nusabali

Stikom Undang Wagub dan Pedanda Gunung

  • www.nusabali.com-stikom-undang-wagub-dan-pedanda-gunung

Sudikerta dengan tegas mengatakan bahwa di Bali wisata yang berkembang adalah wisata budaya, tidak perlu wisata Syariah.

Gelar Sembahyang Saraswati, Dadang Kenakan Busana Adat Bali

DENPASAR, NusaBali
Lembaga pendidikan Stikom Bali yang belakangan ramai diperbincangkan dan menjadi sorotan pasca keterkaitan antara isu wisata syariah dan plat mobil berbau ISIS (DK1515), menggelar persembahyangan Hari Suci Saraswati yang cukup spesial dengan mengundang Wakil Gubernur Bali, I Ketut Sudikerta dan Rohaniawan Hindu, Ida Pedanda Gede Made Gunung pada, Saniscara Umanis Watugunung, Sabtu (28/11) kemarin. Ketua Stikom yang juga Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Bali, Dadang Hermawan juga hadir dengan mengenakan pakaian adat Bali.

Pantauan NusaBali, Wagub Sudikerta hadir setelah persembahyangan usai sekitar pukul 11.30 Wita. Para unsur pimpinan Stikom, seperti Pembina Yayasan Widya Dharma Santhi Prof Made Bandem beserta istri, Wakil Ketua Yayasan Widya Dharma Santhi yang menaungi Stikom Bali I Made Marlowe Makaradhwaja Bandem, Ketua Stikom Bali Dadang Hermawan beserta jajaran dan sejumlah mahasiswa menyambut kedatangan Sudikerta dengan sederhana. 

Tak ada acara khusus, Sudikerta hadir untuk memberikan wejangan tentang makna Saraswati dan memberikan sumbangan senilai Rp 10 juta yang diterima langsung oleh Ketua Stikom Bali, Dadang Hermawan.

Usai persembahyangan, lembaga pendidikan yang mendidik sedikitnya 5.600 mahasiswa ini, lanjut menggelar Dharma Wacana dengan tema 'Keberagaman dari Perspektif Hindu' yang dibawakan khusus oleh Ida Pedanda Gede Made Gunung. "Kalau bukan Prof Bandem yang tangkil, mungkin saya nggak hadir dalam ruangan ini. Terlebih bertepatan dengan rahina Saraswati yang begitu sibuk," ujar Pedanda Gunung mengawali dharma wacananya.

Dengan ciri khasnya dharma wacana yang mudah dicerna setiap kalangan, ratusan mahasiswa mendengarkan dengan antusias. Dadang Hermawan dengan berpakaian adat Bali turut juga mendengarkan dengan seksama.

Sebelumnya, ditemui usai menyerahkan sumbangan, Sudikerta berharap momen perayaan Saraswati ini menjadikan kesempatan bagi para pendidik supaya mampu lebih introspeksi diri menapaki kehidupan ke depan. "Dari para pendidik yang berkualitas, akan lahir sumberdaya manusia (SDM) yang berkualitas dan mampu bersaing di dunia kerja," jelasnya.

Ditanya terkait pariwisata Bali, Sudikerta dengan tegas mengatakan bahwa di Bali wisata yang berkembang adalah wisata budaya yang terdiri dari berbagai seni. Sudikerta juga menegaskan bahwa di Bali tidak perlu wisata Syariah. "Wisata syariah tidak perlu diberlakukan di Bali. Kalau di luar Bali, monggo. Bali itu memiliki konsep khusus wisata budaya yang sudah terbukti dan berkembang," terangnya.

Yang terpenting dilakukan saat ini, kata Sudikerta adalah pelestarian budaya. "Sekarang tinggal kita yang menjaga. Pemerintah dengan program dan anggarannya, sekolah lewat pendidikan seni dan kita semua harus menjaga budaya Bali itu," ujarnya. Terkait seni budaya, Ketua Stikom Dadang Hermawan mengatakan bahwa mata kuliah seni budaya wajib diikuti oleh mahasiswanya di berbagai jurusan. "Tugas akhir mahasiswa berupa skripsi sangat banyak yang mengangkat tentang seni budaya," imbuhnya.

Komentar