nusabali

Pandemi, Pemasaran Produk Buah-buahan Anjlok 50 Persen

  • www.nusabali.com-pandemi-pemasaran-produk-buah-buahan-anjlok-50-persen

DENPASAR, NusaBali
Pemasaran dan penyerapan produk buah-buahan anjlok lebih dari 50 persen akibat dampak pandemi Covid-19.

Memasuki musim panen buah ke depan, petani menjadi waswas. “Mudah-mudahan pandemi berakhir dan kami bisa kembali berjualan secara normal,” kata I Made Sianta, seorang pelaku UMKM jual beli buah asal Pupuan, Tabanan, Jumat (13/8).

Dituturkan Sianta, akibat pandemi serapan buah anjlok total. Dia mencontohkan pengalamannya. Sebelum pandemi, Sianta memasok 500–700 kilogram buah antara lain manggis, mangga, salak, ke beberapa supermarket dan toko buah di Denpasar. Pengiriman dilakukan 3 kali sepekan.

Itu belum termasuk pemasaran lainnya, baik pasar umum dan pasar murah atau pameran. Yang terakhir ini, terkait dengan pasar tentatif seperti pasar murah jelang hari raya keagamaan atau momen lainnya. “Biasanya difasilitasi pemprov dan juga PKK,” tambah Sianta.

Namun sejak pandemi, semuanya berubah total. Penjualan ke pasar umum jeda, karena pasar lesu. Pameran-pameran atau pasar murah yang difasilitasi pemerintah, juga tidak ada. Karena praktis hanya mengandalkan penjualan melalui  supermarket, pasar swalayan, dan toko buah, yang penjualannya juga menurun. “Sekarang paling banyak ngirim 300 kilogram setiap pengiriman,” ucap Sianta yang juga salah seorang pengurus Forum Petani dan Pemasar Produk Pertanian dan Hortikultura (FPP3H) Bali.

Sianta berharap pandemi segera melandai sehingga pemasaran buah meningkat kembali. Apalagi ke depan ini musim panen segera tiba untuk beberapa jenis buah-buahan. Mulai dari durian, manggis hingga mangga serta salak gula pasir. “Semoga  bisa normal kembali, karena panen buah segera tiba,” kata Sianta. *k17

Komentar