nusabali

Kapolda Temui 10 Warga

  • www.nusabali.com-kapolda-temui-10-warga

Kapolda Bali Irjen Sugeng Priyanto memberikan atensi khusus terhadap kasus kerauhan di Banjar Langkan, Desa Landih, Kecamatan Bangli yang berbuntut diungsikannya 10 warga akibat dituding punya ilmu hitam.

Prajuru Adat Langkan Akan Jemput 10 Warganya Hari Ini

BANGLI, NusaBali
Kapolda Sugeng Priyanto secara khusus terjun ke Mapolres Bangli, Senin (5/10), seraya berdialog dengan 10 warga kasepekang (dikucilkan) dari Banjar Langkan yang mengungsi di sana. Intinya, kasus ini diminta agar diselesaikan secara musyawarah.

Kedatangan Kapolda Sugeng Priyanto, Senin siang sekitar pukul 12.30 Wita, disambut langsung Kapolres Bangli AKBP Danang Benny Kusporihandono. Kemudian, Kapolda Sugeng Priyanto didampingi Kapolres Danang Benny, menggelar pertemuan dengan Penjabat Bupati Dewa Gede Mahendra Putra selaku Ketua Tim Penanganan Konflik Sosial Pemkab Bangli.

Tokoh masyarakat Desa Landih, I Nengah Darsana, juga dihadirkan dalam pertemuan yang berlangsung selama sekitar 20 menit tersebut. Demikian pula 10 warga dari 4 KK asal Banjar Langkan, yang diusikan ke kantor polisi sejak peristiwa niskala kerauhan massa para daha (gadis perawan), 29 September 2015, dihadirkan dalam acara dialog dengan Kapolda Sugeng Priyanto.

Sepuluh (10) warga dari 4 KK asal Banjar Langkan ini diungsikan ke kantor polisi, karena sebelumnya dituding punya ilmu hitam oleh para daha yang kerauhan di Pura Gunung Meraun, Desa Adat Langkan, Desa Landih. Bahkan, dua orang dari 10 warga kasepekang ini sempat mengalami kekerasan fisik. Semula, 10 warga tertuduh punya ilmu hitam ini diungsikan di Mapolsek Bangli, sejak Selasa (29/9) siang. Namun, mereka kemudian dipindahkan tempat pengungsiannya ke Mapolres Bangli, sejak Minggu (4/10) malam. 

Pemindahan dilakukan beberapa jam setelah krama dan prajuru adat Banjar Langkan gagal memboyong mereka pulang untuk diupacarai ‘Panglebur Mala’ sebelum diterima kembali di tengah-tengah masyarakat. Versi Kasubag Humas Polres Bangli, Iptu Nyoman Deril, mereka dipindahkan ke Asrama Polres Bangli demi alasan keamanan. Pasalnya, sempat berkembang isu mereka akan dijemput paksa oleh krama Banjar Langkan, Desa Landih.

Karena itu, dalam kunjungan yang sejatinya untuk memantau kesiapan pelaksanaan Pilkada Bangli 2015 kemarin, Kapolda Sugeng Priyanto tidak mampir ke Mapolsek Bangli, tapi menemui langsung 10 warga pengungsi di Asrama Polres Bangli. Dalam acara dialog di Mapolres Bangli, Senin kemarin, Kapolda Sugeng Priyanto meminta menyelesaikan kasus 10 warga yang mengungsi ini dilakukan secara musyararah, jangan memakai kekerasan dan main hakim sendiri.

Selanjutnya...

Komentar