nusabali

Hidden Canyon Guwang Diskon Tiket Separo Harga

Harapkan Dukungan Kunjungan Wisatawan Lokal

  • www.nusabali.com-hidden-canyon-guwang-diskon-tiket-separo-harga

GIANYAR, NusaBali.com -  Menyuguhkan keindahan relief tebing pada aliran sungai, Hidden Canyon menjadi pilihan bagi masyarakat pecinta wisata alam.

Namun destinasi wisata di Banjar Wangbung, Desa Guwang, Sukawati, Kabupaten Gianyar, menjadi senyap lantaran adanya pembatasan-pembatasan pada masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Menyiasati situasi pandemi, dan khususnya PPKM, Hidden Canyon pun mengadakan promo potongan harga untuk masyarakat yang berkunjung berwisata ke Hidden Canyon. “Dari harga normal Rp 200.000, menjadi hanya Rp 100.000 per orangnya. Sudah termasuk air mineral, pemandu, locker, dan kamar mandi,” kata I Nyoman Ariawan Mastina (47), manajer Hidden Canyon, Kamis (19/8/2021).

Penurunan harga tiket sampai 50 persen ini diharapkan bisa mendongkrak kunjungan sekaligus menutup biaya operasional bulanan.

Pada bulan Juni 2021, sebelum diterapkannya aturan PPKM Darurat dan Level 4,  Hidden Canyon mendapat 500 kunjungan yang berasal dari 80 persen wisatawan domestik dan 20 persen wisatawan asing. “Pada saat itu saya sebagai pengelola sangat bersyukur, bahwa di masa pandemi Hidden Canyon masih mendapatkan atensi dari masyarakat,” ujar Mastina.

Sedangkan pada bulan Juli 2021 setelah diterapkannya aturan PPKM, Hidden Canyon hanya mendapat 112 kunjungan. “Bisa dibilang penurunan kurang lebih sebanyak 70 persen, dibandingkan dengan bulan Juni 2021,” ujar Mastina.

Dengan adanya penurunan kunjungan tersebut, Mastina pun mengungkapkan bahwa biaya operasional standar destinasi wisata Hidden Canyon tercapai, yakni apabila kunjungan dapat memenuhi target 150 orang per bulan. “Standar setelah di-breakdown, rincian biaya operasional itu standar kunjungan 150 orang per bulan, kalau di bawah itu, otomatis objek wisata mengalami kerugian,” ungkap Mastina.

Hidden Canyon, kata Mastina,  membutuhkan dukungan kunjungan, agar destinasi wisata tersebut dapat tetap bertahan.  Mastina pun saat ini telah gencar menyebarkan informasi terkait destinasi wisata Hidden Canyon di berbagai komunitas travel, dengan harapan kunjungan pada bulan ini, dan selanjutnya dapat mencapai target demi kelangsungan dari Hidden Canyon itu sendiri. “Kalau terus menerus mengalami penurunan kunjungan, kelangsungan destinasi wisata Hidden Canyon bisa mengalami gangguan,” tuturnya.

Mastina berharap agar selanjutnya kunjungan wisatawan terutama warga lokal semakin menunjukkan kenaikan. Dirinya pun mengatakan bahwa Hidden Canyon sangat berpotensi menjadi destinasi wisata yang terus berkembang, di samping lokasi yang mudah dicapai, Hidden Canyon memiliki atraksi alam yang menegangkan dengan menyusuri sungai dan tracking di area persawahan dengan total jarak tempuh 3,5 km.

“Ada proyek pembangunan juga untuk taman wisata, tapi sedang mengalami kendala finansial. Mudah-mudahan kunjungan tetap stabil, agar proyek dapat rampung akhir tahun ini,” tuturnya.

Keberadaan destinasi wisata Hidden Canyon sendiri, bertujuan untuk mengembangkan Desa Guwang itu sendiri, dengan memperkerjakan warga asli sebagai staf di Hidden Canyon. “Ada total tujuh staf di Hidden Canyon, dan semua berasal dari warga asli. Karena memang tujuan awal dari berdirinya Hidden Canyon, untuk menyejahterakan masyarakat Desa Guwang,” ungkapnya. *rma

Komentar