nusabali

Sanjaya Bicara Soal Panasnya Pencopotan Ketua Fraksi PDIP Tabanan

  • www.nusabali.com-sanjaya-bicara-soal-panasnya-pencopotan-ketua-fraksi-pdip-tabanan

Suadnya Darma menyentil dalam penugasan yang dinilainya aneh, salah satunya kader yang menghembuskan ajakan boikot sidang paripurna malah diberi posisi.

TABANAN, NusaBali

Ketua DPC PDIP Tabanan, I Komang Gede Sanjaya, akhirnya beri keterangan resmi atas pencopotan Ketua Fraksi PDIP Tabanan, I Gede Suadnya Darma. Menurutnya, tak ada pencopotan jabatan melainkan reposisi untuk penyegaran dan kebutuhan organisasi. Suadnya Darma dinilai kurang komunikatif sebagai penyambung koordinasi kerja antara tiga pilar (eksekutif, legislatif, dan DPC PDIP Tabanan). Sehingga dipilih kader yang dinilai cakap, yakni I Nyoman ’Komet’ Arnawa agar PPNSB (Program Pembangunan Nasional Semesta Berencana) bisa berjalan.

Sanjaya mengatakan, Suadnya Darma direposisi atas keputusan rapat secara musyawarah mufakat di sekretariat DPC PDIP Tabanan, Jalan Yeh Gangga, Desa Gubug, Kecamatan Tabanan, Sabtu (24/7) petang. Rapat pengurus DPC dihadiri seluruh anggota, termasuk Suadnya Darma. “Dalam rapat itu, Suadnya Darma mengakui kurang berkomunikasi dengan Ketua DPR, Bupati dan Wakil Bupati, serta dengan 22 anggota fraksi sehingga ada kesan disharmoni,” ungkap Sanjaya di sekretariat DPC PDIP Tabanan, Minggu (25/9). Saat beri keterangan pers, Sanjaya didampingi Wakil Ketua Badan Kehormatan (BK), I Ketut Purnaya dan sekretaris Nyoman ’Komet’ Arnawa.   

“Saudara Nyoman Arnawa mempunyai kemampuan komunikasi sehingga kita tempatkan sebagai Ketua Fraksi PDIP di DPRD Tabanan,” tandas Sanjaya. Seandainya nanti kebutuhan partai berbeda di tahun yang akan datang, Ketua Fraksi PDIP DPRD Tabanan pun bisa direposisi atau dialihkan lagi. Ditegaskannya, reposisi dalam penugasan adalah hal yang biasa karena bisa terjadi setiap saat sepanjang dibutuhkan partai. Sanjaya yang juga Wakil Bupati Tabanan ini meluruskan, Suadnya Darma digeser menjadi anggota biasa bukan atas dasar suka atau tak suka juga tanpa sanksi karena tak ada kesalahan.

Sanjaya juga meyakinkan, Suadnya Darma digantikan sebagai Ketua Fraksi PDIP DPRD Tabanan bukan karena pimpin sidak proyek The Mandala di kawasan DTW Tanah Lot, Kecamatan Kediri maupun isu boikot sidang paripurna DPRD Tabanan dengan agenda pidato pengantar bupati atas tiga ranperda. Sanjaya juga menampik di internal PDIP ada dua kubu kekuatan apalagi ada anggota fraksi yang kasepekang. “Suadnya Darma sebagai Ketua Fraksi PDIP belum mampu menjembatani komunikasi 22 anggota dengan Bupati, Wakil Bupati, dan induk partai,” tandasnya.

Ditambahkan, dalam rapat Suadnya Darma mengakui kekurangannya. Sementara Komet Arnawa yang ditunjuk sebagai pengganti langsung diinstruksikan membangun komunikasi agar kinerja harmonis lagi. Wakil Ketua BK DPC PDIP Tabanan, I Ketut Purnaya menambahkan, alih posisi Ketua Fraksi PDIP DPRD Tabanan dari Suadnya Darma ke Nyoman Arnawa merupakan kebutuhan partai. Suadnya Darma kini sebagai anggota biasa, sementara Arnawa meninggalkan posisi Ketua Komisi III DPRD Tabanan.

“Keputusan lainnya adalah menempatkan Wayan Lara sebagai Ketua Komisi III DPRD Tabanan. Sebelumnya Lara menjabat sekretaris Komisi III,” jelas Purnaya. Berikutnya, posisi sekretaris Komisi III yang lowong akan dibahas lebih lanjut oleh Ketua Fraksi PDIP Tabanan terbaru, Komet Arnawa.

Sedangkan Komet Arnawa mengaku siap ditugaskan sebagai Ketua Fraksi PDIP Tabanan. Politisi muda asal Desa Wangaya Gede, Kecamatan Penebel ini berjanji bekerja dengan maksimal. Ia pun mengaku sejak pagi kemarin telah menelepon anggota Fraksi PDIP Tabanan seperti Gede Purnawan, Made ’Koan’ Suardika hingga menghubungi Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti. “Hanya dengan ibu bupati tadi belum tersambung,” aku Komet. Politisi PDIP yang sukses mem-PAW Ni Putu Eka Wiryastuti yang naik tahta sebagai Bupati Tabanan ini mengaku tak pernah meminta-minta jabatan. “Ini prosesnya mengalir, saya siap mengemban amanat ini,” tandas Komet yang juga sekretaris DPC PDIP Tabanan ini.

Terpisah, Suadnya Darma menyangkal dibilang tak komunikatif. Politisi asal Desa Penarungan, Kecamatan Kerambitan yang sempat menjabat Ketua Komisi I DPRD Tabanan dua periode 2004-2009 dan 2009-2014 ini mengaku selalu melaporkan hasil rapat fraksi ke induk partai. Namun mantan sekretaris DPC PDIP Tabanan periode 2010-2015 ini akui kurang komunikatif secara personal di luar tugas.

“Sekarang dasarnya apa, komunikasi tentang tugas atau komunikasi pribadi. Di luar tugas saya orangnya kurang komunikatif. Dengan Bupati Tabanan dan Ketua DPRD Tabanan pun saya tak komunikatif kalau urusan pribadi,” tandas Suadnya Darma. Terkait posisinya dicopot sebagai Ketua Fraksi PDIP Tabanan yang baru dijabatnya selama kurang lebih 9 bulan, ia tak mempermasalahkannya. Namun anggota DPRD Tabanan tiga periode ini hanya tak terima alasan dirinya digeser dengan tuduhan kurang komunikatif. “Perlu diperjelas, apakah komunikatif secara pekerjaan atau komunikasi pribadi. Semua tugas saya laporkan ke induk partai termasuk share di grup WA Fraksi PDIP,” tandasnya.

Ia pun menyentil dalam penugasan yang dinilainya aneh. Salah satunya, kader yang menghembuskan ajakan boikot sidang paripurna malah diberi posisi. “Hal ini agar tak jadi contoh ke depannya. Boikot dulu agar dapat jabatan,” tandas Suadnya Darma.

Sebelumnya diberitakan konflik di internal PDIP Tabanan pasca–isu boikot sidang DPRD Tabanan dengan agenda pidato pengantar Bupati Tabanan makin mendidih. Terbaru, Ketua Fraksi PDIP DPRD Tabanan I Gede Suadnya Darma, dicopot. Pencopotan ini sangat mengejutkan karena I Gede Suadnya Darma baru beberapa bulan menjabat setelah menggantikan I Made Dirga. * k21 

Komentar