nusabali

Sekolah Usia Dini di Kaki Gunung Agung Ini Mulai Membangun Gedung

Dirjen Bimas Hindu Dukung Pratama Widya Pasraman Rare Semesta Besakih

  • www.nusabali.com-sekolah-usia-dini-di-kaki-gunung-agung-ini-mulai-membangun-gedung

AMLAPURA, NusaBali.com -  Satu-satunya sekolah usia dini (TK) di kaki Gunung Agung Karangasem, Pratama Widya Pasraman Rare Semesta, melakukan pembangunan gedung sekolahnya, dengan dilakukannya peletakan batu pertama (nasarin) pada Kamis (12/8/2021).

Pembangunan gedung ini pun disambut gembira karena sudah ditunggu-tunggu oleh krama Banjar Dinas Besakih Kawan, Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Karangasem sejak tiga tahun silam.

Diketahui sejak didirikan tahun 2018, Pratama Widya Pasraman Rare Semesta yang merupakan sekolah usia dini berbasis agama Hindu,  masih meminjam Balai Banjar Besakih Kawan sebagai tempat belajar mengajarnya.

“Akhirnya bisa dilaksanakan kegiatan upacara nasarin atau peletakan batu pertama pembangunan gedung belajar Pratama Widya Pasraman Rare Semesta,” ujar Putu Gede Asnawa Dikta, pendiri Yayasan Rare Semesta yang menaungi Pratama Widya Pasraman Rare Semesta.


Dijelaskan Asnawa, dana pembangunan gedung sekolah ini merupakan bantuan dari Kementerian Agama RI, dalam hal ini Dirjen Bimas Hindu. Pengajuan proposal dikatakannya sudah dilakukan sejak dua tahun yang lalu, setelah melewati berbagai proses, termasuk revisi proposal, akhirnya pengajuan tersebut disetujui pada tahun ini.

Pembangunan gedung sendiri akan ditargetkan selesai dalam waktu dua hingga tiga bulan atau paling lambat selesai di bulan November 2021. Di mana, terang Asnawa, pengerjaan akan dibagi menjadi dua tahap. Tahap pertama akan dirampungkan hingga 70 persen, untuk kemudian akan dievaluasi oleh tim Kementerian Agama RI. Kemudian setelah itu dilanjutkan dengan pembangunan tahap kedua hingga pembangunan selesai.

“Gedung ini dibangun dengan mengikuti standar akreditasi nasional untuk kelas pada jenjang pendidikan anak usia dini, khususnya taman kanak-kanak,” tambah Asnawa.

Secara rinci dikatakannya jika dalam gedung akan terdapat dua ruangan kelas, satu ruang sekretariat, satu ruang dapur, dan dua rest room (toilet). Masing-masing kelas, ungkap Asnawa, memiliki luas 5 x 7 meter, sehingga masing-masing nantinya dapat menampung 22-25 orang siswa. “Jadi untuk satu gedung ini bisa menampung 50 orang dalam satu kali angkatan,” imbuhnya.

Untuk melengkapi berbagai fasilitas pendukung dalam gedung, Asnawa berencana kembali akan mencari bantuan kepada berbagai komunitas, donatur, maupun lembaga yang bersifat tidak mengikat. Sementara untuk fasilitas seperti, tempat peneduh sarana bermain (alat permainan edukatif luar ruangan), pagar, penataan pertamanan, dan tandon air akan menggunakan dana swadaya.   

Asnawa berharap dengan adanya gedung baru ini siswa Pratama Widya Pasraman Rare Semesta bisa semakin termotivasi dalam belajar. Dikatakannya kegiatan belajar bisa semakin menarik karena sudah dilengkapi gedung belajar beserta sarana bermain. Tentu hal tersebut juga akan menunggu kebijakan pemerintah terkait pembelajaran tatap muka pada masa pandemi Covid-19 ini.

“Pembelajaran dalam jenjang usia ini intinya adalah anak-anak agar senang dulu, mereka ceria, sehingga pembinaan karakter, pembentukan watak, pemberian bekal kognitif, bisa dilaksanakan lebih optimal,” pungkas alumnus Universitas Pendidikan Ganesha. *adi

Komentar