nusabali

Banjir Rob Genangi Wisata Kuliner Pantai Lebih

  • www.nusabali.com-banjir-rob-genangi-wisata-kuliner-pantai-lebih

GIANYAR, NusaBali
Wisata kuliner Pantai Lebih di Desa Lebih, Kecamatan Gianyar, Gianyar, diterjang banjir rob, Kamis (12/8) sekitar pukul 09.00 Wita.

Ketinggian gelombang melebihi permukaan pantai hingga air laut masuk ke area parkir. Terjangan air laut tersebut berlangsung selama 3 jam hingga pukul 12.00 Wita.

Akibatnya, genangan air mencapai 30 cm atau setinggi lutut orang dewasa. Air laut juga menggenangi puluhan warung makan lesehan dengan menu khas ikan laut itu. Ni Ketut Rai, pemilik Warung Budi, mengaku kelabakan saat air laut tiba-tiba masuk lantai warung. "Cepat sekali, hitungan detik air laut sudah masuk warung," ungkapnya. Dalam kondisi tergenang air, Ketut Rai dan suami hanya bisa mengangkat satu unit mesin frezzer. Sebuah kulkas gagal diselamatkan dari genangan air laut. "Kulkas ini tinggi, susah diangkat buru-buru. Jadinya konslet karena kena air laut, sekarang kulkas mati," ujar pedagang asal Banjar Lebih Beten Kelod ini.

Banjir rob, menurut Ketut Rai, sudah menjadi langganan setiap kali ada gelombang tinggi. Bahkan seingatnya, dalam setahun bisa terjadi sampai 3 kali. "Biasanya Desember, Januari. Bisa terjadi 3 hari beruntun. Kayak sekarang, mungkin besok akan seperti ini lagi paginya," ungkap pedagang yang sudah 30 tahun mengais rejeki berjualan ikan laut ini. Khawatir terjadi genangan kembali, Ketut Rai pun memilih libur jualan Jumat (13/8). "Besok mau libur sehari. Lihat situasi, kalau sudah reda mungkin Sabtu buka lagi," ujarnya.

Menurut Ketut Rai, genangan air biasanya mulai surut saat sore hari. "Tergantung saluran air. Kalau mampet banyak sampah, bisa saja agak lama. Tapi kami pedagang gotong royong mengangkat sampah saluran, sehingga air laut bisa masuk got," jelasnya.

Hal senada diungkapkan pedagang Ni Wayan Yunana. Namun demikian, pemilik Warung Tepi Lebih ini mengaku akan tetap buka apapun kondisinya. "Karena kami tetap mempekerjakan 15 karyawan. Hutang juga wajib dibayar, jadi posisi kita bertahan saja ini," ungkapnya. Yunana berharap ada perhatian dari instansi terkait agar saluran lebih diperlebar. Terlebih Kuliner Lebih ini sudah menjadi tujuan wisata yang cukup dikenal. Jangan sampai gara-gara genangan air, pelanggan maupun pengunjung enggan mampir. "Yang kami sayangkan kan karena banjir ini, orang takut bawa mobil masuk. Mudah-mudahan ada solusi. Biar tidak terus seperti ini," harapnya.

Selain sepi pembeli, banjir rob juga membuat beberapa kerugian material. "Ada beras lambat diangkat, jadi basah. Pohon pohon di dalam juga kena air laut, pasti mati itu," ungkapnya. *nvi

Komentar