Disdikpora Buleleng Terima Bantuan DAK Fisik

Dana sebesar Rp 34,9 miliar itu digunakan untuk proyek pembangunan fisik sekolah, mulai dari rehab, pembangunan perpustakaan, lab, ruang guru, jamban hingga alat bermain edukatif.

Sekretaris Disdikpora Buleleng Ida Bagus Gde Surya Bharata, Kamis (5/8) kemarin menjelaskan, bantuan DAK Fisik dari pemerintah pusat merupakan usulan tahun 2020 lalu. Ada sebanyak 100 paket pekerjaan yang akan didanai dari DAK Fisik. Sebanyak 21 paket di jenjang pendidikan TK, 47 paket di jenjang SD dan 32 paket di jenjang SMP.

“Jadi tahun 2020 lalu kita sudah usulkan sesuai dengan kondisi sekolah. Yang paling banyak ada program rehab,” ucap Surya Bharata. Disdikpora sudah mulai berkontrak dengan penyedia sejak tanggal 21 Juli lalu. Seluruh paket pekerjaan ditarget tuntas selama 120 hari kerja.

Menurut Surya Bharata, DAK Fisik tahun ini tak lagi menggunakan sistem swakelola. Namun pengelolaan anggaran dilakukan penuh oleh Disdikpora Buleleng. Sekolah yang mendapat bantuan tahun ini hanya tinggal menunggu proses pengerjaan proyek selesai pada waktu yang ditentukan.

“Tahun ini sistemnya kontraktual Disdikpora dengan penyedia. Karena jumlah pekerjaannya cukup banyak, penyedia boleh mengambil 2-3 paket pekerjaan di titik yang berdekatan untuk efektivitas dan efesiensi,” imbuh dia. Dalam pengerjaan proyek DAK Fisik tahun ini sesuai dengan SE dari Kementrian Keuangan, dilakukan dengan sistem padat karya. Sehingga penyedia diwajibkan melibatkan tenaga kerja lokal.

Sementara itu khusus untuk rehab, rata-rata kerusakan bangunan sekolah terjadi pada atap, lantai dan dinding. Sekolah yang tahun ini mendapat kesempatan rehab sekolah, mendapatkan alokasi anggaran berkisar Rp 200 juta. Hingga awal Agustus ini sejumlah proyek sudah mulai dikerjakan penyedia. Terutama penurunan dan pembongkaran atap, hingga pengerjaan pondasi. *k23