nusabali

Koster Selesaikan Shortcut Denpasar-Singaraja

Besok, Groundbreaking Titik 7A, 7B, 7C, 8, dan Rest Area

  • www.nusabali.com-koster-selesaikan-shortcut-denpasar-singaraja

DENPASAR, NusaBali
Pemprov Bali di bawah Gubernur Wayan Koster berkomitmen untuk mewujudkan infrastruktur terintegrasi.

Salah satunya, lanjutkan pembangunan shortcut (jalan pintas) Denpasar-Singaraa via Bedugul. Bahkan, groundbreaking (peletakan batu pertama) Shortcut Titik 7A, 7B, 7C, dan Titik 8 di Desa Pegayaman, Kecamatan Sukasada, Buleleng sudah akan dilaksanakan pada Wraspati Umanis Sinta, Kamis (2/9) pagi.

Shortcut Titik 7A, 7B, 7C di Desa Pegayaman ini panjangnya mencapai 601 meter. Sedangkan Sortcut Titik 8 di Desa Pegayaman panjangnya mencapai 1.564 meter, dengan rincian panjang jalan 1.404 meter dan jembatan sepanjang 160 meter. Selain itu, pada saat bersamaan, Kamis besok, juga dilakukan groundbreaking Rest Area atau Anjung Pandang di jalur shortcut kawasan Desa Pegayaman.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Bali, Nusakti Yasa Weda, mengatakan Gubernur Koster akan hadir langsung untuk lakukan groundbreaking shortcut besok. “Bapak Gubernur berkomitmen untuk menyelesaikan Shortcut Singaraja-Mengwitani (Denpasar-Singaraja via Bedugul, Red) ini, meski di tengah pandemi Covid-19,” jelas Nusakti dalam keterangan persnya di Denpasar, Selasa (31/8).

Bahkan, kata Nusakti, pembangunan infrastruktur di Bali yang dibiayai dari APBN semuanya masih sesuai dengan rencana, tidak ada yang batal atau dipotong karena pandemi Covid-19. “Jadi, semua proyek infrastruktur akan terus jalan. Pemprov Bali juga telah menuntaskan pembebasan lahannya," tegas Nusakti.

Menurut Nusakti, pembangunan Shortcut Denpasar-Singaraja via Bedugul ini sangat penting untuk menciptakan pemerataan pembangunan antara Bali Utara dan Bali Selatan, khususnya sektor pariwisata, sesuai dengan visi ‘Nangun Sat Kerthi Loka Bali’. Disebutkan, Shortcut Titik 7A, 7B, 7C, dan Titik 8 dibangun karena kondisi di jalan existing terdapat tikungan pendek yang jari-jari tikungannya kecil, dengan kelandaian lebih dari 10 persen, sehingga kecepatan kendaraan cuma 20 km per jam.

Nusakti menjelaskan, skema pembiayaan dengan dana APBN murni maupun SBSN dengan rencana biaya digabung dengan Shortcut Titik 8, senilai Rp 145.568.901.000 atau Rp 145,57 miliar (multi years contract). Pemprov Bali mengerjakan Detail Engineering Design (DED) serta melakukan pembebasan lahan untuk Shortcut Titik 7A, 7B, 7C, 7D, 7E, dan Titik 8 seluas 11,97 hektare, dengan biaya Rp 83.731.405.598 atau Rp 83,73 miliar.

Dalam proyek ini, juga dibangun Rest Area dan Monumen Ki Barak Panji Sakti, sebagai ikon utama. Perkiraan biayanya mencapai Rp 4.171.904.431,67 atau Rp 4,172 miliar.

Menurut Nusakti, ide pembuatan Rest Area berawal dari kunjungan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono ke lokasi pembangunan Shortcut Titik 3, Titik 4, Titik 5, dan Titik 6, yang sudah tuntas dibangun 2 tahun lalu. Dalam arahannya saat itu, Menteri PUPR menyarankan agar dibangun view point (rest area).

Sesuai keputusan bersama antara Gubernur Koster dan Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana, maka untuk monumen yang akan dipasang pada lokasi Rest Area adalah Patung Ki Barak Panji Sakti. Sekadar dicatat, Ki Barak Panji Sakti adalah tokoh pendiri Kerajaan Buleleng, dia Raja Buleleng pertama yang terkenal arif, bijaksana, dan sangat merakyat. Patung Ki Barak Panji Sakti nantinya akan menghadap ke arah barat bersama ayahnya. Arah itu menunjukkan bahwa daerah kekuasaan kerajaannya sampai Bumi Blambangan (Banyuwangi, Jawa Timur).

"Anjung Pandang (Rest Area) nantinya bisa menjadi destinasi pariwasata yang baru. Ke depannya akan diintegrasikan dengan konsep rest area pada area sekitar anjung pandang, sehingga diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar," terang birokrat asal Desa/Kecamatan Busungbiu, Buleleng ini.

Sementara itu, Kepala Dinas Kominfo dan Statistik Provinsi Bali, I Gede Pramana, mengatakan acara groundbreaking Shortcut Titik 7A, 7B, 7c, Titik 8, dan Rest Area di Desa Pegayaman, Kamis besok, akan dilaksanakan dengan tetap mengikuti protokol kesehatan cegah Covid-19. Maka, mereka yang akan hadir di lokasi harus menjalani rapid test antigen terlebih dulu. Jumlah hadirin pun dibatasi.

Menurut Pramana, bagi masyarakatat dan awak media yang ingin meliput kegiatan tersebut, diarahkan agar mengikuti melalui live streaming di akun YouTube Pemprov Bali, Kamis pagi mulai pukul 09.00 Wita. *nat

Komentar