nusabali

Dikenal Aktif, Terakhir Wakili Sekolah Lomba Paduan Suara

  • www.nusabali.com-dikenal-aktif-terakhir-wakili-sekolah-lomba-paduan-suara

Tewasnya Gede Agus Setiawan,17, siswa SMK Negeri 1 Klungkung, setelah mengalami kecelakaan maut di Dusun Apet, Desa Selat, Kecamatan/Kabupaten Klungkung, Senin (5/12) sore meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, guru maupun teman-temannya di sekolah.

Siswa SMKN 1 Klungkung yang Tewas Kecelakaan Tragis


SEMARAPURA, NusaBali
Sebagai bentuk kepedulian pihak sekolah melayat ke rumah Setiawan, di Dusun Wangsean, Desa Wisma Kerta, Kecamatan Sidemen, Karangasem, Selasa (6/12) pukul 11.30 Wita.

Rombongan sekolah dipimpin Kepala SMKN 1 Klungkung, I Made Setiabudi, para guru dan puluhan siswa. Suasana haru pun mewarnai, baik keluarga korban maupun pihak sekolah. Bahkan sejumlah siswa dan guru nampak menangis. Pasalnya selama di sekolah korban dikenal sebagai pribadi yang baik, rajin dan sopan santun. “Kami turut berduka cita sedalam-dalamnya atas kepergian seorang siswa kami,” ujar Kasek Setiabudi ketika di rumah duka, dengan mata berkaca-kaca.

Kata dia, korban merupakan siswa yang pandai terbukti berhasil menempati posisi 10 besar di kelas 11 Multimedia (MM) 1. Di samping itu korban juga aktif dalam kegiatan OSIS dan memangku posisi sie konsumsi di OSIS, serta menjadi wakil ketua kelas. Beberapa menit sebelum kecelakaan maut tersebut, korban dan teman-temanya di OSIS tengah memasang tenda di sekolah untuk mengisi jeda semester, padahal pihak sekolah dan teman-temanya sudah menyarankan untuk tidak buru-buru pulang karena cuaca mendung pekat dan hujan. “Kami sempat sarankan untuk hati-hati karena hujan,” katanya.

Dalam kesempatan itu, pihak sekolah juga memberikan bantuan dana sekadarnya. Suasana sedih memuncak ketika pihak keluarga mempersilahkan teman-temannya melihat jenazah yang masih disemayamkan di rumah duka. Ditemui usai melayat Setiabudi mengaku sangat kehilangan, terlebih korban siswa yang rajin dan pandai. “Beberapa jam sebelum kejadian korban mewakili sekolah dalam lomba paduan suara di Balai Budaya Ida I Dewa Agung Istri Kanya,” katanya.

Sementara, rekan-rekan korban di OSIS SMKN 1 Klungkung, juga turut merasakan kehilangan sosok korban yang dikenal cakap dan handal dalam menjalankan tugas sebagai sie konsumsi. “Kalau ada kegiatan korban selalu datang tepat waktu bahkan lebih awal dari teman-temanya,” kenang Putu Indah Pricilia Dewi, rekan korban sesama OSIS. Kata dia, sebelum kejadian tragis tersebut, korban bersama-sama memasang tenda di sekolah.

Namun, sekitar pukul 14.50 Wita korban ingin buru-buru pulang, karena mengaku akan menyabit rumput untuk pakan ternak sapi di rumahnya. Penguburan jenazah korban rencananya akan dilakukan di Setra Desa Pakraman Wangsean, Buda Umanis Prangbakat, Rabu (7/12) siang ini.

Karena masih menunggu orangtua korban, I Komang Rasma dan Ni Made Rahayu yang saat ini perjalanan dari Lampung ke Bali. “Katanya baru tiba di Jakarta,” ujar seorang kerabat korban di rumah duka. Korban yang merupakan anak pertama dari dua bersaudara tersebut, selama ini tinggal bersama pamannya. Karena orangtuanya transmigrasi ke Lampung sebagai petani dan berkebun.

Sebelumnya diberitakan Gede Agus Setiawan, siswa SMKN 1 Klungkung tewas kecelakaan saat melintas di tikungan menurun di Jalan Raya Dusun Apet, Desa Selat, Klungkung, mengendarai sepeda motor Honda Vario DK 3404 FY. Ketika itu korban melaju dengan kecepatan tinggi dari arah barat ke timur. Sementara, di saat bersamaan dari arah berlawanan melaju sebuah truk pengangkut material aspal DK 9348 MH, yang dikemudikan oleh I Nengah Latra, 48, asal Banjar Tangkas, Klungkung. * wa

Komentar