada merupakan karyawan bagian engginering dan pool atendent di Hotel Alamanda. Pria asal Banjar Geretek, Desa Sambirenteng ini sudah 10 tahun bekerja di Hotel Alamanda yang berlokasi dekat rumahnya tersebut.

Informasi di lapangan, kematian tragis korban Gede Sumada pertama kali diketahui rekannya sesama karyawan Hotel Alamanda, I Nengah Suarjaya, 49, Kamis siang sekitar pukul 11.00 Wita. Saat itu, Nengah Suarjaya melihat tubuh korban sudah berada di dasar kolam sedalam 1,5 meter.

Peristiwa maut ini kemudian diberitahukan Nengah Suaryaya kepada karyawan hotel lainnya, I Gede Mustika, 28. Kemudian, mereka berdua berupaya menolong korban Gede Sumada dengan mengangkatnya ke pinggir kolam.

Sayangnya, saat berhasil dievakuasi dari dasar kolam, korban Gede Sumada yang mengidap penyakit epilepsi sejak kecil, sudah dalam keadaan tidak bernapas alias meninggal. Selanjutnya, Suarjaya dan Mustika bersama warga sekitar meminta bantuan medis ke Puskesmas Tejakula I. Kasus ini juga dilaporkan ke Polsek Tejakula, guna penanganan lebih lanjut.

Begitu mendapat laporan, jajaran Polsek Tejakula dan tim medis dari Puskesmas Tejakula I langsung terjun ke lokasi untuk melakukan olah TKP dan meminta keterangan saksi-saksi, serta memeriksa kondisi korban. Dari hasil pemeriksaan medis petugas Puskesmas Tejakula I, dr Gede Megantara Putra, korban Gede Sumada dinyatakan sudah meninggal kurang dari 4 jam sebelum ditemukan tewas tenggelam. Jadi, korban diperkirakan tewas tenggelam antara pukul 07.00 Wita hingga 10.00 Wita.

Kapolsek Tejakula, AKP Ida Bagus Astawa, menyebutkan dari hasil pemeriksaan, tidak ditemukan tanda-tanda bekas kekerasan di tubuh korban Gede Sumada. Jadi, karyawan hotel berusia 34 tahun ini disimpulkan meninggal murni karena tenggelam di kolam.

Menurut AKP Astawa, hal tersebut diperkuat dengan kondisi mulut korban Gede Sumada yang mengeluarkan busa. Dari keterangan di lapangan, kata AKP Astawa, saat tenggelam hingga tewas, korban sedang bekerja melakukan perawatan kolam. “Diduga saat bekerja itulah penyakit kejang-kejangnya kambuh, hingga korban jatuh tenggelam di kolam," ungkap AKP Astawa.

Sementara itu, jenazah karyawan hotel korban tewas tenggelam di kolam ini sudah diupulangkan ke rumah duka di Banjar Geretek, Desa Sambirenteng, yang lokasinya tidak jauh dari Hotel Alamanda, Kamis sore. Jenazah korban Gede Sumada rencananya akan diupacarai keluarganya di Setra Desa Adat Geretek pada Radite Umanis Ukir, Minggu (12/9) lusa.

Almarhum Gede Sudama berpulang buat selamanya dengan meninggalkan istri tercinta Luh Wikantari, 33, serta dua orang anak masing-masing baru berusia 8 tahun dan 5 tahun. Kepala Dusun (Kadus) Banjar Geretek, Desa Sambirenteng, I Gede Supama, mengatakan pihak keluarga sudah mengikhlaskan kematian almarhum sebagai musibah.

“Pihak keluarga sudah ikhlas ini sebagai sebuah musibah. Mereka pun menolak dilakukan otopsi jenazah untuk memastikan penyebab kematian korban. Pihak keluarga juga tidak akan melakukan tuntutam secara hukum kepada pihak mana pun,” jelas Gede Supama saat dikonfirmasi NusaBali secar terpisah per telepon dari Singaraja, Kamis petang.

Menurut Supama, almarhum Gede Sudama memang memiliki riwayat penyakit epilepsi, yang terakhir kali kumat sekitar 2 bulan lalu. Jadi, diduga kuat penyakitnya itu kambuh saat melakukan aktivitas hingga jatuh tenggelam ke kolam di ho-telnya kemarin.

“Almarhum diketahui mengidap penyakit epilepsi sejak kecil. Setiapkali penyakitnya kumat, tubuhnya kejang-kejang. Kebetulan, habis ada upacara di rumahnya, mungkin almarhum kelelahan sehingga penyakitnya kumat saat bekerja," papar Su-pama.

Setahu Supama, korban Gede Sudama sudah lama bekerja di Hotel Alamanda, sekitar 10 tahun. Saat kejadian kemarin, korban masuk kerja shift pagi bersama sejumlah karyawan hotel lainnya. Namun, tidak ada yang tahu saat korban jatuh tengge-lam di kolam, karena posisinya terpisah jauh dengan karyawan yang lain. “Kalau karyawan yang lain saat itu ada yang mengurus kamar hotel, ada yang urus restoran," katanya.

Menurut Supama, pihak Hotel Alamanda sudah berjanji akan memberikan santunan berupa uang tunai kepada keluarga korban Gede Sumada. Selain itu, korban juga tercover BP Jamsostek dan kini sedang diurus untuk klaim jaminan kematiannya. *mz

Komentar