nusabali

Perenang Bali Asah Kecepatan

  • www.nusabali.com-perenang-bali-asah-kecepatan

Adanya PPKM membuat progres dan hasil latihan para perenang tidak maksimal. Meski demikian, masih ada kesempatan meningatkan catatan waktu hingga saat bertanding pada 9-14 Oktober.

MANGUPURA, NusaBali

Tim renang Bali terus fokus dan intensif mengasah kecepatan dalam TC sentralisasi satu bulan terakhir, di Kolam Renang Tirta Harum Blahkiuh, Badung. Hal itu dilakukan karena para perenang Bali dianggap masih perlu meningkatkan kecepatan, untuk mengejar catatan waktu peraih medali emas sesuai nomor yang diikuti.

"Catatan waktu yang diraih perenang Bali terus kita bandingkan dengan peraih medali emas di nomor yang ada. Namun pencapaian kami memang belum 100 persen," kata pelatih Renang Bali, Wayan Wiarta, di Badung Senin (6/9).

Menurut Wiarta, pencapaian perenang Bali saat ini 94 -98 persen dan terus meningkat, meski belum mampu mencapai 100 persen. Ditargetkan dalam waktu satu bulan ke depan mampu menembus pencapaian 100 persen. Wiarta mencontohkan, juara 100 meter gaya punggung catatan waktunya 0,4 menit. Jika tidak dapat mencapai catatan waktu 0,4 menit, artinya belum mencapai 100 persen.

Menurut Wiarta, acuan Bali selalu mengejar catatan waktu peraih medali emas di tiap nomor yang diikuti perenang Bali. Hal itu selalu dijadikan pembanding dari sisi catatan waktu. Namun, Kabid Binpres PRSI Bali itu mengakui ada juga catatan atletnya sampai 98 persen, yang berpotensi meraih medali.

Namun adanya PPKM, kata Wiarta, progres dan hasil latihan para perenang tidak maksimal. Meski demikian, masih ada kesempatan bagi perenang Bali meningatkan catatan waktu terbaik hingga saat bertanding pada 9-14 Oktober, di Stadion Kolam Renang Aquatic Kampung Harapan.  Karena itu, harus ada peningkatan daya tahan, kekuatan, dan didukung biomotorik menuju pencapaian 100 persen di PON Papua.

"Target sampai Oktober nanti, seluruh perenang harus mencapai 100 persen dari acuan perenang yang sempat meraih emas di nomor tersebut," kata Wiarta, yang juga Komisi Teknik Renang PB PRSI itu.

Lebih jauh program latihan menjelang PON 2020 di Papua dilakukan untuk memantapkan program menjelang kompetisi dengan intensitas latihan yang meningkat, yakni satu minggu 12 kali latihan dengan rincian sembilan kali berenang, dua kali fitness dan satu kali evaluasi. Tim renang PON Bali diperkuat 11 atlet, dengan rincian 8 atlet di renang kolam dan dua perenang di perairan terbuka dan satu perenang di perairan terbuka merangkap di nomor kolam.

Secara terpisah, Eva Lilian van Leenen mengatakan dirinya enggan terlalu serius memikirkan target pada PON 2020 karena dikhawatirkan justru akan menjadi beban. Menurut Eva justru saat ini lebih fokus untuk memperbaiki catatan waktu terbaik,juga mental dan fisik. Dia menambahkan persaingan akan sengit karena saat perankingan pra PON XX, dia di peringkat 4 besar.

Atlet renang PON Bali untuk perairan terbuka berangkat ke Papua pada 1 Oktober dan bertanding pada 6 Oktober. Sedangkan perenang untuk kolam berangkat pada 6 Oktober dan bertanding pada 9 Oktober. *dek

Komentar