nusabali

DKPP Distribusikan Ribuan Bibit Talas

Penyediaan Bahan Pangan untuk Desa Rawan Pangan

  • www.nusabali.com-dkpp-distribusikan-ribuan-bibit-talas

SINGARAJA, NusaBali
Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (KPP) Kabupaten Buleleng mendistribusikan ribuan bibit talas untuk Kelompok Wanita Tani (KWT) di sejumlah desa di wilayah setempat.

Ini dilakukan sebagai upaya penyediaan bahan pangan untuk desa yang dikategorikan sebagai rawan pangan. Sosialisasi bantuan penyediaan bahan pangan bibit talas lebih dulu dilakukan.

Pendistribusian bibit talas tahap awal dilakukan di Desa Silangjana, Kecamatan/Kabupaten Buleleng. Sebanyak 1.650 bibit talas dibagikan kepada KWT Sari Galih Desa Silangjana dengan didampingi pemerintah desa setempat. Selain di Desa Silangjana, Dinas KPP juga menyerahkan bantuan yang sama di Desa Unggahan, Kecamatan Seririt, dan Desa Uma Jro, Kecamatan Busungbiu.

Kepala Dinas KPP Gede Putra Aryana mengatakan, bantuan bibit Talas ini sebagai program pemerintah untuk mengatasi desa-desa yang dikategorikan desa rentan mengalami rawan pangan. Desa yang masuk kategori ini berdasarkan tiga indikator ketahanan pangan, yakni meliputi aspek ketersediaan pangan, akses pangan, dan aspek pemanfaatan pangan.

Dari kondisi itu, pemerintah daerah kemudian mendorong budidaya talas. Sebagai dukungan, pemerintah menyiapkan bibit talas yang kemudian didistribusikan gratis kepada kelompok masyarakat dan KWT di desa. “Ada tiga desa yang kami sasar dan bantuan awal dilakukan di Silangjana, dan dua desa lain akan kami berikan bantuan yang sama,” kata Aryana, dikonfirmasi pada Rabu (1/9) siang.

Aryana menjelaskan, kelompok masyarakat atau KWT di desa bersangkutan dapat mengembangkan budidaya talas dengan bantuan bibit yang telah didistribusikan tersebut. Lewat penanaman yang massif, bukan saja memenuhi kebutuhan pangan bagi kelompok masyarakat. Namun kelebihan produksinya bisa untuk membantu kebutuhan pangan warga dalam wilayah desa.

Menurut Aryana, dengan begitu persediaan pangan menjadi optimal, dan desa bersangkutan bisa keluar dari status sebagai prioritas desa rentan pangan. “Program ini menumbuhkan produk pangan berbasis sumber daya lokal. Ke depan bisa meningkatkan diversifikasi pangan dan menambah pendapatan kelompok dari olahan talas,” tandas mantan Camat Busungbiu ini. *mz

Komentar