nusabali

Ombak Besar, Rubber Boat Tidak Bisa Digunakan Mencari Korban Tenggelam Pantai Pering

  • www.nusabali.com-ombak-besar-rubber-boat-tidak-bisa-digunakan-mencari-korban-tenggelam-pantai-pering

GIANYAR, NusaBali.com – Pencarian korban tenggelam I Made Sadra (65) di Pantai Pering, Blahbatuh, Gianyar, terhalang ombak besar dan guyuran hujan pada Kamis (12/8/2021).

Hal tersebut menyebabkan petugas SAR gabungan tidak dapat melakukan penyisiran ke laut menggunakan rubber boat.  I Ketut Wirajaya seorang petugas dari Basarnas Bali yang merupakan koordinator harian operasi pencarian korban tenggelam, mengatakan bahwa ombak besar serta guyuran hujan sudah terjadi dari Kamis pagi. “Ombak besar sudah dari pagi, bahkan sampai ke jalan, lalu ditambah guyuran hujan dari pagi pukul 07.00 hingga 12.00 siang,” ujarnya.

Dirinya pun mengungkapkan, pencarian telah dimulai dari pukul 07.00 pagi, hingga matahari mulai tenggelam pukul 18.00 Wita.

Wirajaya menyebutkan, bahwa petugas SAR gabungan yang beroperasi melakukan pencarian korban, yakni berasal dari Basarnas, Polair Polres Gianyar, dan Balawista BPBD Gianyar. “Total petugas SAR gabungan hari ini, 36 orang,” ungkapnya.

Dirinya pun menambahkan, dengan adanya ombak yang cukup besar, perugas SAR gabungan tidak dapat mengerahkan rubber boat untuk melakukan pencarian ke tengah laut, dan untuk pencarian hari ini, petugas SAR gabungan mengupayakan pencarian dengan melakukan penyisiran bibir pantai. “Tim sudah melakukan pencarian ke arah Pantai Keramas, Pantai Masceti dan Pantai Saba, namun hasilnya untuk sementara nihil,” tuturnya.

Hal yang sama pun diungkapkan oleh seorang petugas dari Balawista BPBD Gianyar, Wayan Join Hermanto. “Karena ombak besar, maka pencarian difokuskan penyisiran bibir pantai oleh tim SAR gabungan. Dan untuk hasil sementara korban belum ditemukan,” ungkapnya.

Tim SAR gabungan pun, belum dapat memprediksi keberadaan korban, dikarenakan kondisi alam yang secara alamiah susah untuk diprediksi. “Namun informasi terkait tenggelamnya korban sudah kami sebarkan, di Pantai Keramas, Pantai Pering, Pantai Saba sampai Padang Galak. Apabila masyarakat melihat tanda-tanda keberadaan korban, agar melapor ke Basarnas,” ujar Wirajaya.

Wirajaya pun berharap agar pencarian pada hari kelima Jumat (13/8/2021) dapat mengerahkan rubber boat, guna memaksimalkan pencarian ke tengah laut. “Mudah-mudahan cuaca besok membaik, agar tim SAR gabungan dapat memaksimalkan upaya pencarian korban,” tegasnya.

Wirajaya kembali mengimbau kepada masyarakat, agar lebih berhati-hati dalam melakukan aktivitas di Pantai, terutama jika Pantai dalam keadaan ombak yang besar. “Jika ombak sedang besar, dan angin kencang, diarahkan agar masyarakat menunda dulu kegiatannya demi mencegah hal-hal yang tidak diinginkan,” tegasnya.

Join Hermanto pun mengatakan, bahwa petugas Balawista BPBD Gianyar, sudah memasang bendera peringatan bahaya di sekitar Pantai Gianyar. “Jika masyarakat melihat bendera peringatan, maka patuhilah aturan yang ada, demi keselamatan masing-masing,” tutupnya.

Sebagaimana diberitakan,  I Made Sadra (65) yang seorang petani di Desa Pering tenggelam saat mandi di Pantai Pering pada Senin siang.

Pencarian petani asal Banjar Sema ini sudah dilakukan sejak Senin siang, dan saksi sempat melihat orang tergulung ombak berketinggian 1,5 meter. Namun jaraknya masih sekitar 10 meteran, saksi tidak bisa menyelamatkan korban.

Pencarian dilakukan oleh Tim Gabungan di antaranya Basarnas Bali, BPBD Gianyar, Balawista, Polair Polres Gianyar, Polsek Blahbatuh dan warga setempat, termasuk keluarga korban. *rma

Komentar