nusabali

Tiap Tahun Tambah Pelanggan, PDAM Tabanan Justru Tak Tambah Sumber Air

  • www.nusabali.com-tiap-tahun-tambah-pelanggan-pdam-tabanan-justru-tak-tambah-sumber-air

TABANAN, NusaBali
Perusahan Tirta Amerta Bhuana (PDAM) Tabanan telah memiliki 60.006 sambungan rumah tangga per Juli 2021.

Namun dengan puluhan ribu pelanggan ini PDAM Tabanan belum memutuskan menambah sumber air baru. Sebab, sesuai dengan perhitungan teknis masih mencukupi meskipun tiap tahunnya memasang target 1.300 sambungan rumah tangga.

Kepala Bagian Hubungan dan Langganan Perumda Tirta Amerta Bhuana Ida Bagus Marjaya didampingi Kasubag Humas Perumda Tirta Amerta Bhuana  Agus Suanjaya, menjelaskan per Juli 2021 total sambungan rumah tangga di Tabanan mencapai 60.006.

Meski sambungan tiap tahun bertambah, PDAM Tabanan belum memutuskan menambah sumber mata air untuk pemenuhan distribusi air kepada masyarakat. Sebab sesuai dengan perhitungan teknis, sambungan rumah tangga di angka 60.006 itu masih mencukupi dengan sumber air yang ada. “Sesuai kajian teknis kami, masih mencukupi dengan sumber air yang ada meskipun tiap tahunnya ada tambahan pelanggan,” ungkap Ida Bagus Marjaya, Senin (23/8).

Menurutnya, untuk menambah sumber air tersebut, Perusahaan Tirta Amerta Bhuana akan mengkaji selama 5 tahun sekali. Sehingga target pemasangan sambungan rumah tangga per tahun mencapai 1.300 masih bisa dipenuhi dengan memanfaatkan sumber air yang ada. Saat ini total sumber air yang dimiliki 34 sumber mata air, terdiri dari 24 dari sumber mata air dan 10 sumber air baku. “Kajian teknis menambah sumber mata air ini kami kaji selama lima tahun sekali,” imbuh Ida Bagus Marjaya.

Sementara mengenai rata-rata penggunaan air masyarakat Tabanan, tiap sambungan rumah tangga mencapai 18,94 meter kubik. Jumlah penggunaan ini masih berada di bawah standar nasional yang mencapai 22,00 meter kubik.  

Sehingga untuk memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat, PDAM Tabanan berencana menerapkan aplikasi Android untuk membaca meteran pelanggan yang nantinya dapat masuk ke sistem. Saat ini penerapan tersebut telah dilakukan uji coba kepada pelanggan, di mana tiap meteran pelanggan telah dipasang barcode. “Kalau dulu kami sudah menerapkan sistem online dalam membaca meteran. Bedanya dengan sekarang, yang sekarang langsung masuk sistem,” tandas Ida Bagus Marjaya. *des

Komentar