nusabali

Pura Manik Mas di Desa Paksebali Hancur Diterjang Banjir

  • www.nusabali.com-pura-manik-mas-di-desa-paksebali-hancur-diterjang-banjir

SEMARAPURA, NusaBali
Pura Manik Mas di kawasan perbukitan Banjar Kanginan, Desa Paksebali, Kecamatan Dawan, Klungkung, hancur akibat diterjang banjir bandang dan tanah longsor, Kamis (5/8) dinihari.

Bahkan, 7 dari 9 palinggih (bangunan suci) yang ada di pura ini porakporanda. Data di lapangan, 7 palinggih di Pura Manik Mas yang hancur diterjang banjor dan longsor, termasuk Bale Pengaruman, Bale Gong, dan Meru. Hanya 2 palinggih yang masih selamat. Meski 2 palinggih tersebut masih utuh, namun terancam jebol karena senderannya sudah tergerus longsor. Begitu pula tembok penyengker Pura Manik Mas sudah hancur tergerus banjir bandang.

Pura Manik Mas yang hancur diterjang banjir dan longsor ini terletak di kawasan perbukitan. Untuk menjangkaunya, harus melewati jalan setapak dan anak tangga selama 20 menit dari jalan raya. Pura ini bersebelahan dengan sungai yang jarang mengalirkan air, kecuali saat hujan.

Menurut Kelian Pura Manik Mas, I Kadek Darma, kali ini turun hujan deras sejak Rabu (4/8) sore, hingga air sungai meluap. Terjadilah banjir bandang yang menerjang Pura Manik Mas, hingga 7 dari 9 palinggih yang ada hancur.

Sedangkan salah seorang Prajuru Pura Manik Mas, I Wayan Jaya, mengatakan bencana banjir dan longsor yang mnenerjang pura ini terjadi Kamis dinihari sekitar pukul 02.00 Wita. Ketika itu, krama yang tinggal tidak jauh dari Pura Manik Mas mendengar suara gemuruh yang sangat keras.

Kamis pagi sekitar pukul 07.00 Wita, peristiwa suara gemuruh di sekitar Pura Manik Mas diinformasikan Wayan Jaya kepada warga sekitar. Kemudian, dilakukan pengecekan ke Pura Manik Mas. “Setelah dicek, ternyata terjadi banjir dan longsor hingga pura mengalami kerusakan 90 persen,” ungkap Wayan Jaya.

Pura Manik Mas sendiri diempon oleh 85 kepala keluarga krama Banjar Kanginan, Desa Paksebali, Kecamatan Dawan. Karya pujawali di pura ini dilaksanakan 6 bulan sekali (210 hari sistem penanggalan Bali) pada Buda Wage Klawu. Mirisnya, Pura Manik Mas justru hancur diterjang banjir dan longsor hanya berselang 6 hari jelang pujawali pada Buda Wage Klawu, Rabu, 11 Agustus 2021 depan.

"Ini untuk kali pertama Pura Manik Mas diterjang musibah banjir dan longsor. Kami amat berharap pemerintah turut membantu perbaikan pura ini," harap Kelian Pura Manik Mas, I Kadek Darma.

Selain banjir dan longsor yang menhancurkan Pura Manik Mas di Banjar Kanginan, Desa Paksebali, pada saat hampir bersamaan kemarin juga terjadi bencana banjir di sejumlah titik di desa tersebut.

Salah satunya, banjir yang hancurkan jembatan sepanjang 4 meter dengan lebar 1 meter di Dusun Kanginan, Desa Paksebali. Akibatnya, 4 KK saat ini terisolasi, karena aksesd jalan terputus.

Selain itu, tembok kamar mandi milik di rumah keluarga I Ketut Sueca di Dusun Kanginan, desa Paksebali juga roboh akibat tergerus luapan air. Sementara di Dusun Peninjoan, Desa Paksebali, tebok pekarangan rumah milik keluarga Anak Agung Mayun Puji juga ambru.

Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta, pun sempat turun meninjau sejumlah lokasi bencana di Desa Paksebali, Kamis kemarin. Bupati Suwirta menugaskan BPBD Klungkung untuk menginventarisasi dan mendata kerusakan serta kerugian akibat bencana.

Selain itu, Perbekel Paksabali, I Putu Ariadi, juga diminta Bupati Suwirta membuat rencana anggaran belanja (RAB) untuk perencanaan pembuatan jembatan di Dusun Kanginan yang ambruk diterjang banjir. "Mudah-mudahan bisa kami bantu,” jelas Bupati Suwirta. *wan

Komentar