nusabali

PTM di Jembrana Tunggu PPKM Level 3

  • www.nusabali.com-ptm-di-jembrana-tunggu-ppkm-level-3

Salah satu syarat untuk menggelar PTM terbatas, minimal PPKM level 3. Selain itu, ada persetujuan orangtua siswa dan semua guru sudah divaksin lengkap.

NEGARA, NusaBali

Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Dikpora) Jembrana memastikan TK, SD, dan SMP telah siap untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas pada masa pandemi Covid-19. Namun untuk melakukan PTM di tengah masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Jawa-Bali saat ini, dinas masih menunggu turunnya status PPKM di Jembrana tuturn dari level 4 ke level 3.

Kepala Dinas Dikpora Jembrana Ni Nengah Wartini, mengatakan semua sekolah di Jembrana, sebenarnya telah siap dan memenuhi syarat untuk melaksanakan PTM terbatas. Baik itu dari sarana dan prasarana untuk menerapkan protokol kesehatan (prokes), hingga persetujuan dari para orangtua siswa yang menginginkan dilaksanakannya PTM.  

“Kalau sekolah semua sudah siap. Kami hanya menunggu status PPKM di Jembrana bisa turun ke level 3,” ujar Wartini, Selasa (7/9).

Menurut Wartini, di samping kesiapan sarana maupun prasarana dan persetujuan orangtua siswa, para guru maupun tenaga kependidikan yang memenuhi syarat divaksin Covid-19, dipastikan sudah semua tervaksinasi.  Tidak hanya vaksinasi dosis I. Namun juga sudah divaksinasi lengkap atau menjalani vaksinasi dosis II. “Vaksinasi juga sudah lengkap. Hanya terbentur status PPKM di Jembrana yang masih level 4. Karena salah satu syarat untuk bisa menggelar PTM terbatas, minimal PPKM level 3,” ucap Wartini.

Wartini menjelaskan, Jembrana sudah sempat melaksanakan PTM terbatas pada Mei hingga Juli lalu. Namun PTM terbatas yang sempat berjalan selama satu setengah bulan itu, akhirnya dihentikan karena adanya penetapan PPKM Darurat Jawa-Bali hingga berulangkali perpanjangan PPKM di Jembrana yang saat ini masih ditetapkan berstatus PPKM level 4. “Dari perpanjangan PPKM per 7 September hingga 13 September yang diumumkan Satgas Pusat kemarin (Senin, 6/9), seluruh kabupaten/kota se-Bali masih ditetapkan status PPKM level 4. Jadi tetap belum bisa melaksanakan PPKM terbatas,” imbuh Wartini.

Saat melaksanakan PTM terbatas pada Mei hingga Juli lalu, Wartini mengatakan, sudah terlaksana dengan baik. Walaupun sempat ada tenaga pendidik yang ternyata positif Covid-19, juga sudah disiapkan mitigasi dalam menerapkan PTM sehingga tidak sampai menimbulkan klaster di lingkungan sekolah. Begitu juga ada kerjasama dengan pihak Dinas Kesehatan untuk mengetahui ketika ada warga sekolah yang masuk kontak erat dengan pasien positif Covid-19, sehingga bisa dicegah agar yang bersangkutan tidak datang ke sekolah.

“Kalau melaksanakan PTM terbatas, mitigasi kita maksimalkan dan kita terapkan prokes secara ketat. Mulai dari pengecekan suhu tubuh dan lainnya. Kalau ada yang sakit maupun mengarah terindikasi Covid-19, tidak diizinkan ke sekolah. Dengan mitigasi itu, saat melaksanakan PTM beberapa waktu lalu, tidak ada klaster sekolah,” ucap Wartini. *ode

Komentar