nusabali

Kena Imbas Pembangunan Dermaga, Nelayan Sanur Minta Diberdayakan

  • www.nusabali.com-kena-imbas-pembangunan-dermaga-nelayan-sanur-minta-diberdayakan

DENPASAR, NusaBali.com – Proyek pembangunan dermaga di Perairan Sanur, mau tak mau berimbas pada nelayan  di kawasan Sanur yang area mencari ikannya menjadi berkurang.

Lokasi dermaga yang sedang dibangun diketahui sebelumnya merupakan tempat nelayan (tokal) menjaring ikan. Para nelayan pun berharap tidak ditinggalkan dan tetap diberdayakan dengan adanya pembangunan dermaga.

“Supaya nelayan di Pantai Sanur tetap ada, selain kita mencari penghidupan juga biar anak cucu tidak berhenti jadi nelayan, ujar Ketua Kelompok Nelayan Sanur, Mina Sari Asih, I Ketut Sukarja, ditemui di kawasan Pantai Matahari Terbit, Kamis (9/9/2021).

Dikatakannya pembangunan Dermaga Sanur mengakibatkan berkurangnya wilayah kerja anggota kelompoknya terutama nelayan jaring (tokal) yang biasanya menjaring ikan di perairan yang sekarang disiapkan sebagai dermaga.  Meski demikian, ia merasa bersyukur karena Pemerintah Provinsi Bali bersedia merelokasi pos kelompok nelayan yang ia pimpin karena akan kena gusur akibat proyek pembangunan dermaga Sanur.

Relokasi pos kelompok nelayan rencananya akan mengambil tempat sebelah selatan dari lokasi sekarang, di kawasan Pantai Matahari Terbit. Dengan adanya pos yang lebih representatif dapat menjadi salah satu pemacu semangat para nelayan Sanur dalam melaut.

Namun, selain itu pihaknya berharap jika dermaga Sanur sudah rampung, para nelayan anggotanya juga mendapat kesempatan untuk membantu kegiatan operasional dermaga Sanur, tentu sesuai dengan kemampuan yang dimiliki para anggotanya sebagai nelayan.

Kelompok nelayan Mina Sari Asih dikatakan Sukarja memiliki anggota sebanyak 40 orang, telah berdiri sejak tahun 1993. Para nelayan Mina Sari Asih terbagi menjadi dua kelompok yakni nelayan tangkap dan nelayan jaring. Kelompok nelayan jaring inilah yang wilayah kerjanya menjadi berkurang akibat pembangunan dermaga. “Dari yang sebelumnya 1 hektare sekarang berkurang setengahnya. Kalau mau jaring sampai ke utara itu sudah wilayah desa lain,” ungkap Sukarja.


FOTO: I Ketut Sukarja .-SURYADI

Menjadi nelayan di Sanur menurut Sukarja cukup menjanjikan bagi dirinya maupun anggota kelompok yang lain. Ia mengaku sampai kewalahan menerima permintaan para pelanggannya. Nelayan di Sanur, ungkapnya, menggunakan strategi jemput bola dalam memasarkan hasil tangkapannya.

Para nelayan langsung bertindak sebagai penjual di kawasan Pantai Sanur. Ketika ikan hasil tangkapan belum habis terjual, maka ikan-ikan tersebut akan dijajakan di lokasi yang sedang ramai pengunjung di kawasan Sanur. Cara tersebut sejauh ini berhasil menurut Sukarja.

Sementara itu terpisah, Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kota Denpasar, AA Gede Bayu Brahmasta membenarkan adanya kesepakatan relokasi pos kelompok nelayan Mina Sari Asih. “Sudah ada kesepakatan nantinya akan diberikan tempat setelah dermaga selesai,” ujar Bayu Brahmasta.

Pihaknya juga mengaku siap untuk memfasilitasi nelayan dengan pihak Dinas Perhubungan Provinsi Bali selaku pengelola dermaga Sanur nantinya, untuk memprioritaskan nelayan di Pantai Sanur mendapatkan kesempatan membantu operasional dermaga Sanur.  *adi

Komentar