nusabali

Fasilitas Lapangan Masih Ditutup, Tunggu Turun ke PPKM Level 3

Berbeda dengan Pusat Perbelanjaan, Pengunjung Lebih Sulit Dikendalikan

  • www.nusabali.com-fasilitas-lapangan-masih-ditutup-tunggu-turun-ke-ppkm-level-3

DENPASAR, NusaBali
Meskipun sejumlah ruang publik seperti objek wisata dan pusat perbelanjaan sudah mulai dibuka dengan kapasitas mnaksimal 50 persen, namun fasilitas publik lainnya masih ditutup.

Lapangan Puputan Margarana Niti Mandala Denpasar dan Lapangan Puputan Badung, misalnya, belum dibuka karena masih menunggu Provinsi Bali turun dari PPKM Level 4 ke PPKM Level 3.Kepala Sat Pol PP Provinsi Bali, Dewa Nyoman Rai Darmadi, mengatakan Lapangan Puputan Margarana Niti Mandala Denpasar tidak bisa dibuka, karena merupakan ruang publik yang sangat rawan penyebaran Covid-19. Masalahnya, kedatangan masyarakat untuk berolahraga dan rekreasi belum tentu bisa dikendalikan di sana.

Menurut Rai Darmadi, ini berbeda dengan objek wisata dan pusat perbelanjaan, yang kehadiran orangnya bisa dikendalikan dengan batasan maksimal kapasitas 50 persen. "Kami tidak mau ambil risiko. Kalau Lapangan Niti Mandala dibuka, bisa meluber masyarakat dan sulit mengendalikannya. Maka, pilihannya yang tetap ditutup dulu," ujar Rai Darmadi saat dikonfirmasi NusaBali di Denpasar, Kamis (9/9) siang.

Rai Darmadi mnenyebutkan, ruang publik lapangan terbuka berbeda dengan objek wisata atau pusat perbelanjaan, yang sudah siap dengan protokol kesehatan, aplikasi ‘PeduliLindungi’, dan syarat lainnya. Di sini ada pembatasan pengunjung, ada syarat masuk bagi pengunjung, dan mudah dikontrol.

“Kalau Lapangan Niti Mandala yang begitu luasnya, kita tidak melarang masyarakat berolahraga. Maka, buat sementara, tentu keselamatan dan kesehatan yang lebih diutamakan. Kita tutup dulu lapangan," jelas birokrat asal kawasan seberang Desa Batununggul, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung ini.

Menurut Rai Darmadi, pembukaan Lapangan Niti Mandala Denpasar masih menunggu Provinsi Bali turun status dari PPKM Level 4 menjadi Level 3, bahkan untuk lebih amannya setelah menjadi Level 2. Untuk turun level ini, sepenuhnya kewenangan pemerintah pusat. “Sekarang memang tidak banyak orang berolahraga dan beraktivitas di Kawasan Niti Mandala Denpasar. Itu pun, mereka tidak befraktivitas di tengah lapangan, tapi di jalan raya," katanya.

Sedangkan untuk Daya Tarik Wisata (DTW) Monumen Perjuangan Rakyat Bali ‘Bajra Sandhi’ yang berada di sisi selatan Lapangan Puputan Margarana Niti Mandala Denpasar, saat ini dibolehkan menerima pengunjung dengan ketetuan maksimal 50 persen dari kapasitas. “DTW Monumen Bajra Sandhi tetap menyiapkan prosedur kesehatan yang ketat. Pengunjung dibatasi maksimal sampai 50 persen dari kapasitas," ungkap Sekretaris Satgas Penangnan Covid-19 Provinsi Bali, I Made Rentin, secara terpisah di Denpasar, Kamis kemarin.

Ketika ditanya ada perbedaan pembatasan masyarakat di Lapangan Niti Mandala Denpasar dengan objek wisata, menurut Made Rentin, sedjauh ini ruang publik belum benar-benar dibuka total. "Daerah tujuan wisata kan masih uji coba bukanya, dengan membatasi pengunjung," tegas Rentin.

Menurut Rentin, saat ini peta penyebaran Covid-19 di Bali masih zona oranye (kategori risiko sedang). "Sampai saat ini 9 kabupaten/kota di Bali masih risiko sedang. Peta risiko ini di-update setiap pekan. Nah, pekan depan baru bisa diketahui perubahannya," papar birokrat asal Desa Werdhi Buana, Kecamatan Mengwi, Badung yang juga Kepala BPBD Provinsi Bali ini.

Sementara itu, ruang publik lainnya seperti Lapangan Puputan Badung (di kawasan Monumen Catur Muka Denpasar, Taman Kota Lumintang, dan tempat bermain anak di Kota Denpasar juga masih ditutup. Menurut Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, hal ini karena dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) dan SE Gubernur Bali Nomor 15 Tahun 2021, tidak tercantum soal dibukanya ruang publik.

Jaya Negara mengatakan, dalam melakukan tindakan berkaitan dengan PPKM Covid-19, pihaknya selalu berpedoman pada Inmendagri dan SE Gubernur Bali. “Jadi, pembukaan lapangan belum bisa dilakukan. Dalam Inmendagri belum ada aturannya. Yang ada di sana mal boleh dilonggarkan. Kalau wisata, untuk hotel juga masih tutup semua,” jelas Jaya Negara di Denpasar, Kamis kemarin.

Pantauan NusaBali, di sekeliling Lapangan Puputan Badung hinga kemarin masih dipasangi traffic cone. Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai, mengatakan meski lapangan masih ditutup, namun aktivitas jogging tetap dibolehkan di pinggir lapangan. "Kalau jogging untuk menaikkan imun, misalnya lari di pinggir lapangan, kami izinkan asal ikuti protokol kesehatan," jelas Dewa Rai. *nat,mis

Komentar