nusabali

Bangun Tembok, Buruh Tewas Tertimbun Longsor

  • www.nusabali.com-bangun-tembok-buruh-tewas-tertimbun-longsor

Korban baru hari pertama bekerja membangun tembok pembatas perumahan. Korban terperosok tanah longsor setinggi 1,5 meter dan tertimbun hingga tewas di tempat.

MANGUPURA, NusaBali

Seorang buruh bangunan bernama Imam P Sukron, 52, ditemukan tewas setelah tertimbun tanah longsor di Perumahan Teras Hijau, Desa Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Selasa (27/9) sekitar pukul 18.30 Wita. Korban asal Banyuwangi, Jawa Timur, ini ikut terperosok ke dalam tanah longsor saat membangun tembok pembatas di lokasi kejadian. Korban baru berhasil dievakuasi setelah 3 jam dan langsung dibawa ke RS Sanglah, Denpasar, untuk divisum.

Informasi yang berhasil dihimpun, insiden kecelakaan kerja ini terjadi ketika korban Imam P Sukron bekerja bersama tujuh rekannya, membangun tembok pembatas Perumahan Teras Hijau yang terletak di Desa Ungasan, Kuta Selatan, sejak pagi. Para pekerja yang baru mulai melakukan pekerjaan di hari pertama tersebut melakukan penggalian pondasi perumahan tersebut. Namun, para pekerja tidak menyadari tanah tempat mereka melakukan pengalian itu sudah mulai bergeser. Saat itu korban yang tepat berada di atas tanah yang longsor masih melakukan aktivitasnya. Namun, secara tiba-tiba, tanah yang ketinggian mencapai 1,5 meter tersebut ambruk tepat ke dinding tembok  perumahan itu. Korban ikut terseret dan terjebak longsoran tanah. Rekannya sesama buruh sempat melakukan pencarian awal. Tapi, tidak berhasil ditemukan. Insiden itupun dilaporkan ke pihak kepolisian.

Kapolsek Kuta Selatan Kompol I Wayan Sumara menerangkan, setelah mendapatkan informasi perihal kecelakaan kerja itu, pihaknya langsung berkoordinasi dengan tim SAR dan BPBD Kabupaten Badung untuk melakukan penanganan. Tim dari kepolisian kemudian diterjunkan dan melakukan pencarian sejak sekitar pukul 19.00 Wita. Dalam pencarian korban, petugas kewalahan karena dilakukan penggalian sedalam sekitar 1,5 meter secara manual. Diakuinya, perlu waktu sekitar 2,5 jam dari pukul 19.00 hingga pukul 21.30, petugas baru berhasil mengevakuasi korban. “Saat penggalian, korban berada di dasar tanah yang longsor itu dan terjepit di antara bongkahan tanah yang menyebabkan korban tewas. Barusan (sekitar pukul 21.30 Wita) dia berhasil dievakuasi oleh tim dari BPBD. Kalau peristiwa longsornya memang terjadi pukul 18.30 Wita,” tutur Kapolsek Kompol Latra saat dikonfirmasi Selasa malam.

Setelah berhasil dievakuasi, pihak kepolisian langsung melakukan olah TKP dan mengidentifikasi jenazah korban. Barulah setelah itu, pihak BPBD Kabupaten Badung mengevakuasi korban ke RS Sanglah untuk divisum. Selain itu, kepolisian juga melakukan pemeriksaan saksi-saksi yang notabene rekan kerja korban.

“Kami masih di lapangan saat ini (semalam). Masih olah TKP dan identifikasi, ada beberapa saksi yang sudah kami bawa ke makopolsek. Tapi hasilnya belum diketahui,” akunya

Perihal kronologis pastinya, jelas Kapolsek Kompol Latra, bahwa korban bersama rekan-rekannya sedang bekerja membangun tembok pembatas perumahan itu. Kebetulan tembok tersebut dibangun di atas gundukan tanah setinggi 1,5 meter. Dimana korban melakukan aktivitas tepat di bagian tanah yang longsor tersebut.

“Posisi rumah itu sedikit rendah. Sementara, pembangunan tembok pembatas itu lebih tinggi. Nah, dari atas ketinggian 1,5 meter itu korban ini terperosok bersama reruntuhan tanah longsor dan tidak sempat menyelamatkan diri. Ya, rekan-rekan yang lain berada di sekitaran lokasi langsung melompat dan menyelamatkan diri,” tuturnya. * dar

Komentar