nusabali

Capaian Vaksinasi di Buleleng Terendah Se-Bali

'Karena Dapat Jadwal Vaksin, Warga Juga Banyak Merantau'

  • www.nusabali.com-capaian-vaksinasi-di-buleleng-terendah-se-bali

SINGARAJA, NusaBali
Kabupaten Buleleng menempati posisi juru kunci (nomor 9) capaian target vaksinasi Covid-19 di Bali.

Sesuai data yang dirilis Dinas Kesehatan Provinsi Bali, capaian vaksinasi di Buleleng per 31 Agustus 2021 baru mencapai 82,41 persen untuk dosis I (sutik pertama) dan 35,72 persen untuk dosis II.  Capaian vaksinasi tertinggi di Bali per 31 Agustus 2021 ditempati Kota Denpasar, dengan 155,01 persen dari target untuk dosis I dan 98,79 persen darei target untyk dosis II. Capaian vaksinasi tertinggi kedua ditempati Kabupaten Badung, yakni vaksinasi dosis I mencapai 133,29 persen dari target dan dosis II sudah tembus 95,70 persen dari target.

Sedangkan untuk Provinsi Bali, capaian vaksinasi Covid-19 dosis I per 31 Agustus 2021 sudah mencapai 3.174.127 orang atau 105,94 persen dari target 2.996.060 orang yang disasar. Sedangkan vaksinasi dosis II di Bali sudah mencapai 1.826.702 orang atau 60,97 persen dari target sasaran.

Kenapa capaian target vaksinasi di Buleleng sangat rendah? Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Buleleng menyatakan hal ini terjadi karena saat awal-awal vaksinasi, Gumi Panji Sakti tidak menjadi target prioritas di Bali. Selain itu, warga Buleleng juga banyak merantau ke luar daerah.

Hal ini disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng, dr Sucipto, saat dikonfirmasi NusaBali di Singaraja, Rabu (1/9). Menurut Sucipto, jika dilihat dari target yang ditetapkan Komisi Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) menyasar 70 persen penduduk Buleleng, jumlah kumulatif sebenarnya sangat tinggi. Dari target itu, Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng diwajibkan mem-vaksin 578.549 orang dari total 791.000 lebih penduduk Buleleng.

“Kami bukan membela diri dan mencari pembenaran. Kalau dilihat dari prosentase, capaian target vaksinasi di Buleleng memang terendah. Tetapi, kalau secara jumlah kumulatif, paling banyak, karena penduduk Buleleng terbanyak dibandingkan kabupaten/kota lainnya di Bali,” jelas Sucipto.

Birokrat asal Desa Kekeran, Kecamatan Busungbiu, Buleleng ini menyebutkan, dari target yang ditentukan KPC-PEN, data Dinkes Buleleng menunjukkan capaian vaksinasi dosis I sudah tembus 83,16 persen dari target 578.549 orang. Ini setara dengan 481.136 orang.

Sucipti mengatakan, dari target 578.549 orang yang ditentukan, tinggal tersisa 97.413 orang di Buleleng yang belum tervaksin dosis I. Tim vaksinasi dari Dinas Kesehatan Buleleng hingga saat ini terus melayani vaksinasi warga yang masih tertunda ataupun tidak datang saat diberikan jadwal.

Hanya saja, kata dia, vaksinasi dosis I memang mengalami perlambatan akhir Juli 2021 lalu. Jadwal vaksinasi yang ditetapkan oleh Satgas mulai jarang didatangi warga. Sebagian memang tertunda karena kondisi kesehatan atau memiliki komorbid.

“Setelah ditelusuri langsung ke bawah bekerja sama dengan aparat desa, Babinsa, dan Bhabinkamtibmas, memang warga yang ada dalam daftar sasaran vaksinasi tidak ada di tempat. Setelah dikonfirmasi, ternyata di daerah tempat mereka merantau seperti di Gianyar, Denpasar, dan Badung sudah mendapatkan vaksin,” papar mantan Wadir SDM RSUD Buleleng ini.

Menurut Sucipta, jumlah warga Buleleng yang merantau ke luar daerah saat ini tidak tanggung-tanggung, diestimasi mencapai sekitar 50.000 orang. Meski demikian, kata Sucipto, Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng terus memaksimalkan pencapaian target vaksinasi.

Berbagai gerakan seperti vaksinasi massal dan vaksinasi jemput bola ke desa-desa, juga sudah diagendakan. Sosialisasi keliling bagi warga yang masih tercecer dan sebelumnya tertunda vaksinasi karena kondisi ke-sehatan, juga masih dilayani vaksinasi dosis I di Kantor Dinas Kesehatan Buleleng.

Sucipto menyebutkan, Buleleng juga kalah start lakukan vaksinasi. Masalahnya, Buleleng tidak menjadi prioritas utama diu Bali untuk vaksinasi. Daerah yang diprioritaskan di awal-awal vaksinasi, Maret 2021 lalu, adalah Gianyar, Badung, dan Denpasar. Hal ini kemudian berpengaruh pula pada capaian vaksinasi dosis II di Buleleng yang baru mencapai 204.073 orang atau 35,24 persen dari target 578.549 orang.

“Kalau vaksinasi dosis II itu kan sudah ada orangnya, tinggal menunggu penjadwalan. Kenapa masih rendah, ya karena memang belum jadwal mendapatkan vaksinasi dosis II,” tegas Sucipto.

Tim vaksinator, kata Sucipto, masih terus standby dan melakukan tugas di lapangan. Ke depan, untuk memaksimalkan vaksinasi dosis I, Dinas Kesehatan Buleleng sudah merancang pelayanan vaksinasi door to door. Namun, program ini masih menyesuaikan dengan agenda tenaga kesehatan yang juga masih mengejar vaksinasi dosis II, untuk membentuk herd immunity (kekebalan komunal). *k23

Komentar