nusabali

SKD CPNS/PPPK Pemprov Bali Digelar Hari Ini

Peserta Dibatasi Tiga Sesi Per Hari, Petugas Pengawas Diswab PCR

  • www.nusabali.com-skd-cpnspppk-pemprov-bali-digelar-hari-ini

Sebanyak 40 petugas yang akan melaksanakan pengawasan terhadap SKD CPNS/PPPK hari ini di swab berbasis PCR untuk memberikan contoh prokes.

DENPASAR, NusaBali

Pelaksanaan Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Pemprov Bali digelar di Gedung Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Bali, Jalan Hayam Wuruk Desa Sumerta Kelod, Kecamatan Denpasar Timur, Senin (6/9) pagi ini. SKD akan dibatasi 3 sesi setiap harinya. Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Bali juga melakukan swab PCR terhadap 40 orang petugas di Kantor BPSDM Bali, Minggu (5/9) siang.

Kepala BKD Provinsi Bali I Ketut Lihadnyana di Denpasar, Minggu (5/9) mengatakan sebanyak 40 petugas yang akan melaksanakan pengawasan terhadap SKD CPNS/PPPK hari ini di swab berbasis PCR untuk memberikan contoh prokes. Pihak Dinas Kesehatan Provinsi Bali menerjunkan petugas swab PCR ke BPSDM Bali. "Kita harus memberikan contoh tentang protokol kesehatan di masa Pandemi Covid-19. Jangan sampai kita sosialisasikan prokes, malah petugas kita nggak prokes. Kan jadi lucu, maka semuanya kita swab untuk memastikan mereka bebas dari virus Corona," ujar Lihadnyana.

Petugas yang sudah diswab PCR ini juga diminta disiplin selama bertugas, sehingga tetap terjaga kondisi kesehatannya. "Swab PCR itu kan berlaku 1 x 24 jam. Selain itu kita minta petugas disiplin menjaga kondisi saat beraktivitas. Tetap prokes jaga jarak," ujar Lihadnyana.

Lihadnyana menyebutkan untuk sesi SKD CPNS/PPPK Pemprov Bali akan dibagi menjadi 3 sesi setiap hari. Setiap sesi SKD hanya dibatasi dengan peserta maksimal 200 orang. Hal ini terkait dengan prokes social distancing alias jaga jarak dalam ruangan. "Tiap hari maksimal 3 sesi. Koordinasi kami dengan Satgas Penanggulangan Covid-19 Provinsi Bali diatur polanya sedemikian rupa. Dibatasi pesertanya 200 orang setiap sesi. Total tiap hari berarti 600 orang akan mengikuti SKD ," ujar birokrat asal Desa Kekeran, Kecamatan Busungbiu, Kabupaten Buleleng ini.

Lihadnyana menyebutkan sebanyak 3.415 pelamar mengisi formulir pendaftaran CPNS/PPPK Provinsi Bali. Dari sejumlah 3.415 pelamar, sebanyak 3.252 pelamar menyerahkan formulir. Dari sejumlah tersebut banyak 2.512 dinyatakan memenuhi syarat (MS) untuk mengikuti SKD. Sementara sisanya sebanyak 740 dinyatakan tidak memenuhi syarat. "Total 2.512 akan ikut seleksi SKD," tegas pria yang juga Plt Kepala Dinas Pertanian Provinsi Bali ini.

Lihadnyana menegaskan peserta harus datang tepat waktu, karena harus dilaksanakan rapid test antigen dulu pada pukul 06.00 Wita. "Sebelum pelaksanaan SKD, peserta akan mengikuti rapid test terlebih dulu.  Kalau ada yang reaktif mereka akan ditempatkan di ruangan terpisah. Seleksi akan dimulai pukul 08.00 Wita sampai pukul 16.00 Wita," ujar mantan Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa (BPMPD) Provinsi Bali ini.

Sementara Sekretaris Satgas Penanggulangan Covid-19 Provinsi Bali I Made Rentin secara terpisah mengatakan pihak Satgas Covid-19 Provinsi Bali akan membriefing dulu petugas yang akan berjaga di ruangan SKD CPNS/ PPPK. "Mereka pagi besok (hari ini) kita berikan pengarahan dulu, supaya benar-benar menjaga protap pelaksanaan seleksi," ujar mantan Kabag Umum Sekretariat DPRD Bali ini.

Rentin mengatakan ruangan seleksi CPNS/PPPK Pemprov Bali sudah dirancang dengan keamanan dan standar DVJ (durasi, ventilasi dan jarak) yang direkomendasikan Satgas Penanggulangan Covid-19 Provinsi Bali. "Durasinya tidak boleh dari 1,5 jam. Ruangan harus menggunakan ventilasi udara terbuka. Kemudian dalam ruangan harus jaga jarak," tegas Rentin.

Kata Rentin, setiap sesi seleksi akan dimulai, ruangan akan dilakukan penyemprotan disinfektan dulu. Setelah beberapa menit barulah peserta boleh masuk. "Sebelumnya kita sudah rekomendasi kepada panitia, baik peserta seleksi dan petugas harus rapid test atau swab berbasis PCR dulu," tegas Kepala BPBD Bali ini. *nat

Komentar