Ayah dan Anak Kompak Temui Basis Massa Jelang Pileg 2019
Geredeg yang kini menjabat Ketua Korwil Bali DPP Partai Golkar diproyeksikan partainya maju ke DPR RI pada Pileg 2019 mendatang.
DENPASAR, NusaBali
Bukan hanya anggota DPR RI dapil Bali, Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra dan ayahnya I Gusti Ketut Adhiputra kompak menguatkan mesin Golkar di bawah. Aksi kompak ayah dan anak untuk turun ke bawah (Turba) bersama-sama juga ditunjukkan anggota DPRD Bali, Ni Putu Yuli Artini yang politisi Golkar asal dapil Karangasem. Yuli intensif turun dengan ayahnya, I Wayan Geredeg.
Geredeg adalah mantan Bupati Karangasem dua periode yang pernah menjabat Ketua DPD II Golkar Karangasem juga selama dua periode. Geredeg saat ini adalah Ketua Korwil Bali DPP Partai Golkar. Geredeg sendiri diproyeksikan partainya maju ke DPR RI pada Pileg 2019 mendatang. Belakangan Geredeg dan Yuli Artini selalu turun bersama menemui basis massa.
Bahkan Geredeg sudah menyasar Kabupaten Bangli dan Jembrana. Pantauan NusaBali, Yuli menyerahkan bantuan hibah ke sejumlah Pura Dadia di Karangasem. Nah, saat itu Geredeg juga mendampingi. Yuli Artini kepada NusaBali, Rabu (11/1) kemarin mengatakan dirinya memang turun bersama ayahnya. Karena ayahnya juga merasakan memiliki basis massa untuk ditemui. “Saya menyerahkan beberapa bantuan hibah, kebetulan juga mereka kader-kadernya bapak (Geredeg), ya ayah saya ikut turun menyaksikan,” ujar anggota DPRD Bali yang baru saja melepas masa lajangnya di akhir tahun 2016 lalu ini.
Anggota DPRD Bali termuda ini mengatakan masalah turba (turun ke bawah) bukan lantaran bapaknya mau maju ke DPR RI. Karena memang selaku kader partai harus sudah mulai memperkuat basis massa di akar rumput untuk konsolidasi partai menghadapi Pilgub Bali 2018 dan Pileg 2019. “Pencalonan DPR RI kan bukan kewenangan kita. Itu tergantung penugasan partai. Jadi jalan saya dulu. Dengan jabatan dan posisi sekarang kita syukuri saja,” kata politisi asal Desa Sibetan, Kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasem ini.
Yuli akan maju ke DPRD Bali lagi? “Ya tergantung partai saja. Saya kalau ditugaskan di mana saja siap. Sekarang turun saja dulu ke masyarakat. Bekerja dululah. Urusan 2019 persoalan nanti. Astungkara, kalau nanti bisa memperjuangkan aspirasi rakyat lagi,” tegas Yuli Artini. Sementara I Wayan Geredeg mengatakan belum ada memikirkan untuk mencalonkan diri ke DPR RI pada Pemilu 2019 mendatang, alasannya masih jauh waktunya.
”Saya belum kepikiran maju Pileg 2019. Yang penting besarkan dulu Partai Golkar di Bali. Saya tidak hanya besarkan partai di Karangasem. Saya turun di seluruh Bali. Kan selaku Korwil juga,” tegas Geredeg. Namun demikian Geredeg semakin gencar gerakannya di bawah. Pada, Minggu (8/1) lalu Geredeg terpilih di organisasi Lembaga Karate Do Indonesia (Lemkari) Bali, sebagai Ketua Umum Pengda Lemkari Bali. Situasi ini menunjukkan Geredeg mengepakkan sayap untuk memperluas jaringan di akar rumput.
