nusabali

Pelamar Diingatkan Tak Percaya Calo

Sekda Dewa Indra Pantau Hari Pertama SKD CPNS/PPPK Provinsi Bali

  • www.nusabali.com-pelamar-diingatkan-tak-percaya-calo

Ditekankan oleh Sekda Dewa Indra, hanya dua hal yang bisa membantu para peserta untuk bisa lolos tes, yaitu usaha sendiri dan doa yang terkabulkan.

DENPASAR,NusaBali

Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bali, Dewa Made Indra mengingatkan peserta seleksi CPNS/PPPK di lingkungan Pemprov Bali tak percaya calo dalam seleksi. Pelamar diminta fokus dan andalkan kemampuan sendiri untuk menghindari tertipu iming-iming calo.

Hal itu diungkapkan Sekda Dewa Indra saat meninjau hari pertama pelaksanaan Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) CPNS di Kampus Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Bali, Jalan Hayam Wuruk, Desa Sumerta Kelod, Kecamatan Denpasar Timur, Senin (6/9) pagi.

Dalam peninjauan tersebut, Sekda Dewa Indra didampingi Kepala Kantor Regional X BKN Paulus Dwi Laksono Harjono, Kepala BPSDM Bali I Gede Darmawa dan Kasatpol PP Provinsi Bali I Dewa Nyoman Rai Dharmadi. Formasi CPNS untuk Bali pada seleksi tahun ini total mencapai  1.035 yang diperebutkan oleh 24.403 pelamar. Sementara untuk di lingkungan Pemprov Bali sebanyak 120 kursi CPNS akan diperebutkan oleh sebanyak 2.512 pelamar yang sebelumnya telah memenuhi syarat administrasi. Sebanyak 120 kursi CPNS tersebut terdiri dari 82 formasi tenaga kesehatan dan 38 formasi tenaga teknis.

Sebelum SKD diikuti peserta, panitia pelaksana seleksi CPNS/PPPK melakukan rapid test sebagai bagian dari penerapan protokol kesehatan mencegah penularan Covid-19. Untuk SKD dibatasi pesertanya setiap sesi sebanyak 200 orang. Pada pelaksanaan SKD kemarin dilaksanakan dalam 3 sesi.

Dalam arahannya kepada peserta tes, Sekda Dewa Indra memberi jaminan transparansi pelaksanaan tes karena seluruh tahapannya menggunakan CAT (Computer Assisted Test). "Berhadapan dengan komputer, tak bisa nego dan tak bisa dikasih senyum. Itu tidak akan berpengaruh," ujar birokrat asal Desa Pemaron, Kecamatan/Kabupaten Buleleng ini.

Ditekankan oleh Dewa Indra, hanya dua hal yang bisa membantu para peserta untuk bisa lolos tes, yaitu usaha sendiri dan doa yang terkabulkan.  "Selain dua hal itu, tidak ada yang bisa membantu. Sekalipun punya kerabat pejabat, tidak akan bisa menolong. Termasuk saya juga tidak bisa. Yang perlu adik-adik lakukan adalah berusaha dengan kemampuan sendiri, berkonsentrasi penuh dan menjawab dengan benar," tandas mantan Kepala Biro Organisasi Setda Provinsi Bali ini.

Dewa Indra juga mewanti-wanti para peserta agar jangan sekali-sekali percaya pada calo yang mengaku bisa membantu mereka lolos dalam seleksi CPNS dengan bayaran tertentu. Dia memandang perlu menyampaikan hal ini karena di daerah lain masih ada oknum yang mencari kesempatan untuk menipu dalam proses seleksi CPNS. "Tolong juga sampaikan kepada orangtua, jangan percaya kalau tiba-tiba ada yang menjanjikan bisa membantu, itu jelas penipuan. Saya tak ingin ada yang tertipu," imbuhnya sembari berharap tahapan seleksi CPNS berjalan lancar dan bisa diikuti dengan baik oleh para peserta.

Sementara Kepala Kantor Regional X BKN Paulus Dwi Laksono Harjono mengingatkan para peserta tes mengikuti seluruh aturan pada setiap tahapan seleksi. Dia juga mengingatkan para peserta jangan sekali-kali mencoba berbuat curang seperti penggunaan joki atau calo. Karena untuk mengantisipasi hal tersebut, pada pelaksanaan tes CPNS kali ini, BKN menggunakan aplikasi face recognition. Dengan penambahan aplikasi ini, pada tahapan screening ketika akan masuk ruang ujian, peserta wajib membuktikan keabsahan diri melalui scan wajah. “Kalau wajahnya beda, otomatis ditolak oleh sistem,” ujar Dwi Laksono.

Jika sampai ada yang terbukti memanfaatkan joki, BKN akan memberi sanksi keras berupa black list. “Seumur hidup yang bersangkutan tak akan bisa lagi mengikuti seleksi CPNS karena basis pendaftaran adalah NIK,” tandasnya.

Dwi Laksono juga menyampaikan bahwa pengumuman hasil seleksi bisa diakses para peserta melalui website. “Pengumumannya bisa dipantau dari rumah, ini untuk mencegah kerumunan di masa pandemi. Nanti setelah selesai menjawab, adik-adik catat nilai yang diperoleh untuk memantau perkembangan hasil tes di website,” pungkasnya.

Pelaksanaan SKD kemarin didukung oleh 200 komputer dan dalam sehari dilaksanakan tiga kali gelombang tes. Sehingga dalam sehari, tes bisa diikuti oleh 600 peserta. Mengingat banyaknya jumlah peserta, panitia telah menyusun jadwal pelaksanaan SKD. Untuk pelamar CPNS Pemprov Bali, SKD dilaksanakan dari tanggal 6 hingga 10 September 2021. Dilanjutkan dengan pelamar CPNS Kabupaten Buleleng pada 11-16 September dan Jembrana pada 17-18 September 2021. Sedangkan SKD Kabupaten Klungkung digelar tanggal 20-28 September 2021, Karangasem (29 September-2 Oktober), Bangli (3-4 Oktober), Tabanan (6-12 Oktober) dan Denpasar (14-25 Oktober). *nat

Komentar