nusabali

Komisi IV Tuntaskan Uji Kelayakan 10 Calon KPPAD Bali

  • www.nusabali.com-komisi-iv-tuntaskan-uji-kelayakan-10-calon-kppad-bali

DENPASAR, NusaBali
Komisi IV DPRD Bali (yang membidangi pendidikan, adat budaya, kesejahteraan rakyat) melaksanakan uji kelayakan dan kepatutan terhadap 10 besar Calon Komisi Penyelenggara Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Provinsi Bali 2021-2026, Selasa (7/9).

Kandidat newcomer Anak Agung Made Putra Wirawan menduduki ran-king teratas dengan nilai kumulatif 5.354. Dari 10 kandidat yang diuji kelayakan dan kepatutan oleh Komisi IV DPRD Bali, Selasa kemarin, 3 orang di antaranya merupakan figur incumbent: I Made Ariasa, Ni Luh Gede Yastini, dan I Ketut Anjasmara. Sementara 2 kandidat incumbent lainnya, tidak lolos seleksi 10 besar Calon KPPAD 2021-2026 yang dilakukan Tim Panitia Seleksi (Pansel), yakni Anak Agung Sagung Anie Asmoro (Ketua KPPAD Bali 2016-2021) dan Eka Shanti Indra Dewi (Wakil Ketua KPPAD Bali 2016-2021).

Selain trio incumbent tadi, 7 kandidat yang lolos 10 besar dan menjalani uji kelayakan kemarin semuanya adalah kandidat newcomer. Mereka masing-masing Ida Bagus Made Adnyana, Ni Luh Putu Dessy Lestari, Nyoman Budi Sastrawan, Ellys Rochayati, I Made Arsajaya, AA Made Putra Wirawan, dan Lilik Ismurtono Santoso.

Dalam uji kelayakan oleh anggota Komisi IV DPRD Bali yang berlangsung selama 6 jam sejak pagi pukul 09.00 Wita sampai sore pukul 15.00 Wita, Selasa kemarin, 10 kandidat KPPAD lebih dulu menyampaikan visi misi. Setelah itu, anggota Komisi IV DPRD Bali pimpinan I Gusti Putu Budiarta alias Gung De menyodorkan pertanyaan, yang masing-masing dengan bobot skor sendiri. Dari seluruh pertanyaan yang dinilai itu, diakumulasikan sebagai nilai akhir, sehingga ditetapkan perankingan berdasarkan nilai kumulatif.

Namun, Komisi IV DPRD Bali tidak memutuskan 5 komisioner KPPAD Bali 2021-2026 terpilih, seperti yang dilakukan Komisi I DPRD Bali saat uji kelayakan Calon Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Provinsi Bali 2021-2024, sepekan lalu. Komisi IV DPRD Bali hanya melaksanakan uji kelayakan. Selanjutnya, 10 nama yang sudah diranking itu diserahkan ke Gubernur Bali Wayan Koster untuk ditetapkan 5 orang di antaranya sebagai Komisioner KPPAD Bali 2021-2026.

Informasi yang diperoleh NusaBali, dari hasil uji kelayakan di Komisi IV DPRD Bali kemarin, kandidat newcomer AA Made Putra Wirawan menduduki ranking teratas dengan nilai kumulatif 5.354. Disusul kemudian Lilik Ismurtono Santoso (nilai kumulatif 5.165), Ni Luh Gede Yastini (5.040), I Made Ariasa (4.997), Ida Bagus Made Adnyana (4.939), Ni Luh Putu Dessy Lestari (4.648), Nyoman Budi Sastrawan (4.599), Ellys Rochayati (4.581), Made Arsajaya (4.442), dan Ketut Anjasmara (4.275).

Ketua Komisi IV DPRD Bali, IGP Budiartha alias Gung De, mengatakan pihaknya hanya melakukan uji kelayakan saja, tidak menetapkan calon KPPAD terpilih. "Seluruh hasil perankingan ini akan kami serahkan kepada Gubernur Bali. Nanti Gubernur yang akan menetapkan 5 calon komisioner KPPAD terpilih," jelas Gung De kepada NusaBali seusai uji kelayakan, Selasa sore.

Gung De menegaskan, meskipun Komisi IV DPRD Bali tidak menetapkan calon komisioner terpilih, hal tersebut tidak melanggar mekanisme dan aturan seleksi Calon KPPAD Bali. "Semuanya sudah sesuai dengan mekanisme dan tahapan. Kami menerima 10 nama dari Tim Pansel. Kewenangan Komisi IV adalah melakukan uji kelayakan. Penetapan siapa terpilih, itu terserah Gubernur Bali," tegas  Politisi senior PDIP yang juga Bendesa Adat Pedungan, Kecamatan Denpasar Selatan ini.

Gung De menyebutkan, dalam uji kelayakan kemarin, Komisi IV DPRD Bali menyodorkan pertanyaan menyangkut performance, penguasaan materi, kepemimpinan, kerja sama, koordinasi antar lembaga, dan komitmen dalam penanganan persoalan anak di Bali. "Semua pertanyaan itu diberikan skor nilai, lalu kami akumulasikan sebagai nilai kumulatif," papar Gung De.

Sementara itu, anggota Komisi IV DPRD Bali dari Fraksi Golkar, I Wayan Rawan Atmaja, mengatakan proses uji kelayakan yang digelar tertutup untuk media kemarin dilakukan sangat mendalam. "Uji kelayakan ini intinya berlangsung sangat fair. Kami tidak ada kepentingan, apalagi titip menitip, dan politis," jelas politisi Golkar asal Kelurahan Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, Badung ini. *nat

Komentar