'Baliho Puan Tak Ada Sangkut Paut Pilpres'
Urip Sebut Hanya Memperkenalkannya Sebagai Ketua DPR
Fraksi PDIP di DPR RI berinisiatif memperkenalkan Puan dengan memasang baliho atau billboard. Pemasangan dilakukan di Dapil masing-masing.
JAKARTA, NusaBali
Setelah baliho Ketua DPR RI Puan Maharani bertuliskan Jaga Iman, Jaga Imun bertebaran di daerah-daerah, kini muncul baliho dan billboard Puan bertuliskan Kepak Sayap Kebhinnekaan. Sejumlah kalangan menilai hal tersebut sebagai persiapan Puan menuju Pilpres 2024 mendatang. Namun Salah satu Ketua DPP PDIP, Made Urip menegaskan hal itu tidak ada kaitan dengan Pilpres.
"Namanya politik, banyak yang memberikan persepsi dan tafsiran sehingga menjadi multitafsir. Pemasangan baliho maupun billboard tidak ada sangkut paut dengan Pilpres, itu masih jauh. Kami hanya memperkenalkan mbak Puan sebagai Ketua DPR RI saja," ujar Made Urip saat dihubungi NusaBali, Jumat (6/8).
Menurut peraih suara terbanyak di Dapil Bali pada Pileg 2019 ini sebagai Ketua DPR RI Puan sangat aktif dalam menanggulangi penanganan pandemi Covid-19 maupun memberikan arahan-arahan. Oleh karena itu, Fraksi PDIP di DPR RI berinisiatif memperkenalkan Puan dengan memasang baliho atau billboard. Pemasangan dilakukan di Dapil masing-masing.
"Ini sebagai bentuk kebersamaan kami. Untuk itu, diserahkan kepada masing-masing anggota fraksi PDIP. Jadi, tidak diharuskan memasangnya dan tidak ada paksaan dari fraksi," ucap Urip yang sudah lima periode menjadi anggota DPR RI ini (1999-2004, 2004-2009, 2009-2014, 2014-2019 dan 2019-2024).
Urip sendiri turut memasang baliho dan billboard di lokasi-lokasi strategis di Kabupaten Tabanan dan Badung. Jumlahnya ada sembilan titik. Pemasangan berlangsung dari 15 Juli-15 September. Urip menjelaskan, baliho dan billboard bertuliskan Kepak Sayap Kebhinnekaan memiliki makna untuk mengajak masyarakat bersatu di masa pandemi Covid-19. "Dalam konteks kebhinnekaan, tulisan itu mengajak kita bersatu padu, bahu membahu, bergotong royong serta kompak sebagai anak bangsa dalam menangani Covid-19," jelas Urip.
Disinggung apakah kepala daerah asal PDIP lainnya juga diinstruksikan untuk memasang baliho maupun billboard seperti itu, Urip menegaskan hanya anggota Fraksi PDIP saja. "Sepanjang pengetahuan saya, hanya anggota fraksi PDIP. Sementara untuk kepala daerah, saya tidak mengetahui," papar Urip. *k22
"Namanya politik, banyak yang memberikan persepsi dan tafsiran sehingga menjadi multitafsir. Pemasangan baliho maupun billboard tidak ada sangkut paut dengan Pilpres, itu masih jauh. Kami hanya memperkenalkan mbak Puan sebagai Ketua DPR RI saja," ujar Made Urip saat dihubungi NusaBali, Jumat (6/8).
Menurut peraih suara terbanyak di Dapil Bali pada Pileg 2019 ini sebagai Ketua DPR RI Puan sangat aktif dalam menanggulangi penanganan pandemi Covid-19 maupun memberikan arahan-arahan. Oleh karena itu, Fraksi PDIP di DPR RI berinisiatif memperkenalkan Puan dengan memasang baliho atau billboard. Pemasangan dilakukan di Dapil masing-masing.
"Ini sebagai bentuk kebersamaan kami. Untuk itu, diserahkan kepada masing-masing anggota fraksi PDIP. Jadi, tidak diharuskan memasangnya dan tidak ada paksaan dari fraksi," ucap Urip yang sudah lima periode menjadi anggota DPR RI ini (1999-2004, 2004-2009, 2009-2014, 2014-2019 dan 2019-2024).
Urip sendiri turut memasang baliho dan billboard di lokasi-lokasi strategis di Kabupaten Tabanan dan Badung. Jumlahnya ada sembilan titik. Pemasangan berlangsung dari 15 Juli-15 September. Urip menjelaskan, baliho dan billboard bertuliskan Kepak Sayap Kebhinnekaan memiliki makna untuk mengajak masyarakat bersatu di masa pandemi Covid-19. "Dalam konteks kebhinnekaan, tulisan itu mengajak kita bersatu padu, bahu membahu, bergotong royong serta kompak sebagai anak bangsa dalam menangani Covid-19," jelas Urip.
Disinggung apakah kepala daerah asal PDIP lainnya juga diinstruksikan untuk memasang baliho maupun billboard seperti itu, Urip menegaskan hanya anggota Fraksi PDIP saja. "Sepanjang pengetahuan saya, hanya anggota fraksi PDIP. Sementara untuk kepala daerah, saya tidak mengetahui," papar Urip. *k22
Komentar