nusabali

Rendah, Minat Petani Ikut Asuransi Tani

  • www.nusabali.com-rendah-minat-petani-ikut-asuransi-tani

Sulit menghapus stigma petani tentang asuransi yang masih sulit dalam prosedur klaim dana asuransi.

SINGARAJA, NusaBali

Minat petani di Kabupaten Buleleng untuk ikut program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) masih rendah. Terbukti, hingga Agustus 2021 hanya 112,57 hektare lahan sawah yang diikutikan program tersebut. Angka ini masih jauh dari target Dinas Pertanian Buleleng untuk mengasuransikan 2.000 hektare lahan sawah.

Kepala Bidang Prasarana dan Sarana Pertanian Dinas Pertanian Buleleng Made Siladharma mengakui masih minimnya kepesertaan AUTP di kalangan petani. Bahkan, dari 310 kelompok subak yang tercatat di Buleleng, hingga Agustus ini baru 10 kelompok subak yang menjadi peserta AUTP.

Masih rendah minat petani untuk mengikuti program AUTP karena beragam alasan. Di antaranya, lanjut Siladharma, petani merasa lahannya tidak berada di zona endemik hama penyakit. Kemudian, lahan di zona aman (bukan di daerah rawan bencana seperti banjir, longsor, dan kekeringan). ‘’Sulit menghapus stigma petani tentang asuransi yang masih sulit dalam prosedur klaim dana asuransi," jelas Siladharma, Jumat (20/8) siang.

Kata Siladharma, petani masih enggan mengikuti program AUTP yang disiapkan untuk mengantisipasi gagal panen dan terjadi risiko kerugian. Padahal, premi yang harus dibayarkan sangat ringan karena sudah mendapatkan subsidi dari pemerintah pusat. "Petani hanya perlu membayar premi asuransi padi mereka senilai Rp 36.000 per hektare tiap musim tanam," katanya.

AUTP disiapkan pemerintah pusat untuk melindungi lahan petani dari risiko gagal panen. Baik karena musibah kekeringan, serangan hama maupun bencana alam. Jika terjadi risiko gagal panen minimal 75 persen, maka petani akan mendapatkan klaim asuransi sebesar Rp 6 juta per hektare sebagai ganti rugi biaya operasional yang telah dikeluarkan.

Berkenaan dengan itu, Siladharma mengaku akan terus berupaya meningkatkan animo petani untuk ikut AUTP. Pihaknya akan menggenjot pembinaan dan penyuluhan supaya petani bersedia ikut program AUTP. "Yang jelas kami akan mengintensifkan pembinaan dan penyuluhan kepada para petani agar mengikuti program AUTP," kata Siladharma.

Di sisi lain, beber dia, kendati keikutsertaan petani dalam program AUTP masih minim, antusiasme petani mengikuti program ini pada tahun ini mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya. Data dari Dinas Pertanian Buleleng, pada tahun 2020 lalu tercatat hanya 24,84 hektare lahan sawah warga yang diikutkan program tersebut. Sampai Agustus 2021 sudah ada 112,57 hektare lahan yang diikutkan.

Peningkatan juga terjadi pada jumlah klaim yang dibayarkan pada program AUTP tahun ini. Tahun lalu hanya ada 0,89 hektare lahan sawah yang diajukan klaim. Sementara pada tahun ini ada seluas 17,28 hektare. "Total ada tiga subak yang mengajukan klaim hingga Agustus ini, yaitu Subak Sidayu, Subak Lanyahan Petandakan, dan Subak Tegalinggah, dengan total klaim seluruhnya Rp 103.680.000," tandas Siladharma. *mz

Komentar