nusabali

Sempat Berenang, Turis Slovenia dan Pemandunya Diselamatkan Nelayan

Musibah Jukung Terbalik Akibat Dihantam Ombak di Perairan Desa Bunutan, Kecamatan Abang

  • www.nusabali.com-sempat-berenang-turis-slovenia-dan-pemandunya-diselamatkan-nelayan

Korban Florjan Ramsak berlayar naik jukung dari tepi Pantai Lipak, Desa Bunutan, Selasa pagi pukul 10.00 Wita didampingi pemandu wisatanya, I Nengah Ardana. Baru 1 jam berlayar, jukungnya terbalik akibat dihantam ombak dalam jarak 1.800 meter dari tepi pantai

AMLAPURA, NusaBali

Sebuah jukung yang ditumpangi wisatawan asing asal Slovenia, Florjan Ramsak, 35, bersama pemandu wisatanya, I Nengah Ardana, 47, terbalik akibat dihantam ombak besar di perairan Banjar Lipah, Desa Bunutan, Kecamatan Abang, Karangasem, Selasa (24/8) siang. Kedua korban selamnat dari maut setelah berhasil berenang menuju pantai, kemudian diselamatkan oleh nelayan.

Informasi di lapangan, musibah jukung terbalik di tengah laut yang nyaris merenggut nyawa wisatawan Florjan Ramsak dan I Nengah Ardana, pemandu wisata asal Banjar/Desa Bunutan, Kecamatan Abang, terjadi Selasa siang sekitar pukul 11.00 Wita. Musibah berawal ketika wisatawan asing asal Slovenia tersebut dengan didampingi Nengah Ardana selaku pemandu, berwisata sailing sejak pagi pukul 10.00 Wita. Mereka berlayar dari tepi Pantai Banjar Lipah, Desa Bunutan.

Rencananya, mereka akan berwisata sailing selama 2 jam. Ternyata, ketika baru 1 jam berlayar tepatnya pukul 11.00 Wita, cuaca di laut tiba-tiba memburuk. Terjadi gelombang tinggi disertai angin kencang, sehingga menyebabkan jukung yang ditumpanginya jukung terbalik.

Ketika jukungnya terbalik, korban Florjan Ramsak dan pemandunya, Nengah Ardana, terpental jatuh ke laut. Musibah ini terjadi di tengah laut dalam jarak sekitar 1.800 meter dari tepi pantai.

Nengah Ardana, pemandu wisata yang kesehariannya juga dikenal sebagai nelayan, bersama korban Florjan Ramsak befrusaha menyelamatkan diri dengan cara berenang menggunakan bantuan life jaket yang dikenakannya. Selama berenang menuju tepi pantai, mereka melambai-lambaikan tangan untuk minta pertolongan.

Beruntung, saat itu ada seorang nelayan, I Made Gunarta, 49, asal Banjar/Desa Bunutan, yang kebetulan melintas naik jukung di sekitar lokasi. Nelayan Made Gunarta pun langsung mendekat dan menyelamatkan korban Florjan Ramsak seraya mengajak mereka ke tepi pantai.

Setelah 4 jam berjuang antara hidup dan mati mulai dari berenang di tengah laut dan kemudian diselamatkan nelayan, wisatawan Slovenia ini akhirnya tiba di tepi Pantai Lipah, Selasa sore sekitar pukul 15.00 Wita. Sesampainya di tepi pantai, korban Lorjan Ramsak langsung diantar ke penginapannya di Villa Bukit Segara yang berlokasi di Banjar/Desa Bunutan.

Sebaliknya, pemandu wisatanya, Nengah Ardana, diselamatkan oleh nelayan lainnya, I Nengah Mangku Kamasan, 32, asal Banjar Amed, Desa Purwakerti, kecamatan Abang, yang juga kebetulan melintas di lokasi. Korban Nengah Ardana tiba di Pantai Lipah, Desa Bunutan sore sekitar pukul 17.00 Wita atau 2 jam setelah Florjan Ramsak.

Sementara itu, beberapa saat sebelum wisatawan Slovenia dan pemandunya berhasil diselasmatkan nelayan, musibah jukung terbalik ini sempat dilaporkan Perbekel Bunutan, I Made Suparwata, ke Pos Pencarian dan Pertolongan Karangasem. Selanjutnya, petugas Pos Pencarian dan Pertolongan yang dipimpin dilnsung koordinatornya, I Gusti Ngurah Eka, terjun ke Pantai Lipah, Desa Bunutan.

Petugas Pos Pencarian dan Pertolongan Karangasem berjumlah 9 orang, termasuk I Gusti Ngurah Eka, tiba di lokasi setelah kedua korban diselamatkan nelayan. Terjun pula ke lokasi 3 orang petugas dari Badan Keamanan Laut (Bakamla) Karangasem, 2 personel Sat Pol Air Polres Karangasem, Perbekel Bunutan I Made Suparwata, dan Kelian Banjar Bunutan I Wayan Wangi.

Perbekel Bunutan, Made Suparwata, mengapresiasi bantuan dari nelayan, sehingga kedua korban terselamatkan. Di samping, Suparwata juga apresiasi petugas gabungan yang cepat sampai di pantai untuk melakukan antisipasi. "Kami mengapresiasi bantuan semua pihak. Yang terpenting, kedua korban terselamatkan, walaupun jukungnya dibiarkan tenggelam," jelas Suparwata.

Sementara itu, pemandu wisata Nengah Ardana juga berterima kasih karena dia dan wisatawan yang dipandunya berhasil selamat dari maut. "Kami mengucapkan banyak terima kasih atas pertolongan yang diberikan, sehingga kami selamat," papar Nengah Ardana, yang kemarin mengenakan kaos putih dan topi hitam. *k16

Komentar