nusabali

Gung Nanik Tinggalkan Aroma Pragmatisme Politik

  • www.nusabali.com-gung-nanik-tinggalkan-aroma-pragmatisme-politik

DENPASAR, NusaBali
Salah satu dari lima kader Golkar yang ikut pindah partai ke Gerindra, Anak Agung Nanik Suryani alias Gung Nanik, buka suara soal pilihan politiknya.

Keponakan dari Ketua Dewan Pertimbangan (Wantimbang) Partai Golkar Bali, I Gusti Ngurah Alit Yudha, ini terang-terangan mengaku pindah partai karena ingin suasana baru dan telah bosan dengan aroma pramagtisme.

Gung Nanik yang sempat menjabat sebagai Wakil Ketua Bidang Pertahanan DPD I Golkar Bali era kepemimpinan Ketut Sudikerta 2015-2018 , berharap di partai barunya tidak ada gaya-gaya berpolitik pragmatisme. "Saya ingin meninggalkan gaya pramagtisme dalam berpolitik yang saat ini masih masif. Saya, tidak menyebut Partai Golkar yang pragmatis, tetapi secara umum dari pengalaman saya sebelumnya, pragmatisme masih subur,” terang Gung Nanik saat dihubungi NusaBali di Denpasar, Kamis (26/8).

Gung Nanik adalah putri dari I Gusti Ngurah Gde Yudhana, yang notabene kakak kandung IGN Alit Yudha, sesepuh Golkar dari Puri Carangsari, Desa Carangsari, Kecamatan Petang, Badung. Alit Yudha merupakan mantan Ketua DPD I Golkar Bali 1999-2005 yang kini menjabat Ketua Wantimbang Partai Golkar Bali.

Jadi, Gung Nanik adalah kakak misan (sepupu) dari I Gusti Ayu Agung Inda Trimafo Yudha alias Gung Inda, yang kini anggota Fraksi PDIP DPRD Badung Dapil Kecamatan Petang. Gung Inda sudah lebih dulu kabur dari Golkar dan gabung ke PDIP, jelang Pemilu 2019 lalu. Dengan kaburnya Gung Inda dan Gung Nanik, maka barometer Puri Carangsari sebagai ‘rumah’ Golkaragak meredup.

Gung Naik resmi gabung ke Gerindra ketika diukukuhkan menjadi pengurus DPD Gerindra Bali dalam seremoni di Restoran Sector Bar, kawasan Inna The Grand Bali Beach Hotel Sanur, Denpasar Selatan, 25 Agustus 2021 siang. Gung Nanik loncat pagar bersama 4 kader Golkar lainnya: I Wayan Muntra (mantan Ketua Badan Hukum dan HAM DPD I Golkar Bali era Nyoman Sugawa Korry), Kusnandar (mantan Wakil Sekretaris DPD Golkar Bali di era Ketut Sudikerta), I Gusti Ngurah Agung Buminatha (mantan Wakil Ketua OKK DPD II Golkar Badung), dan I Made Mastra Arjawa (mantan Wakil Ketua Bakum HAM DPD I Golkar Bali).

Gung Nanik Suryani mendapat jabatan sebagai Wakil Ketua DPD Gerindra Bali di bawah komandi Made Muliawan Arya alias De Gadjah. Sedangkan Wayan Muntra dipercaya menjadi Sekretaris DPD Gerindra Bali. Sementara Kusnandar mendapat jabatan sebagai Wakil Sekretaris DPD Gerindra Bali. Sebaliknya, IGN Agung Buminatha dapat jabatan sebagai Wakil Ketua DPD Gerindra Bali. Demikian pula Made Mastra Arjawa, dapat job sebagai Wakil Ketua DPD Gerindra Bali.

Menurut Gung Nanik, era sekarang pindah partai bukan hal yang tabu lagi. Sebab, itu hak setiap warga negara. "Malahan di Puri Carangsari itu demokrasinya hidup dan mengalir. Ayah saya (I Gusti Ngurah Gde Yudhana) dan om saya (IGN Alit Yudha) masih Golkar. Walaupun kami anak-anak beliau beda partai, tidak ada persoalan," jelas Gung Nanik yang juga menjabat Ketua Harian Pengda Lemkari Bali---induk organisasi cabang olahraga beladiri karate Lemkari.

Cucu dari Pahlawan Nasional I Gusti Ngurah Rai ini menegaskan, kakak sulungnya, Anak Agung Sri Yuliati, juga kader Gerindra. Saat ini, Gung Sri Yuliati menjabat sebagai Wakil Sekretaris DPD Gerindra Bali. "Kakak saya ini sudah duluan di Gerindra, dia bergabung di era Ketua DPD Gerindra Bali almarhum Ida Bagus Putu Sukarta," tutur anak ketiga dari 8 bersaudara pasangan I Gusti Ngurah Gde Yudhana dan Tjokorda Istri Rai ini.

Sebenarnya, kata Gung Nanik, dirinya sudah diajak gabung ke Gerindra di era kepemimpinan Gus Sukarta. Namun, deia baru gabung setelah Gus Sukarta tgiada. “Saya masuk Gerindra tidak ada target politik menjadi Caleg, misalnya. Ini murni pengabdian untuk organisasi," tandas pentolan Pemuda Panca Marga ini.

Sementara itu, Ketua DPD I Golkar Bali, Nyoman Sugawa Korry, mengatakan hijrahnya Wayan Muntra, Gung Nanik Suryani, dan deretan kader Beringin lainnya ke Gerindra tidak mempengaruhi soliditas Partai Golkar. Pasalnya, mereka yang pindah ke Gerindra itu sudah lama tidak aktif. "Buktinya, kepengurusan kami sekarang semuanya sudah terisi," ujar Sugawa Korry saat dikonfirmasi terpisah, Kamis siang.

Sugawa Korry pun menyampaikan ucapan selamat bertugas kepada para mantan kader Golkar yang loncat ke Gerindra tersebut. "Pindah partai, mengabdi kepada parpol mana pun, itu hak setiap orang. Ya, selamat bertugas di Gerindra untuk teman-teman saya Pak Wayan Muntra dan yang lainnya," tegas politisi senior asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar, Buleleng yang juga Wakil Ketua DPRD Bali dari Fraksi Golkar ini. *nat

Komentar