nusabali

Warga Australia Tinggalkan Bali

  • www.nusabali.com-warga-australia-tinggalkan-bali

Pesawat Qantas Airways sebelumnya telah mendarat di Bandara Ngurah Rai pukul 13.00 Wita membawa bantuan hibah medis untuk Indonesia guna penanganan Covid-19.

MANGUPURA, NusaBali

Warga Australia meninggalkan Bali melalui Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Kelurahan Tuban, Kecamatan Kuta, Badung, Rabu (18/8). Keberangkatan ratusan warga Australia tersebut menggunakan penerbangan repatriasi yang difasilitasi oleh pemerintah Australia.

Pesawat bahkan langsung dikirim oleh Pemerintah Australia. Total ada sebanyak 186 dalam pesawat yang berangkat dari Bandara Ngurah Rai menuju Australia kemarin. Terdiri dari 178 penumpang dewasa dan 8 anak-anak.

General Manager Kantor Cabang PT Angkasa Pura I (Persero) Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Herry A Y Sikado, mengatakan kepulangan warga Australia merupakan hasil koordinasi antara pemerintah Australia bersama Indonesia. “Hari ini terdapat penerbangan repatriasi warga negara Australia. Beberapa di antara penumpang bukan berasal dari Pulau Bali saja,” ujarnya.

Dalam pesawat itu terdapat 97 warga Australia, juga terdapat 80 orang warga negara Indonesia (WNI) yang sudah tinggal lama di Australia, namun tidak bisa kembali ke sana lantaran tidak ada penerbangan langsung, 2 orang warga Inggris, 1 orang warga Jerman, 1 orang warga Irlandia, 3 orang warga Selandia Baru, 1 orang warga Suriah, dan 1 orang warga Turki.

Masih menurut Herry, mereka yang meninggalkan Bali diangkut dengan menggunakan maskapai Qantas Airways A330-202 dengan nomor penerbangan QF108. Pesawat Qantas Airways sebelumnya telah mendarat di Bandara Ngurah Rai pukul 13.00 Wita membawa bantuan hibah medis untuk Indonesia guna penanganan Covid-19.

“Tentunya kami sebagai pengelola Bandara Ngurah Rai mempersiapkan sebaik mungkin penanganannya dengan berkolaborasi bersama stakeholder terkait, agar semuanya dapat berjalan baik, memastikan dokumen keberangkatan dan pelayanan kami berikan,” imbuh Herry.

Mengingat saat ini masih dalam keadaan pandemi Covid-19, protokol kesehatan (prokes) menjadi kebutuhan dasar setiap aktivitas, begitu pula dengan penerbangan repatriasi ini. “Kita sama-sama saling menjaga sekaligus mengantisipasi penyebaran Covid-19,” kata Herry.

Lebih lanjut Herry menjelaskan, berbagai persiapan yang dilakukan dalam pemulangan warga Australia tersebut, yakni Bandara menyiapkan konter Check In Island D untuk dioperasikan, guna optimalisasi physical distancing, kemudian ruang tunggu yang difungsikan, yakni di pintu 2 dan 3.

“Secara keseluruhan kami siap melayani penerbangan repatriasi karena bukan pertama kali penerbangan repatriasi di laksanakan, tim di lapangan sudah terbiasa secara teknis ditambah dengan koordinasi secara intensif,” ujar Herry.

Sebagai informasi Bandara Ngurah Rai, belum melayani penerbangan berjadwal khusus internasional, hal ini dalam rangka mendukung kebijakan pemerintah mengantisipasi penyebaran Covid-19. Namun penerbangan khusus kargo tetap berjalan.

Sementara, Stakeholder Relation Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Taufan Yudhistira dikonfirmasi terpisah mengatakan, sesuai data yang diterima, total penumpang (manifest) yang diangkut pesawat tersebut berjumlah 186 orang penumpang, termasuk 8 orang penumpang infant (penumpang dibawah umur 3 tahun) dan 11 orang petugas crew pesawat. Pesawat tersebut bertolak dari Bali pada pukul 15.00 Wita menuju Darwin, dengan nomor penerbangan QF108. Sebagian besar penumpang didominasi oleh warga Australia yang tinggal di Bali. Namun, ada juga penumpang warga Australia dari Jakarta, Medan, dan Surabaya. “Proses pemberangkatannya hampir sama seperti penerbangan pada umumnya. Namun, ada tambahan proses khusus, seperti pemeriksaan dokumen kesehatan yang dipersyaratkan oleh Pemerintah Australia,” terangnya. *asa

Komentar