Saat ditanya soal gerakannya itu Geredeg berkelakar. “Jangan semuanya dibawa ke politik. Sampunang kemu abaane (jangan dibawa ke politik). Ini murni pengabdian kepadas masyarakat. Saya sudah lama berkecimpung di karate. Ketua Umum Lemkari Bali ini untuk kedua kalinya. Kan mau ada Kejurnas di Bali dan itu baik untuk pariwisata Bali mendatangkan devisa, karena ada peserta negara lain,” imbuh Geredeg. * nat
Bukan hanya anggota DPR RI dapil Bali, Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra dan ayahnya I Gusti Ketut Adhiputra kompak menguatkan mesin Golkar di bawah. Aksi kompak ayah dan anak untuk turun ke bawah (Turba) bersama-sama juga ditunjukkan anggota DPRD Bali, Ni Putu Yuli Artini yang politisi Golkar asal dapil Karangasem. Yuli intensif turun dengan ayahnya, I Wayan Geredeg.
Geredeg adalah mantan Bupati Karangasem dua periode yang pernah menjabat Ketua DPD II Golkar Karangasem juga selama dua periode. Geredeg saat ini adalah Ketua Korwil Bali DPP Partai Golkar. Geredeg sendiri diproyeksikan partainya maju ke DPR RI pada Pileg 2019 mendatang. Belakangan Geredeg dan Yuli Artini selalu turun bersama menemui basis massa.
Bahkan Geredeg sudah menyasar Kabupaten Bangli dan Jembrana. Pantauan NusaBali, Yuli menyerahkan bantuan hibah ke sejumlah Pura Dadia di Karangasem. Nah, saat itu Geredeg juga mendampingi. Yuli Artini kepada NusaBali, Rabu (11/1) kemarin mengatakan dirinya memang turun bersama ayahnya. Karena ayahnya juga merasakan memiliki basis massa untuk ditemui. “Saya menyerahkan beberapa bantuan hibah, kebetulan juga mereka kader-kadernya bapak (Geredeg), ya ayah saya ikut turun menyaksikan,” ujar anggota DPRD Bali yang baru saja melepas masa lajangnya di akhir tahun 2016 lalu ini.
Anggota DPRD Bali termuda ini mengatakan masalah turba (turun ke bawah) bukan lantaran bapaknya mau maju ke DPR RI. Karena memang selaku kader partai harus sudah mulai memperkuat basis massa di akar rumput untuk konsolidasi partai menghadapi Pilgub Bali 2018 dan Pileg 2019. “Pencalonan DPR RI kan bukan kewenangan kita. Itu tergantung penugasan partai. Jadi jalan saya dulu. Dengan jabatan dan posisi sekarang kita syukuri saja,” kata politisi asal Desa Sibetan, Kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasem ini.
Yuli akan maju ke DPRD Bali lagi? “Ya tergantung partai saja. Saya kalau ditugaskan di mana saja siap. Sekarang turun saja dulu ke masyarakat. Bekerja dululah. Urusan 2019 persoalan nanti. Astungkara, kalau nanti bisa memperjuangkan aspirasi rakyat lagi,” tegas Yuli Artini. Sementara I Wayan Geredeg mengatakan belum ada memikirkan untuk mencalonkan diri ke DPR RI pada Pemilu 2019 mendatang, alasannya masih jauh waktunya.
”Saya belum kepikiran maju Pileg 2019. Yang penting besarkan dulu Partai Golkar di Bali. Saya tidak hanya besarkan partai di Karangasem. Saya turun di seluruh Bali. Kan selaku Korwil juga,” tegas Geredeg. Namun demikian Geredeg semakin gencar gerakannya di bawah. Pada, Minggu (8/1) lalu Geredeg terpilih di organisasi Lembaga Karate Do Indonesia (Lemkari) Bali, sebagai Ketua Umum Pengda Lemkari Bali. Situasi ini menunjukkan Geredeg mengepakkan sayap untuk memperluas jaringan di akar rumput.
Saat ditanya soal gerakannya itu Geredeg berkelakar. “Jangan semuanya dibawa ke politik. Sampunang kemu abaane (jangan dibawa ke politik). Ini murni pengabdian kepadas masyarakat. Saya sudah lama berkecimpung di karate. Ketua Umum Lemkari Bali ini untuk kedua kalinya. Kan mau ada Kejurnas di Bali dan itu baik untuk pariwisata Bali mendatangkan devisa, karena ada peserta negara lain,” imbuh Geredeg. * nat
Komentar