nusabali

2007 Jadi Komandan Paskibraka, 2021 Komandan Upacara

Kolonel Pnb Putu Sucahyadi Dua Kali Bertugas dalam Upacara HUT Kemerdekaan

  • www.nusabali.com-2007-jadi-komandan-paskibraka-2021-komandan-upacara

Dalam Upacara Detik-detik HUT ke-76 Proklamasi Kemerdekaan RI di Istana Merdeka Jakarta kemarin, Kolonel Pnb Putu Sucahyadi bertugas bersama dua wakil Bali dalam Paskibraka Nasional 2021: I Made Wahyu Surya Prayoga dan Valentina Dhyastika.

JAKARTA, NusaBali

Ada tiga putra Bali yang bertugas dalam Upacara Detik-detik HUT ke-76 Proklamasi Kemerdekaan RI di Istana Merdeka Jakarta, 17 Agustus 2021. Selain Selain I Made Wahyu Surya Prayoga, 16 (siswa SMAN 1 Mengwi, Badung) dan Valentina Dhyastika, 17 (siswi SMAN 1 Negara, Jembrana), sebagai anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka), juga ada Kolonel Pbn Putu Sucahyadi, 44, yang dipercaya sebagai Komandan Upacara.

Kolonel Pnb Putu Sucahyadi sudah dua kali mendapat tugas kehormatan dalam Peringatan HUT Proklamsi Kemerdekaan di Istana Merdeka Jakarta. Jauh sebelumnya, Putu Sucahyadi sempat dipercaya sebagai Komandan Paskibraka (Danpas) saat Upacara Detik-detik HUT ke-62 Proklamsi Kemerdekaan RI di Istana Merdeka Jakarta, 17 Agustus 2007 silam.

Ketika itu, perwira TNI AU kelahiran Denpasar, 9 Oktober 1977, yang masih berpangkat Kapten Pnb ini bertugas bersama dua anggota Pas-kibraka asal Bali: I Putu Irvan Eka Ferdian (siswa SMAN 2 Amlapura, Karangasem) dan IGA Galuh Ardhaningrat (siswi SMAN 1 Denpasar). Sedangkan dalam Upacara Detik-detik HUT ke-76 Proklamasi Kemerdekaan RI di Istana Merdeka Jakarta, 17 Agustus 2021 kemarin, Putu Sucahyadi bertugas bersama I Made Wahyu Surya Prayoga (siswa SMAN 1 Mengwi) dan Valentina Dhyastika (siswi SMAN 1 Negara) yang jadi anggota Paskibraka.

Meski sudah berpengalaman tampil dalam tugas kenegaraan 17 Agustus 2007 silam, namun Putu Sucahyadi yang kini berpangkat Kolonel Pnb mengaku sempat nervous juga saat tugas sebagai Komandan Upacara Detik-detik HUT-76 Proklamai Kemerdekaan RI, 17 Agustus 2021. “Ta-pi, rasa nervous itu tidak berlangsung lama, karena saya telah menyiapkan diri melalui proses latihan,” terang Putu Sucahyadi saat dikonfirmasi NusaBali seusai tugas kenegaraan di Jakarta, Selasa (17/8) siang.

Putu Sucahyadi sendiri terpilih sebagai Komandan Upacara Detik-detik HUT-76 Proklamai Kemerdekaan RI melalui beberapa tahapan. Awalnya, dia ditunjuk oleh Pembina Profesi Penerbang untuk mengikuti seleksi di tingkat TNI AU, Maret 2021 lalu. Di TNI AU, setiap korps mengirimkan perwakilan, seperti dari Penerbang, Teknik Elektro, dan Paskhas.

Saat ini, Putu Sucahyadi pegang jabatan sebagai Asisten Operasi Komando Sektor Pertahanan Udara Nasional II Makassar, Sulawesi Selatan. "Saya mewakili kelompok Penerbang," ujar anak bungsu dari lima bersaudara pasangan I Nyoman Djapa (alm) dan Itje Sofiah (alm) ini.

Hasilnya, Putu Sucahyadi berhasil lolos ke pusat untuk mengikuti seleksi mewakili TNI AU. Menurut Putu Sucahyadi, dari TNI AU ada 3 orang yang ikut seleksi tingkat pusat. Begitu pula dari TNI AD, TNI AL, dan Polri, sehingga ada 12 orang yang bersaing. Mereka menjalani latihan di Garnisun Tetap I/Jakarta, pertengahan Juli lalu.

Selanjutnya, 12 orang itu diperah menjadi 8 orang. Masing-masing matra meloloskan 2 orang perwakilan untuk diseleksi lagi. Putu Sucahyadi lolos mewakili TNI AU dan kemudian menjalani latihan di PP PON Cibubur, Jakarta Timur, 4 Agustus 2021 lalu. Dari 8 orang tersebut, Putu Sucahyadi terpilih sebagai Komandan Upacara pada Detik-detik Proklamsi Kemerdekaan RI, Selasa pagi.

"Dari 8 orang ini, semuanya mendapat tugas berbeda-beda. Ada yang bertugas menjadi komandan pada malam perenungan suci di Taman Makam Pahlawan, jadi komandan dalam Upacara Hari Pahlawan, upacara Hari Pancasila, ada pula jadi komandan untuk HUT TNI 5 Oktober. Saya terpilih jadi Komandan Upacara untuk HUT Kemerdekaan RI 17 Agustus 2021," tutur suami dari I Gusti Ayu Riana ini.

Putu Sucahyadi, yang notabene menantu dari mantan Bypati Badung Brigjen TNI (Purn) I Gusti Bagus Alit Putra, lahir dan dibesarkan di lingkungan keluarga guru. Ayahnya, Nyoman Djapa, adalah mantan Kepala Sekolah (Kasek) SMAN 2 Denpasar era 1980-an. Sedangkan ibunya, Itje Sofiah, mantan guru sebuah SMP di Denpasar.

Putu Sucahyadi sendiri masuk Akabri tahun 1996, setahun setelah tamat dari SMAN 2 Denpasar. Dia masuk Akabri karena ingin mengabdi kepada bangsa dan negara. Setelah lolos tes, dia menempuh pendidikan Akabri di Magelang dan lulus tahun 1999. Setelah lulus, dia langsung ditugaskan di Skuadron Udara VII/Kalijati, Subang, Jawa Barat.

Kemudian, Putu Sucahyadi ditugaskan di Jogjakarta sebagai instruktur penerbang. Di sini pula dia mendapat jabatan sebagai Komandan Skuadron Taruna Tingkat II AAU di Jogjakarta. Selanjutnya, dia dipindahkan ke Jayapura, lanjut ke Mabes TNI AU, sebelum kemudian ditugaskan di Makassar sebagai Asisten Operasi Komando Sektor Pertahanan Udara Nasional II. *k22

Komentar