nusabali

Longsor Timpa 2 Pura di Dawan Kaler

  • www.nusabali.com-longsor-timpa-2-pura-di-dawan-kaler

Di tengah kondisi ekonomi yang didera pandemi, tentu sangat berat untuk memperbaiki palinggih.

SEMARAPURA, NusaBali

Hujan deras mengguyur wilayah Klungkung, Kamis (5/8) dinihari, tak hanya menghancurkan 7 dari 9 palinggih di Pura Manik Mas, Desa Paksebali, Kecamatan Dawan Klungkung. Pada hari yang sama, musibah banjir dan tanah longsor menimpa palinggih Pura Tirta Suci dan Pura Tirta Penghulu, di lereng perbukitan Banjar Kayehan, Desa Dawan Kaler, Kecamatan Dawan.

Kerusakan terparah terjadi di Pura Tirta Suci. Sedikitnya, lima palinggih rusak akibat terkena longsoran tanah, batu, dan air bah. Lima palinggih itu, 2 palinggih Gedong, 1 Pangerurah, 1 Gedong Betel, dan 1 Pangaruman. Palinggih di Pura Tirta Suci ini baru dipugar pada tahun 2009. Kerugian ditaksir mencapai Rp 150 juta.

Sedangkan, Pura Penghulu berjarak sekitar 400 meter dari Pura Tirta Suci, mengalami kerusakan pada sebuah palinggih utama yakni Gedong Betel dengan kerugian sekitar Rp 50 juta. "Pura Penghulu merupakan pura desa, sedangkan Pura Tirta Suci diempon kelompok masyarakat," ujar Perbekel Desa Dawan Kaler, I Kadek Sudarmawa, Jumat (6/8).

Sudarmawa menjelaskan, dua pura ini berada di lereng bukit wilayah Banjar Kayehan, Desa Dawan Kaler. Musibah ini terjadi pasca hujan deras yang mengguyur sejak Rabu (4/8). "Langkah kami di desa segera melakukan pembersihkan, dan untuk di Pura Tirta Suci sudah dibersihkan dibantu oleh petugas BPBD," kata Sudarmawa.

Sementara itu, petugas BPBD Klungkung, bersama TNI dan Polri mengevakuasi material longsor di Pura Tirta Suci di Desa Dawan Kaler, Jumat pagi.

Kelian Pura Tirta Suci I Komang Suarda mengatakan pasca hujan deras itu, Kamis (5/8) malam, langsung ke pura untuk melihat kondisi. Ternyata pura sudah rusak terkena longsor. Piodalan di pura tersebut akan berlangsung Sukra Umanis Ukir, 17 September 2021. Karena puranya hancur, kemungkinan besar pangempon tidak menggelar piodalan.  “Hal ini akan dibahas dalam paruman dengan pangempon pura. Lokasi pura memang sangat berisiko, karena berada di bawah tebing curam," ujar Suarda.

Untuk perbaikan pura ini, Suarda berharap bisa mendapatkan bantuan dari pemerintah. Apalagi pangempon Pura Tirta Suci hanya 13 KK saja. Di tengah kondisi ekonomi yang didera pandemi, tentu sangat berat untuk memperbaiki palinggih. "Kami mohon ada bantuan dari pemerintah," harap Suarda.

Kepala Pelaksana BPBD Klungkung I Putu Widiada mengatakan, sudah turun bersama tim untuk melakukan pembersihan material penimpa pura. Perbaikan pura nantinya akan diverifikasi terlebih dahulu. "Kita sudah laporkan untuk ditindaklanjuti perbaikannya," kata Widiada. Dia minta masyarakat untuk tetap waspada saat turun hujan deras. *wan

Komentar